Berita Terkini Nasional
4 Gadis di Palembang Dilaporkan Hilang setelah Pamit Beli Makanan, Polisi Ungkap Kecurigaan
Sebelum dilaporkan hilang, empat gadis sekawan ini pamit hendak beli makanan khas Palembang, model.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PALEMBANG - Empat gadis ABG di Palembang dilaporkan hilang. Sebelum dilaporkan hilang, empat gadis sekawan ini pamit hendak beli makanan khas Palembang, model pada hari Minggu 16 Mei 2021.
Mereka pergi membeli model tak jauh dari rumahnya. Namun keempat orang ABG tersebut tidak kunjung pulang hingga hari ini.
Salah seorang ibu dari Nina Donalia, Yuyun Rokiyah (42) menangis tersedu-sedu setelah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolda Sumsel.
Pihak keluarga mengaku bisa menghubungi handphone korban tapi pesan WhatsApp tidak dibalas dan hanya dibaca saja..
Polisi belum bisa menyimpulkan kondisi empat ABG yang hilang tersebut menghilang karena diculik atau karena sebab lain.
Meski demikian polisi mencurigai empat ABG di Palembang yang dilaporkan hilang kini diduga berada di luar Palembang.
Hal ini diungkapkan oleh Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Christoper Panjaitan.
Baca juga: 3 Korban Lakalantas Hilang di Sungai Mamasa Ditemukan, Operasi Pencarian Ditutup

Menurut dia, dugaan awal keempat anak tersebut sudah berada di luar kota.
Namun pihaknya belum bisa memastikan posisi sebenarnya keempat ABG tersebut.
"Sampai saat ini hasil dari penyelidikan kita, diduga anak-anak yang dinyatakan hilang itu sudah tidak ada disini lagi," ujarnya.
Sebelumnya, empat orang emak-emak mendatangi Polda Sumsel melaporkan hilangnya anak mereka, Rabu (19/5/2021).
Empat orang remaja yang beralamat di Jalan Sukakarya Lorong Kayu Lulus RT 45 RT 08 Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami Palembang dinyatakan hilang.
Empat ABG tersebut bernama Yunita Malasari (17), Rohdia Indah Lestari (15), Nina Donalia (15), dan Nadia Tri Agustina (16).
Laporan orang hilang tersebut sudah diterima oleh SPKT Polda Sumsel dan sedang dalam penyelidikan lanjutan.
Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Christoper Panjaitan mengatakan sampai saat ini laporan masih dalam penyelidikan.