Berita Nasional

Menantu Jokowi, Bobby Nasution Copot Kadis Kesehatan Kota Medan

Menurut Bobby, pencopotan Kadis Kesehatan Kota Medan merupakan upaya percepatan penanganan Covid-19 di Kota Medan

Editor: taryono
TRIBUN MEDAN/HO
Bobby Nasution, Kahiyang Ayu, dan Sedah Mirah Nasution. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Menantu Presiden Jokowi yang kini menjabat Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mencopot Kepala Dinas Kesehatan Edwin Effendi.

Penyebabnya, karena penanganan Covid-19 di Kota Medan yang masih belum maksimal.

"Saya sudah ingatkan berkali-kali soal Covid-19 ini dan telah jadi program utama kita untuk segera diselesaikan. Sejak awal-awal saya dilantik masalah kesehatan juga sudah jadi persoalan yang menumpuk," ujar Bobby saat melakukan sidak ke Kantor Lurah Sidorame Timur, Jumat (23/4/2021).

Menurut Bobby, pencopotan Kadis Kesehatan Kota Medan merupakan upaya percepatan penanganan Covid-19 di Kota Medan.

"Ini sebenarnya untuk percepatan agar masalah Covid-19 bisa segera tertangani. Penanganannya bisa lebih baik lagi," tambahnya.

Bobby mengatakan bahwa pencatatan data dan penanganan Covid-19 di Kota Medan masih belum maksimal meskipun ia sudah meminta Dinkes untuk melakukan pendataan dengan tepat.

"Kita sudah instruksikan untuk pendataan dan penanganan yang cepat dan tepat. Tapi hasilnya masih kurang memuaskan," katanya.

Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam rapat pembahasan penjabaran visi dan misi Pemerintah Kota Medan di pada Ruang Rapat III, Kantor Wali Kota Medan pada Rabu (17/3/2021).
Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam rapat pembahasan penjabaran visi dan misi Pemerintah Kota Medan di pada Ruang Rapat III, Kantor Wali Kota Medan pada Rabu (17/3/2021). (Dok. Humas Pemkot Medan)

Sebelumnya, kondisi Covid-19 di Kota Medan kembali berstatus zona oranye. Berdasarkan data covid19.go.id/peta-risiko, tercatat tidak ada lagi wilayah Sumut yang masuk menjadi zona merah penyebaran Covid-19, setelah sebelumnya Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang masuk ke zona resiko tinggi tesebut.

Berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Medan pada Kamis (22/4/2021) terdapat jumlah kasus Covid-19 konfirmasi 1501, meninggal 486, sembuh 13706 dan suspek 21619.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan, dr Wijaya Juwarna, Sp THT-KL mengatakan saat ini terjadi pelonjakan kasus Covid-19 di Kota Medan.

"Peningkatan kasus luar biasa ini, bahkan RS Adam Malik, Murni Teguh, itu pasien sudah membludak menunggu antrean kamar. Artinya kamar itu penuh saat ini. Nah itu situasi sekarang," kata Wijaya saat dihubungi tribun-medan.com, Minggu (18/4/2021).

Menurut Wijaya, saat ini justru ada potensi gelombang kedua pandemi Covid-19 baik nasional maupun di dunia.

"Kemudian kalau situasi dunia saat ini bahkan peningkatannya luar biasa, India saat ini posisinya di nomor dua. Sebelumnya Brazil kan, dan Amerika nomor satu. Artinya secara dunia maupun di Kota Medan kasus ini meningkat," jelasnya.

"Nah artinya kita mendukung lah regulasi pemerintah tentang pembatasan kegiatan sosial tersebut dan pembatasan kegiatan berkumpul," tambahnya.

Wijaya mengatakan, jika pengawasan dari regulasi yang dilakukan pemerintah baik, maka pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat dapat berjalan efektif.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved