Siapakah Manajer Peraih Gelar Terbaik di Liga Premier

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -  Pep Guardiola berhasil memenangkan gelar Liga Premier untuk ketiganya sebagai manajer Manchester City.

Man City sudah dipastikan merebut gelar juara musim sejak jauh hari, namun kepastian gelar juara bagi Man CIty baru terkonfirmasi Rabu (12/5/2021) dini hari. Tepatnya seusai sang rival Manchester United kalah dari Leicester City 2-1 di Old Trafford.

The Citizens telah merebut gelar Liga Premier yang mereka menangkan musim 2017/18 dan 2018/19 dari tangan Liverpool - dan mereka menyelesaikan musim dengan 89 poin.

Pencapaian spektakuler yang menempatkan nama Pep Guardiola di antara pelatih terbaik yang pernah ada di Liga Premier, menyamai Arsene Wenger dan Jose Mourinho dalam tiga gelar.

Namun tahukah anda siapa pelatih peraih gelar terbanyak dan terbaik dalam sejarah ikonik Liga Premier?

Baca juga: Manchester City VS Chelsea, Finansial Dan Manager Jadi Kekuataan

Berikut Manajer Liga Premier terhebat yang berhasil dirangkum givemesport.com

15. Manuel Pellegrini

Manajer pemenang Liga Premier terlemah, tetapi jangan salah Pellgerini telah berjuang keras dari persaingan ketat bersama Chelsea dan Liverpool saat mengamankan gelar kedua Man City pada 2013/14.

14. Sir Bobby Robson

Ikon Inggris itu mungkin hanya berhasil di Liga Premier selama lima tahun, tetapi dia mengangkat Newcastle dari puncak klasemen ke Liga Champions dan merupakan pencapaian yang sangat besar.

Baca juga: Pelatih Manchester City Pep Guardiola Buru Trofi Liga Champions

13. Harry Redknapp 

Legenda Inggris mengangkat Tottenham ke empat besar berturut-turut. Ia juga berhasil membawa Portsmouth promosi ke Liga Utama pada musim 2002/03.

Pada tahun pertama Liga Utama, Portsmouth berhasil dibawanya ke peringkat 13, yang masih merupakan prestasi terbaik tim tersebut hingga kini.

12. Antonio Conte

Dua musim mengalami ledakan di Liga Premier, tetapi angin puyuh di Chelsea 2016/17 cukup memberinya tempat.  Ia mempersembahkan 2 trophy bergengsi bagi klub asal ibukota tersebut yaitu 1 Trophy Premier League Musim 2016/17 Serta 1 trophy Piala FA Musim 2017-18.

Namun setelah memenangkan piala FA ke-8 bagi Chelsea, Antonio Conte resmi dipecat dari kursi kepelatihan Klub tersebut setelah Chelsea mendapat hasil Minor sepanjang Musim 2017-2018.

Pada Awal Musim 2019-2020 Antonio Conte resmi ditunjuk sebagai Manajer baru Inter Milan menggantikan luciano spaletti Yang dipecat pada akhir musim 2018-2019.

11. Rafael Benitez

Benitez ditunjuk menjadi pelatih Valencia hingga berhasil membawa Valencia gelar juara La Liga musim 2001–02 dan 2003–04 serta gelar juara Piala UEFA 2003–04. Namun, karena perselisihan dengan direktur klub, Benítez hengkang ke Inggris bergabung dengan Liverpool.

Di Liverpool, Benítez meraih kesuksesan tertinggi karier kepelatihannya dengan membawa Liverpool meraih gelar juara Liga Champions UEFA 2004–05 dan, dalam tiga musim setelah itu, meraih beberapa gelar juara seperti Piala FA dan FA Community Shield.

Namun, ia tidak dapat meraih gelar juara Liga Utama Inggris dengan pencapaian terbaiknya membawa Liverpool duduk di posisi 2 klasemen akhir musim 2008–09.

November 2012, Benítez ditunjuk menjadi manajer interim Chelsea hingga akhir musim 2012–13. Ia berhasil membawa Chelsea meraih gelar juara Liga Eropa UEFA 2012–13.

10. Roberto Mancini

Mancini mengambil alih posisi manajer Manchester City Desember 2009.  Keberhasilannya merebut Piala FA, membuat Mancini menjadi manajer keenam City yang berhasil memenangi trofi major, sekaligus mengakhiri puasa gelar terpanjang dalam sejarah klub.

Pada 13 Mei 2012 Man City berhasil menyabet titel Liga Primer Inggris. Mancini menjadi manajer asal Italia kedua yang mampu memenangi titel Liga Primer setelah Carlo Ancelotti bersama Chelsea pada musim 2009-10.

9. Carlo Ancelotti

Juara Chelsea 2009/10 mungkin menjadi tim penyerang terhebat dalam sejarah Liga Premier dan Ancelotti - yang sekarang berkembang pesat di Everton - adalah orang yang mengatur permainan 103 golnya.

8. David Moyes

Bos pertama tanpa medali pemenang Liga Premier, Moyes adalah bagian dari furnitur di papan atas Inggris dan mantranya yang luar biasa bersama Everton dan West Ham .

7. Claudio Ranieri

Terlepas dari mantranya yang diremehkan bersama Chelsea, Ranieri masuk ke sepuluh besar yang berhasil mengamankan salah satu pencapaian terbesar di semua olahraga: memimpin Leicester City menuju kejayaan Liga Premier.

6. Sir Kenny Dalglish

Ya, masa jabatannya di Liverpool dan Newcastle mungkin tidak membuat dunia bersemangat, tetapi Dalglish memimpin Blackburn Rovers ke puncak sepak bola Inggris adalah momen yang menentukan dalam sejarah Liga Premier.

5. Jurgen Klopp
Gitaris utama band 'heavy metal' Liverpool, Klopp memelopori salah satu penakluk Liga Premier terbesar sepanjang masa, mengakhiri kekeringan 30 tahun The Reds dengan tidak kurang dari 99 poin.

4. Jose Mourinho
Lupakan sejenak mantra Man United dan Spurs karena tiga kemenangan Mourinho bersama Chelsea - terutama musim 2004/05 di mana mereka hanya kebobolan 15 gol - adalah legenda.

3. Pep Guardiola
Tiga gelar Liga Premier hanya dalam lima musim adalah hasil yang mengejutkan, apalagi jika Anda menganggap perwira 2017/18 adalah tim sepakbola terhebat yang pernah ada di kompetisi ini.

2. Arsene Wenger
Dalang di balik satu-satunya musim yang tak terkalahkan dalam sejarah Liga Premier, Wenger merevolusi sepak bola Inggris dengan metode berpikiran maju dan bertahan sebagai pelatih terlama di divisi tersebut.

1. Sir Alex Ferguson
Seperti, tentu saja. Maaf, tapi ada Tidak hanya bersaing dengan 13 gelar Liga Premier yang mengejutkan dengan Ferguson melampaui era dengan meregenerasi tim Man United setelah tim United menjadi pemukul dunia.

Sudahkah kita tepat sasaran pada pendengaran atau apakah kita selebar mil dari sasaran? Either way, saya pikir kita semua bisa menyetujui manajer di lima besar, hanya saja cara mereka diurutkan.

Dan kami akan terpesona mendengar bagaimana Anda akan memesan pelatih terbaik Liga Premier karena pendapat saya sama sekali tidak lebih tinggi dari pendapat Anda, jadi beri tahu kami melalui saluran sosial kami. ( Tribunlampung.co.id / Romi Rinando )