Berita Terkini Artis
Tanggapi Kontroversi Sinetron Suara Hati Istri, KPI: Indosiar Akan Ganti Pemeran Zahra
KPI pusat menanggapi polemik Zahra sinteron Suara Hati Istri yang jadi sorotan publik. KPI sebut Indosiar akan ganti pemeran Zahra.
Penulis: Putri Salamah | Editor: Kiki Novilia
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menanggapi kontroversi Sinetron Suara Hati Istri yang sedang jadi sorotan dengan mengganti pemeran Zahra.
KPI menyebut pihak Indosiar akan mengganti pemeran Zahra, yang sebelumnya diperankan oleh Lea Ciarachel.
Beberapa waktu belakangan ini nama Lea Ciarachel menjadi sorotan dan hangat diperbincangkan publik.
Lea Ciarachel merupakan artis muda pendatang baru di dunia hiburan.
Namanya menjadi sorotan lantaran Lea Ciarachel menjadi salah satu pemain di Sinetron Suara Hati Istri.
Baca juga: Biodata Lea Ciarachel, Usia Muda Perankan Tokoh Istri Ketiga
Yang membuatnya menjadi perbincangan adalah Ciara berperan sebagai Zahra istri ketiga yang melakukan adegan-adegan dewasa yang kurang pantas dilakukan dan disiarkan di televisi.
Terlebih usia Lea Ciarachel baru menginjak 14 tahun, dimana ia masih berada di bawah umur untuk memainkan peran tersebut.

Karena hal itu lah banyak publik yang geram dan akhirnya melayangkan protes kepada Indosiar dan KPI.
Pro kontra tersebut membuat Lea Ciarachel menjadi trending topic di Twitter, Selasa (1/6/2021).
Publik banyak menyayangkan beberapa adegan yang diperankan Lea Ciarachel tergolong dewasa.
Baca juga: Masih Usia 14 Tahun, Lea Ciarachel Si Istri Ketiga Sinetron Suara Hati Istri Jadi Sorotan
Banyaknya aduan masyarakat, membuat KPI memberikan tanggapan terhadap polemik Zahra di sinetron Suara Hati Istri itu.
Tanggapan itu disampaikan KPI pusat melalui unggahan di akun Instagram @kpipusat, Rabu (2/6/2021).
KPI meminta pihak Indosiar mengganti pemeran Zahra dalam sinetron itu.
Dengan kata lain peran Lea Ciarachel harus digantikan oleh artis yang memiliki umur yang cukup dan sesuai dengan peran Zahra.
Pergantian pemeran Zahra ini mulai berlaku untuk episode selanjutnya sinetron Suara Hati Istri.
"Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah menerima klarifikasi dari stasiun televisi Indosiar tentang program siaran sinetron Suara Hati Istri yang mendapat banyak protes dari masyarakat lantaran menampilkan artis berusia 15 tahun berperan sebagai istri ketiga."
KPI juga mengungkapkan Indosiar telah menerima masukan publik atas sinetron tersebut.
"Tindak lanjut dari Indosiar ke depan adalah mengganti pemeran dalam tiga episode mendatang." tulis @kpipusat.
Zaskia Adya Mecca hingga Ernets Prakasa Protes Sinetron Suara Hati Istri
Rupanya bukan hanya dari kalangan biasa yang memprotes peran Lea Ciarachel sebagai Zahra, si istri ketiga dalam sinetron Suara Hati Istri.
Kalangan artis pun turut menyuarakan keberatan mereka, dua di antaranya adalah Zaskia Adya Mecca dan Ernest Prakasa.
Zaskia mengaku keberatan saat menyaksikan trailer sinetron Suara Hati Istri itu.
Istri sutradara Hanung Bramantyo itu bukan hanya keberatan dengan banyaknya adegan yang belum pantas diperankan remaja usia 14 tahun, melainkan juga peran orangtua sang aktris pendatang baru.
Sebab, Zaskia yakin bahwa orangtua Lea Ciarachel juga punya andil dalam memberi izin untuk menerima peran tersebut, mengingat usia Ciara masih di bawah umur.
"Ga tepat rasanya (setelah liat foto tayangan, trailer yang @indosiar post) bahwa materi juga peran yang dimainkan oleh Zahra sebagai istri ke 3 dimana usia dia masih 15 tahun.
Semoga hal ini menjadi concern orangtua Zahra (karena anak dibawah umur belum bisa ttd kontrak sendiri) untuk lebih membantu anak memilih pekerjaan yang tepat," tulis Zaskia Adya Mecca di Instagram (2/6/2021).
Wanita 33 tahun itu juga sempat menyarankan KPI untuk lebih memperketat dalam hal pengawasan konten televisi nasional.
Sebab, Zaskia menyadari bahwa ada banyak orang di pesolok negeri yang butuh hiburan, namun terhalang jaringan dan biaya hingga menyebabkan konten yang ditonton terbatas dan melahap tayangan yang ada.
"Lembaga @kpipusat bisa menyortir semua tayangan nasional yang lebih tepat karena media audio visual mempunyai pengaruh sangat besar untuk karakter bangsa kita," tambahnya.
Ia juga berharap tayangan di pertelvisian Indonesia bisa lebih baik lagi ke depannya, bahkan bisa lebih mendidik.
"Semoga tayangan Tv nasional kit bisa lebih berkualitas dan mendidik lagi kedepannya.
Walau agak hopeless soal tayangan yang faedah di tv nasional, harusnya ada standart yang jelas dan pengawasan yang ketat dari @kpipusat.
Inget tv nasional bisa diakses siapa saja, semua usia kebanyakan," tutup Zaskia Adya Mecca.
Sementara itu, Ernest Prakasa melihat kejadian ini sebagai suatu hal yang di luar batasan yang dilakukan pihak televisi.
Sebab di mata Ernest, pihak televisi yang menayangkannya hanya mementingkan rating tanpa peduli latarbelakang sang aktris.
Komika sekaligus sutradara itu pun sampai menyampaikan keberatannya di media sosial dan singgung etika Indosiar, selaku televisi yang menayangkan sinetron tersebut.
"Karna banyak teman-teman yang bisa meramaikan masalah ini tapi terikat oleh etika, kontrak kerja, ataupun rasa tidak enak hati, maka biar saya yang bersuara.
Wahai @indosiar, ini keterlaluan. Sangat amat keterlaluan. Pemeran Zahra itu usianya masih 15 tahun.
Okelah tolak ukur TV adalah rating, tapi tolak ukur manusia adalah nurani dan akal sehat. Menurut kalian ini wajar?" tulis Ernest Prakarsa di Instagram Rabu (2/6/2021)
Bahkan tak hanya sekali dan melalui satu media sosial Ernest Prakasa menyampaikan keberatannya.
Di Twitter, ia pun kembali sentil Indosiar dan KPI.
KPI juga dianggap lebih mementingkan untuk menyensor kartun daripada tayangan sinetron dengan materi kurang mendidik.
"This is not okay, @indosiar. Ditunggu ketegasannya @KPI_Pusat, jangan kebanyakan ngurusin hal-hal gak penting, ini masalah serius.
Ayo @KPI_Pusat, ini lebih penting daripada buremin tetek tupai kartun," cuit Ernest Prakasa di Twitter. ( Tribunlampung.co.id / Putri Salamah )