Kasus Suap Lampung Tengah
ASN Disdikbud Ini Setor Rp 600 Juta agar Lampung Tengah Raih WTP
Nur Rohman, mantan Kasubbag Keuangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tengah, mengaku pernah menyetorkan uang Rp 600 juta ke BPK.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Nur Rohman, mantan Kasubbag Keuangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tengah, mengaku pernah menyetorkan uang Rp 600 juta ke BPK.
Tujuannya agar Pemkab Lampung Tengah meraih predikat wajar tanpa pengecualian (WTP).
Hal ini diungkapkan Nur Rohman saat dicecar oleh jaksa penuntut umum (JPU) KPK Taufiq Ibnugroho dalam persidangan perkara dugaan suap Lampung Tengah di PN Tanjungkarang, Kamis (15/4/2021).
Dalam kesaksiannya, Nur Rohman awalnya membantah jika penyerahan uang kepada Kadis PUPR Lampung Tengah Taufik Rahman disebut ada kaitannya dengan plotting paket pekerjaan.
"Itu pinjaman kaitannya untuk menutup kegiatan BPK. Kalau gak ketutup pengaruh pada WTP. Itu pada bulan Agustus 2017," ujarnya.
Nur sendiri mengenal Taufik saat sama-sama bekerja di Dinas Pendidikan di bagian hasil pekerjaan Lamteng wilayah timur.
"Jadi itu pinjaman pribadi untuk menutupi BPK agar Lampung Tengah mendapat predikat WTP. Saat itu Pak Taufik di Sate Rini, lalu saya sampaikan saya liat dulu ada emggak kas di saya, dan saya liat di kas rumah tangga ada ya udah langsung saya berikan," terangnya.
Nur menyampaikan saat itu Taufik meminjam uang sekitar Rp 700 juta.
"Itu kas rumah tangga istri saya, bukan kantor dinas, lalu saya pinjem," kilahnya.
"Loh sumber uang Anda dari mana? Rp 700 juta gak sedikit. Apalagi Anda ini ASN." tanya Taufiq Ibnugroho.
"Saya punya usaha fotokopi ATK, apotek, dan lahan untuk pemasukan saya," jawab Nur.
Namun, Taufiq Ibnugroho menanyakan keterangan saksi berbanding dengan keterangan BAP yang mana melakukan penyerahan Rp 600 juta.
"Saya sudah lupa, tapi yang jelas dua kali, Rp 700 juta dan Rp 600 juta. Penyerahan Rp 600 juta tahun 2017 di Sate Rina, ada Pak Taufik dam Mas Indra Airlangga. Tapi saya lupa," kata Nur.
"Loh, Anda yang mengalami," seru Taufiq Ibnugroho.
"Saya lupa. Maaf saya mau muter-muter bukan saya mau membohongi. Tapi saya ingin mengubur dalam-dalam masalah ini. Karena trauma, sehingga saya berusaha melupakannya," ujar Nur.