Lampung Selatan
Mbah Surip, Pegiat String Art Asal Lampung Ajari Penyandang Disabilitas hingga Anak Yatim
Mbah Surip tak pelit ilmu mengajari siapapun yang ingin belajar spring art termasuk penyandang disabilitas dan juga anak yatim.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
Selain itu dia terbuka bagi siapapun yang ingin belajar dan menimba ilmu terkait string art.
Surip ingin terus mengepakkan sayapnya membuat puade pernikahan berkonsep string art hingga membuat ucapan string art.
Saat ditanya berapa harga tiap karya yang dihasilkan, mulanya ia enggan mengungkapkan.
"Bukan nilai uang yang diburu, tapi rasa puas yang tidak bisa dinilai dengan uang," ucapnya.
Namun akhirnya Surip membeberkan jika karya string art miliknya per sentimeter dihitung sekitar Rp 500,-.
Dewan kesenian Lampung (DKL) mengapresiasi karya langka yang dilakukan Mbah Surip ini.
Terlebih tidak banyak orang yang bisa berkarya string art.
Sekretaris Umum DKL Bagus S Pribadi berharap, keterampilan string art bisa terus dikembangkan dan ditularkan ke lebih banyak orang.
Terlebih string art termasuk salah satu seni rupa langka.
"Perlu keahlian khusus dan kebiasaan dalam membuat agar dimensinya muncul. Butuh kejelian dan ini juga baik untuk dikembangkan di Lampung, ilmu lama kerajinan tangan yang sudah lama ditinggalkan, sudah semestinya diangkat kembali," ujar Bagus.
Jika bisa dikemas dengan pengembangan yang lebih modern agar bisa terus dilestarikan secara luas.
( Tribunlampung.co.id / Sulis Setia Markhamah )