Pria Tewas Kesetrum di Lampung Selatan
Setelah Diautopsi, Jenazah Korban Kesetrum di Lampung Selatan Dibawa Pulang ke Rumah Duka
Setelah dilakukan autopsi di ruang pemulasaraan dan forensik RSUDAM, Bandar Lampung, jenazah korban kesetrum listrik dibawa pulang pihak keluarga.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Setelah dilakukan autopsi di ruang pemulasaraan dan forensik RS Umum Daerah Abdoel Moeloek, Bandar Lampung, jenazah korban kesetrum listrik dibawa pulang pihak keluarga.
Aparat kepolisian mengungkapkan identitas korban yang diketahui bernama Sutikno (35) warga Jalan Raden Gunawan, Sukamaju, Rajabasa, Bandar Lampung.
"Setelah dirujuk ke rumah sakit, jenazah korban langsung dibawa pulang ke rumah duka," kata Kapolsek Natar, Kompol Hendi Prabowo, Sabtu (22/5/2021).
Diketahui pengerjaan cat ulang dinding ruko dilakukan oleh dua orang pekerja.
Korban Sutikno bersama rekannya Amin.
Pekerjaan tersebut baru dimulai hari ini.
Baca juga: Respon Petugas Terkait Pekerja Bangunan Tewas saat Mengecat Bangunan Bank di Lampung Selatan
Cat ulang dinding bagian depan ruko yang digunakan sebagai kantor cabang bank pelat merah.
"Karena warna bangunan berbeda dengan warna Bank jadi (korban) diminta untuk mengerjakan pengecatan itu," kata Kapolsek.
Pada saat kejadian, Amin sempat berupaya menolong korban namun terpental sehingga terpaksa mendapatkan perawatan medis.
"Rekan kerjanya cuma mengalami luka ringan, saat ini sudah beri perawatan intensif," kata Kapolsek.
Baca juga: Proses Evakuasi Pekerja Bangunan Tewas Kesetrum di Lampung Selatan Berlangsung 30 Menit
Saat ini aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kematian korban.
Belum diketahui kabel tersebut milik sambungan PLN atau instalasi kelistrikan di ruko tersebut.
"Untuk dugaan sementara karena itu (menyentuh kabel listrik). Setelah dibawa kemungkinan langsung dimakamkan," kata Kapolsek.
Sementara keluarga korban yang menjemput jenazah Sutikno di depan kamar jenazah tampak syok.
Duka yang sedang dialami keluarga korban membuat mereka enggan menjawab pertanyaan wartawan.
"Tanya ke pak polisi saja," ujar perempuan yang mengaku masih kerabat korban.
( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter )