Berita Nasional

Ingin Santet Moeldoko, Ini Profil dan Daftar Aksi Kontroversial Bupati Lebak Iti Jayabaya

Pernyataan kontroversial Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya viral hingga menuai beragam reaksi dari publik.

(Istimewa/kompas.com)
Moeldoko dan Bupati Lebak Iti Jayabaya 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ketua DPD Partai Demokrat Banten Iti Jayabaya mengeluarkan ancaman terhadap Moeldoko hingga berniat menebar santet pada Moeldoko

Pernyataan kontroversial Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya viral hingga menuai beragam reaksi dari publik.

Setelah pernyataan soal akan mengirim santet ke Moeldoko viral, Iti Jayabaya meluruskan pernyataannya.

Menurut Iti Jayabaya, ungkapan itu sebagai kekesalan dirinya terhadap kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca juga: Beda Jauh! Harta Kekayaan Moeldoko Ternyata Lebih Banyak Dibanding dengan AHY

Baca juga: Sikap Resmi Pemerintah soal Moeldoko Terpilih Ketua Umum Demokrat versi KLB

"Omongan santet merupakan puncak kekesalan kita DPD Demokrat Banten. Itu hanya bentuk ancaman kita, tapi tidak ada niatan kita melakukan hal tersebut. Kita merasa kesal dan emosi, karena adanya kudeta KLB Demokrat yang dilakukan oleh Moeldoko," kata Iti Jayabaya saat dihubungi, Senin (8/2/2021).

Ia menjelaskan apabila ia melakukan santet kepada Moeldoko maka ibadahnya yang telah dilakukan akan sia-sia saja dan tidak ada artinya.

Apalagi, santet tidak dibenarkan oleh ajaran agama manapun, sehingga ucapan tersebut spontan ia keluarkan karena kecewa atas sikap Moeldoko.

Ungkapan itu menurut Iti, sebagai bukti bahwa partai mercy di Banten tetap setia kepada AHY sebagai Ketum Partai Demokrat yang sah dan sudah ditetapkan oleh Kemenkumham pada 2020 silam.

"Mana mungkin saya nyantet, sia-sia atuh shalat dan puasa saya. Rugi mengorbankan itu semua untuk seorang perampok partai. Kita siap pasang badan untuk ketum dan Demokrat," jelasnya.

Sementara itu, pihaknya juga melakukan aksi berupa cap darah di DPD Demokrat Banten sebagai tanda kesetiaan dan loyalitas kepada AHY.

"Kita melakukan aksi cap darah, sebagai tanda kita akan memperjuangkan AHY sebagai ketum kami," tegasnya. 

Profil dan aksi kontroversial Iti Octavia Jayabaya

Dalam catatan Tribunnews.com, bukan sekali ini Bupati Iti membuat sikap dan pernyataan kontroversial.

Beberapa waktu lalu video Iti Octavia Jayabaya viral di media sosial.

Video saat Bupati Iti marah-marah ke sopir truk viral lalu memanjat truk itu.

Setelah berhasil memanjat, ia memarahi sopir truk yang saat itu tak kunjung turun.

"Enak aja lu, ada izin juga kagak lu. Cengar cengir cengar cengir," kata Bupati Iti.

Ia juga memprotes jalan yang rusak akibat aktivitas truk.

"Jembatan aing rusak ku daraira, jalan rusak, ngenah bae (jembatan saya rusak sama kamu, jalan rusak, enak saja)," kata Iti dalam potongan video yang beredar luas di media sosial.

 Viral video Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya marah-marah kepada sejumlah sopir truk, Selasa (18/2/2020). (Dok Instagram Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya @viajayabaya)
Viral video Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya marah-marah kepada sejumlah sopir truk, Selasa (18/2/2020). (Dok Instagram Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya @viajayabaya) ()

Bupati Iti merupakan satu dari sejumlah kader Demokrat yang akan diajukan partai itu dalam Pilkada Banten mendatang.

Panjat pohon durian

Bupati Lebak Iti Octavia juga pernah viral fotonya saat memanjat pohon durian di Kecamatan Leuwidamar.

Dikutip dari Kompas.com, ini merupakan kawasan di dekat pemukiman suku Baduy.

Dia memanjat pohon dengan menggunakan sepatu dan celana panjang.

Katanya aksi itu spontan dilakukan.

"Tiba-tiba ingin manjat aja saat melihat pohon durian. Karena waktu kecil dulu saya juga sering manjat pohon durian, jambu batu juga. Saya dapat dua buah kadu (durian)," kata Iti, Jumat, seperti dikutip dari rilis Pemkab Lebak.

