Piala FA
Semifinal Piala FA- Chelsea vs Man City, Tuchel Beber Strategi Kalahkan Sang Idola Pep Guardiola
Semifinal Piala FA antara Chelsea dan Manchester City akan menjadi yang pertama bagi Thomas Tuchel dan Pep Guardiola bertanding dalam sepak bola Inggr
Penulis: Romi Rinando | Editor: Reni Ravita
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID- Prediksi laga Chelsea vs Manchester City di semifinal Piala FA Sabtu (17/4/2021) pukul 23.00 WIB
Semifinal Piala FA antara Chelsea dan Manchester City akan menjadi yang pertama bagi Thomas Tuchel dan Pep Guardiola bertanding dalam sepak bola Inggris.
Chelsea mendominasi bola di sebagian besar pertandingan sejak pelatih asal Jerman menggantikan legenda Chelsea Frank Lampard di akhir Januari lalu.
Manager Chelsea Tuchel telah membuktikan dia bisa menang, bahkan ketika mereka belum melakukannya.
Tuchel menyebut Man City dan Bayern Munich adalah patokan saat ini di Eropa.
Namun di bawah pelatih Jerman itu, Tuchel dapat mengakhiri harapan empat gelar Trofi Man City dengan kemenangan The Blues di Wembley.
Apalagi peluang keduanya bertemu di Final Liga Champions cukup besar, syaratnya masing-masing harus lolos ke final.
Ini akan menjadi kesempatan melihat kemajuan yang telah dibuat Chelsea di bawah manajer baru mereka.
"Jangan lupa, mereka (Man City) mengawali musim dengan sangat buruk," kata manajer Chelsea itu.
“Ada saat ketika Chelsea unggul, tapi mereka memiliki reaksi yang luar biasa dan memulai serangkaian kemenangan yang membawa mereka sangat pantas ke puncak klasemen.
“Saya tidak menilai dari berapa persen kami di belakang Man City. Tetapi dalam proses ketika Anda mencari di mana Anda ingin menjadi anggota keluarga Chelsea, Anda pasti ingin bersaing di puncak kompetisi apa pun.

Tuchel mengakui Guardiola telah memberikan pengaruh besar dalam karir kepelatihannya selama di Barcelona untuk mempelajari taktik Catalan dan kemudian berhadapan langsung dengan tim Bayern-nya di Jerman sebagai manajer Mainz dan Borussia Dortmund.
Persiapan Tuchel jelang laga membuat pemainnya rileks secara fisik dan mental seperti halnya membuat strategi taktis untuk mengalahkan idolanya.
“Kami sadar perlu pemulihan mental,” ujarnya. “Misalnya, kami memutuskan menginap di Sevilla karena kami tahu hotelnya. Itu sangat bagus, dalam pengaturan yang bagus.
“Kami tidur yang nyenyak dan kami memiliki kesempatan tetap bersama setelah pertandingan karena kami menciptakan suasana nyaman di sana. Itu kesempatan bagus karena para pemain belum bisa keluar, pergi ke restoran.