Berita Terkini Nasional
Kebun Jagung 2 Hektare Habis Dimakan Tikus dalam Semalam, Petani Balas Dendam
Kebun jagung seluas 2 hektare habis dimakan tikus dalam semalam, petani di Lampung balas dendam
Penulis: rio angga | Editor: taryono
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kebun jagung seluas 2 hektare habis dimakan tikus dalam semalam.
Atas kejadian itu, para petani melakukan balas dendam.
Kejadian di Seputih Raman, Lampung Tengah.
Sebuah unggahan video yang memperlihatkan ladang jagung habis tak bersisa akibat dimakan tikus, viral dan menarik perhatian warganet di media sosial, Facebook.
Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun @Jantiko Sarung pada Senin (1/6/2021). Lokasi ladang jagung itu disebutkan berada di Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.
Dalam video tersebut, disebutkan bahwa ladang jagung seluas 2 hektare itu habis tak bersisa akibat dimakan tikus, hanya dalam waktu satu malam saja.
Hingga Sabtu (5/6/2021) sore, unggahan itu telah mendapatkan 129 komentar dan telah dibagikan sebanyak 251 kali.
Ratusan tikus tertangkap Saat dikonfirmasi, Kapolsek Seputih Raman Iptu Chandra Dinata membenarkan terjadinya peristiwa ladang jagung yang habis dimakan tikus dalam waktu semalam itu.
Dia mengatakan, peristiwa tersebut dilaporkan terjadi sekitar sepekan lalu oleh para petani di Kecamatan Seputih Raman. Chandra mengatakan, kejadian itu telah ditindaklanjuti oleh dinas terkait, TNI/Polri, serta masyarakat, dengan melakukan gropyokan bersama-sama.
Untuk diketahui, gropyokan adalah kegiatan gotong-royong membasmi tikus sawah, dengan cara mengasapi lubang tempat tikus bersarang menggunakan gas belerang.
Kegiatan gotong-royong untuk menumpas tikus itu telah dilakukan pada Kamis (3/6/2021). "Kemarin dapet 100-an (tikus) kurang lebih," kata Chandra saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/6/2021).
Populasi tikus membeludak
Chandra mengatakan, populasi tikus di kawasan tempat ladang jagung itu memang berada dalam kondisi berlebih.
"Lubang tikusnya, di setiap sawah itu luar biasa. Banyak sekali," kata Chandra. Dia menyebutkan, penyebab membeludaknya populasi tikus itu salah satunya adalah karena lokasi ladang jagung yang berdekatan dengan perkebunan karet.
"Berdekatan dengan lahan-lahan karet. Hama-hama itu kan dari sana," kata Chandra.