 Foto Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya ramai diperbincangkan di media sosial. Foto itu menunjukkan Iti sedang memanjat pohon durian.(dok. Humas Pemkab Lebak)
Foto Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya ramai diperbincangkan di media sosial. Foto itu menunjukkan Iti sedang memanjat pohon durian.(dok. Humas Pemkab Lebak) ()
Berikut biodata Bupati Lebak Octavia Jayabaya :

Nama : Hj. Iti Octavia Jayabaya, SE, MM

Profesi : Politisi

Agama : Islam

Tempat Lahir : Lebak, Banten, Indonesia

Tanggal Lahir : Rabu, 4 Oktober 1978

Hj. Iti Octavia Jayabaya, SE, MM (lahir di Lebak, Banten, 4 Oktober 1978; umur 39 tahun) adalah Bupati Lebak periode 2018–2023.

Ia menempuh pendidikan terakhir untuk meraih gelar S2-ya di Fakultas Ekonomi Pascasarjana Usakti Jakarta, dan lulus pada tahun 2005.

Iti sebelumnya merupakan anggota DPR-RI.

Ia berangkat dari daerah pemilihan DPR Banten I.

Sebagai wakil lrakyat, Iti bertugas di Komisi XI dan Badan Anggaran.

Sebelumnya Iti merupakan salah satu anggota Partai Demokrat dengan nomor anggota A – 457.

Apa Saja Jenis Santet Banten ?

Ketua DPD Partai Demokrat Banten, Iti Jayabaya secara spontan berucap akan mengirim santet Banten kepada Moeldoko yang dipilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB).

Iti Jayabaya yang kini menjabat sebagai Bupati Lebak itu dengan tegas menyampaikan sikap penolakannya terhadap hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deliserdang pada Jumat (5/3/2021).

Dalam pernyataannya, Iti Jayabaya bahkan siap mengirimkan santet Banten untuk Moeldoko.

"Banten tidak gentar. Kami tetap setia pada ketum (AHY) kami yang ganteng. Kalau pun kami harus turun berdemo, kami siap. Santet Banten akan dikirim untuk KSP Moeldoko," ungkap Iti.

Dikutip dari karya disertasi kriminolog Universitas Indonesia, Tb Ronny Nitibaskara yang berjudul “Reaksi Sosial Terhadap Tersangka Dukun Teluh di Pedesaan Banten Jawa Barat (1985-1990)”, dijelaskan bahwa praktik ilmu santet atau teluh di wilayah Banten sudah dihayati dari masa ke masa sejak zaman Banten Lama atau sebelum masuknya Islam.

Menurut keyakinan penduduk Banten, terdapat bermacam ilmu teluh berdasarkan caranya: teluh angin, teluh banyu, teluh geni, dan teluh pangjarahan. Dua yang pertama mengirim benda-benda seperti jarum, paku, dan beling (pecahan kaca) lewat angin dan air.

Teluh geni (api/baja) memberi hasil lebih cepat, dengan memasukkan pisau kecil ke dalam sebuah gelas, ditutup kain, dan dibacakan mantra-mantra; jika pisau hilang dan air menjadi merah pertanda korban sebentar lagi mengalami bencana.

Untuk teluh pangjarahan dilakukan dengan meminta kepada roh halus yang menempati kuburan.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya (berbaju putih) -
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya (berbaju putih) - Niat Kirim Santet Banten ke Moeldoko, Kesal Sesaat Iti Jayabaya: Sia-sia Atuh Salat dan Puasa Saya (TRIBUN/DANY PERMANA)

Sementara, praktisi supranatural, Ki Geni Seketi mengatakan berbicara tentang santet atau teluh, di Indonesia ada banyak daerah yang terkenal dengan ilmu santetnya yang bisa menyakitkan bahkan bisa membuat nyawa seseorang hilang.

"Salah satu suku yang juga terkenal dengan santetnya adalah Suku Baduy Banten. Memang, suku ini lambat laun semakin terbuka dengan masyarakat luar. Namun, mereka tetap ditakuti karena masih melestarikan ilmu-ilmu gaib dari para leluhur," katanya saat diwawancarai TribunBanten.com, Senin (8/3/20210.

Lanjutnya, menurutnya selama orang tidak mengganggu urusan dan merusak wilayah warga Suku Baduy, mereka tidak akan menggunakan ilmunya untuk melkukai.

"Masyarakat suku ini tidak seseram yang dibayangkan kok. Mereka sangat ramah dengan orang baru dan bersikap lemah lembut. Yang pasti, selama tidak mengganggu urusan atau merusak wilayah mereka, hidupmu masih selamat," ucapnya.

Ia mengatakan, terkait soal jenis-jenis ilmu santet Banten yakni teluh angin, teluh banyu, teluh geni, dan teluh pangjarahan, yang membedakan hanyalah cara pengirimannya saja.

"Ini hanya perbedaan cara pengirimannya saja. Melewati angin,air,api dan tanah. Kalau luar pulau biasanya pakai angin," terangnya.

Artikel ini sudah tayang di Tribun Banten dengan judul: Iti Jayabaya Sebut Tak Ada Niat Kirim Santet Banten ke Moeldoko: Sia-Sia Atuh Salat dan Puasa Saya

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved