Gejolak Partai Demokrat
Disebut Hadiri KLB Deli Serdang, Petinggi Demokrat Bandar Lampung Terancam Dipecat dari Jabatan
Petinggi partai yang duduk sebagai Ketua Dewan Kehormatan DPC Partai Demokrat Bandar Lampung terancam dipecat dari jabatannya.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Reny Fitriani
lihat foto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Petinggi partai yang duduk sebagai Ketua Dewan Kehormatan DPC Partai Demokrat Bandar Lampung terancam dipecat dari jabatannya.
Hal itu menyusul kabar keterlibatan Gapriyanto saat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang Sumatra Utara beberapa waktu lalu.
Wakil Direktur Eksekutif DPD Partai Demokrat Lampung Toni Mahasan mengatakan pihaknya masih menunggu laporan resmi dari DPC Demokrat Bandar Lampung.
Dia menegaskan jika benar terbukti, DPD Demokrat Lampung akan mengusulkan pemecatan Gapriyanto.
"DPD PD Lampung menunggu laporan resmi DPC PD (Partai Demokrat) Kota Bandar Lampung. Jika benar maka DPD akan memproses dan mengusulkan Pemecatan saudara Gapriyanto kepada DPP Partai Demokrat," ungkap Toni Mahasan, Senin (5/4/2021).
Politikus Demokrat ini tak membantah adanya kabar kader lain selain Gapriyanto yang juga turut hadir dalam KLB.
Namun, kata dia, sejauh ini DPC Partai masih melakukan proses lebih lanjut dugaan tersebut.
"Iya sejauh ini mungkin tahapannya masih berproses di DPC," kata Toni Mahasan.
Sementara Gapriyanto belum dapat dimintai keterangan terkait hal tersebut.
Beberapa kali dihubungi dan dikirimkan pesan oleh wartawan, Gapriyanto tidak merespon
Sebelumnya diberitakan, Belakangan ini mulai diketahui ada salah satu petinggi DPC Partai Demokrat Bandar Lampung menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Deli Serdang Sumatra Utara, 5 Maret 2021 lalu.
Dia adalah Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPC Demokrat Bandar Lampung Gapriyanto.
Gapriyanto disebut-sebut hadir dalam KLB Partai Demokrat.
Ketua DPC Demokrat Bandar Lampung Budiman AS, membenarkan hal tersebut.
"Iya namanya Gapriyanto Wakil Ketua Dewan Kehormatan, sekarang lagi kita proses," ungkap Budiman AS, Minggu (4/4/2021).
Namun demikian, Budiman mengaku belum bisa memberikan menyebutkan terkait sanksi apa yang akan diberikan.
Menurutnya, ada mekanisme sesuai AD/ART Partai untuk menyelesaikan polemik tersebut.
"Semua ada mekanismenya, sekarang kita sedang jalankan itu kita proses. Kita laporkan dulu," kata Budiman AS.
( Tribunlampung.co.id / Kiki Adipratama )
