Bocah Hanyut di Bandar Lampung
Isak Tangis Keluarga Sambut Jasad Bocah Hanyut di Langkapura Bandar Lampung
KH ditemukan tak bernyawa setelah sekitar 24 jam dinyatakan hilang terbawa arus di saluran air yang tak jauh dari rumahnya.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Isak tangis keluarga menyambut jenazah KH (5), bocah yang hanyut di saluran air Jalan Darussalam, Gang Langgar, Kecamatan Langkapura, Bandar Lampung, Selasa (23/3/2021).
KH ditemukan tak bernyawa setelah sekitar 24 jam dinyatakan hilang terbawa arus di saluran air yang tak jauh dari rumahnya.
Tak kuasa melihat kondisi korban diturunkan dari mobil ambulans, pihak keluarga meminta rekan media untuk tidak mengabadikan momen tersebut.
"Mohon untuk media tidak mengambil foto," ujar seorang keluarga korban.
Baca juga: Pencarian Berakhir, Bocah Hanyut Ditemukan Tak Bernyawa di Aliran Sungai Jalan Arif Rahman Hakim
Baca juga: Bocah Hanyut di Aliran Drainase Belum Ditemukan, Tim Minta Warga Bantaran Ikut Membantu Pencarian
Berdasarkan informasi dari warga sekitar, KH dan keluarganya baru pindah dari Bengkulu ke rumah tersebut sekitar dua bulan lalu.
Kemungkinan besar, pihak keluarga membawa jenazah korban ke Bengkulu.
"Rencana mau langsung dibawa ke Bengkulu, karena mereka memang orang sana," ujar perwakilan keluarga korban yang enggan disebutkan namanya.
Benar saja, tak berapa lama dihantarkan rumah duka jasad korban langsung dibawa ke dalam ambulans.
Kepala BPBD Bandar Lampung Syamsul Rahman mengatakan, pencarian yang dilanjutkan pagi hari membuahkan hasil.
Tim gabungan menemukan jasad korban sekira pukul 15.20 WIB.
Korban ditemukan berjarak sekira 6 kilometer dari titik awal dilaporkan hilang terbawa arus air.
"Personel menemukan jasad korban tepat di belakang kantor Kodim," ujar Syamsul.
Menurut Syamsul, korban ditemukan tersangkut di atas gundukan bambu.
Sementara kondisi jasad korban masih utuh, hanya lecet di bagian tertentu.
Syamsul menyatakan, proses pencarian dilakukan oleh 5 tim gabungan dari unsur TNI/Polri, Basarnas, dan sejumlah relawan.
Setelah dievakuasi dan diperiksa oleh Inafis Polresta, jasad korban langsung diserahkan ke pihak keluarga.
"Kami imbau kepada para orang tua jangan biarkan anak bermain hujan. Jika memang terpaksa keluar saat hujan, pastikan anak dipegang. Jangan sampai terjatuh ke aliran air atau pun sungai," kata Syamsul. ( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter )