Tulangbawang

Kunjungi Tambak Udang Dipasena Tuba, Menteri KP: Penyelesaian Harus Ditangani Komprehensif

Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan kerja

Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: soni
tribun lampung/endra zulkarnain
Kunjungi Tambak Udang Dipasena Tuba, Menteri KP: Penyelesaian Harus Ditangani Komperhensif 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, RAWAJITU - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Sekretariat P3UW Lampung, Kampung Bumi Dipasena Jaya, Kecamatan Rawajitu Timur, Tulangbawang, Selasa (15/06).

Selain untuk melihat langsung kondisi terkini tambak udang Dipasena, kedatangan Menteri KP ke Dipasena jufa untuk berdiskusi dan berdialog dengan para petambak. 

Menteri KP datang dengan menumpang helikopter bersama jajaran KKP dan Ketua Komisi IV DPR RI Sudin. 

Rombongan disambut Bupati Tulangbawang Winarti, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi diwakili Plt Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kusnardi, Forkopimda setempat, perwakilan perusahaan, perwakilan para petambak serta beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Tulangbawang.

Setibanya di sekretariat P3UW Lampung sekitar pukul 09.30 wib, Wahyu Trenggono langsung melihat road map pertambakan di Bumi Dipasena.

Disitu terpampang dan dijelaskan peta wilayah, status lahan, fasos dan fasum, sarana budidaya, kondisi perairan, program investasi, alat-alat pertambakan, hasil revitalisasi mandiri, dan kegiatan pertambakan.

Disitu, Wahyu juga mendengar paparan potensi ekonomi, perputaran uang, hasil produksi, kendala yang dihadapi, hal-hal yang sudah dilakukan dan harapan-harapan para petambak Dipasena.

Kepada wartawan usai acara, Menteri KP Sakti Wahyu menyebut, untuk mengatasi persoalan di areal tambak udang Dipasena ini harus ada solusi yang komperhensif.

Salah satunya, ada komitmen dari masyarakat untuk maju bersama.

"Jadi tidak hanya bantuan-bantuan saja, tidak mungkin juga pemerintah ngasih bantuan terus tanpa adanya komitmen dari masyarakat untuk maju membenahi kawasan ini," kata Wahyu.

Yang harus dipikirkan bersama, menurut dia, bagaimana infrastruktur dikawasan tambak udang ini diperbaiki khususnya infrastruktur tambak.

Menurut dia, untuk jadi tambak modern itu ada beberapa syarat. Ada irigasi tambak, ada tandon, ada Ipal, ada kolam budidaya.

"Ada juga pakan mandiri dan juga ada sarana laboratorium dan hometeker. Nah integrasi ini harus jadi satu kesatuan. Masyarakat juga harus melihat secara transparan. Disitu nanti akan ada demokrasi permanen," papar Wahyu.

"Kalau syarat ini bisa terpenuhi, ini akan jadi permanen," sambungnya.

Dia mengutarakan, kebiasaan yang ada selama ini di kawasan tambak udang Dipasena harus segera dirubah.

Utamanya, merubah alur pengadaan bibit dan pakan menjadi terintegrasi.

"Kalau saat ini pengadaan bibit dan pakan masuk tak terkendali dari mana-mana, maka yang terjadi adalah pertempuran pasar. Nah ini harus dirubah, menjadi terintegrasi. Jadi iklim investasi bisa terkendali," tandasnya. (endra)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved