Tribun TV Lampung
Apa Itu Difteri, Penyebab dan Gejala Difteri
Ada banyak penyakit menular yang dapat menyerang anak-anak. Salah satunya adalah difteri.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Ada banyak penyakit menular yang dapat menyerang anak-anak.
Salah satunya adalah difteri yang disebabkan oleh infeksi bakteri corynebacterium diphteriae.
Staf Perinatologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek dr Leni Ervina, Sp.A (K), M.Kes mengatakan, difteri menyerang mukosa seperti faring, laring, tongsil, dan hidung.
Selain itu juga menyerang kulit.
TONTON DI SINI: Mengenal Difteri pada Anak
Anak bisa terkena difteri karena tertular dari orang lain begitu juga orang dewasa.
Sebab manusia adalah reservoir atau pembawa bakteri corynebacterium diphteriae.
"Penularannya melalui droplet yang berasal dari bersin, batuk, muntah, alat makan yang digunakan bersamaan, dan kontak langsung lesi kulit," ujar dr Leni Ervina dalam Webinar Bersama Tribun Lampung, Rabu 31 Maret 2021.
Berbicara mengenai alat makan, sebaiknya tetap hindari menggunakan alat makan berbarengan, walaupun alat makan sudah dicuci.
Kita tidak pernah tahu bagaimana tingkat kebersihan alat makan itu.
Bisa saja walaupun sudah dibersihkan, bakteri corynebacterium diphteriae tetap ada di alat makan tersebut.
"Sebab bakteri corynebacterium diphteriae sifatnya anaerob, yang artinya bakteri corynebacterium diphteriae dapat bertahan lama atau kuat hidupnya," ucap dr Leni Ervina.
Gejala difteri paling khas adanya pseudomembran yang berwarna putih keabuan atau kehitaman, yang jika diangkat akan mudah berdarah.
Selain itu ada juga gejala batuk, bersin, nyeri telan, demam yang tidak terlalu tinggi, dan pembesaran leher yang disebut dengan bull neck.
Jika sudah bull neck, dikhawatirkan akan terjadi obstruksi saluran nafas, yang dapat mengakibatkan sesak nafas dan berhenti nafas, yang dapat berakibat fatal yakni kematian.
"Selain kematian, difteri juga dapat menyebabkan komplikasi berupa kelainan jantung dan gagal ginjal," kata dr Leni Ervina.
( Tribunlampung.co.id / Jelita Dini Kinanti )