Bandar Lampung
SMAN 2 Bandar Lampung Gelar Ujian Sekolah Secara Tatap Muka dan Daring
Siswa kelas XII melakukan Ujian Sekolah (US) secara dalam jaringan (daring) atau online dan luring (luar jaringan) atau tatap muka.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Siswa kelas XII melakukan Ujian Sekolah (US) secara dalam jaringan (daring) atau online dan luring (luar jaringan) atau tatap muka.
Kepala SMA Negeri 2 Bandar Lampung Hendra Putra kepada awak media, Senin (15/3/2021) mengatakan bahwa total siswa yang mengikuti US ada 443 peserta.
Diantaranya 29 secara luring atau tatap muka datang ke sekolah untuk mengikuti ujian.
Dan sisanya 414 peserta US lainnya secara daring yang tersambung dengan sistem online sekolah.
"Kami telah lama mempersiapkan dalam pelaksanaan US ini semuanya dengan serius," kata Hendra yang juga Sekretaris MKKS SMA se Lampung ini.
Dimana hasil ujian ini sebagai penentu siswa untuk bisa lulus atau tidaknya serta variabel lainnya.
Untuk tahun ini dilakukan dengan 2 perangkat yakni laptop dan smartphone, secara daring berbasis 2 perangkat.
Dimana perangkat tersebut untuk memantau siswa itu dalam mengerjakan soal.
Kalau berbicara perangkat memang ada yang belum beruntung, hingga kuota siswa juga terbatas.
Pelaksanaan US ini bagi 29 siswa tersebut dilakukan dengan prokes yang ketat dan duduk berjarak.
Lalu peserta US di rumah juga dipantau secara aktif dan ada 12 kanal yang disediakan bagi 12 kelas.
Sehingga wali kelas bisa mengawasi 36 siswa dalam setiap kelas yang terpantau langsung.
Harapannya siswa bisa mendapatkan nilai yang baik dan jujur lebih utama untuk mendapatkan prestasi.
Pada hari ini mata pelajaran agama dan budi pekerti, lalu jurusan IPA matapelajaran biologi dan jurusan IPS matapelajaran sosiologi.
Saat ini tidak ada kendala yang berarti pelaksanaan US ini, kalau listrik padam telah disediakan genset yang semua dipusatkan di laboratorium komputer.
Siswa SMAN 2 Bandar Lampung Nahfi Akbar mengatakan bahwa ada 40 soal yang diujikan setiap matapelajaran itu terjawab semuanya.
"Alhamdulillah lancar dan saya juga fokus dalam mengerjakan soal, karena memang kita sudah lakukan latihan sejak lama, " kata Nahfi.
Adapun persiapan yang telah dilakukan utamanya mental dan belajar dengan tekun setiap harinya belajar.
Waktu yang diberikan 140 menit dan cukup durasinya, harapannya nilai juga bagus nilanya nanti.
Pengawas sekolah Ahyaudin mengatakan bahwa dari pantauan 8 sekolah terpantau lancar dan tidak ada kendalanya.
"Saya sangat salut kalau SMAN 2 Bandar Lampung ini bisa memantau siswanya secara doble camera yang difasilitasi bisa memantau di rumah dan disekolah," kata Ahyaudin.
Harapannya US ini para siswa itu tetap berprestasi dan jujur.
Kalaupun ada kendala seperti listrik diminta sekolah untuk menyediakan genset.
Lalu tidak ada kuota maka pihaknya tetap menyediakan agar para siswa mampu mengikuti US.
Pelaksanaan US ini sampai dengan 8 hari kedepan dan harapannya tidak ada kendalanya.
Kepsek SMAN 7 Bandar Lampung Linda Krisnawati mengatakan bahwa lancar dari pagi tidak ada yang terlambat.
Dari 7.15 wib sudah diabsen dan jika ada yang terlambat langsung ditelpon orangtuanya.
Ada sekitar 308 siswa yang kita semua dilakukan secara daring dan pihaknya juga menyediakan bagi siswa yang melakukan luring.
"Siswa yang terkenda maka bisa datang kesekolah dan US ini sebagai persyaratan untuk kelulusan yang mengikuti program pembelajaran sekolah, " kata Linda.
Kepala SMAN 12 Bandar Lampung Mis Alia mengatakan bahwa hari ini telah dilakukan US ada 329 siswa.
Saat masuk atau login ada sekitar 10 menit alami kendala sinyal.
"Semua disiapkan laboratorium untuk mereka bisa mengikuti US, apalagi tidak ada kuotanya," katanya.
Sekretaris Disdikbud Lampung Tommy Efra Handarta mengatakan bahwa berdasarkan SE Mendikbud Nomor 1 tahun 2021 tentang US dan kesetaraan dalam penyebaran virus covid.
Untuk UN (Ujian Nasional) memang ditiadakan, UN ini tidak lagi menjadi persyaratan kelulusan atau seleksi masuk pendidikan tinggi.
Saat ini penilaian US dilakukan oleh satuan pendidikan dan peserta didik lulus setelah menyelesaikan semua program pembelajaran.
"Kalau proses penilaian dimasa pandemi ini ditentukan dari nilai rapor, " kata Tommy.
Lalu ada perilaku dan sikap dengan baik, angka kelulusan juga ditentukan oleh siswa itu sendiri.
( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )