Berita Terkini Artis

Dugaan Pelecehan Gofar Hilman, Komnas Perempuan Dukung Korban

Kasus dugaan pelecehan oleh Gofar Hilman, Komnas Perempuan beri dukungan ke korban

Penulis: Virginia Swastika | Editor: taryono
Instagram/@pergijauh
Ilustrasi Gofar Hilman. Kasus dugaan pelecehan oleh presenter Gofar Hilman, Komnas Perempuan beri dukungan ke korban 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) turut menanggapi persoalan dugaan pelecehan Gofar Hilman yang sempat mengebohkan jagat maya itu.

Melalui pesan tertulis, Bahrul Fuad, Komisioner Komnas Perempuan mengatakan bahwa dalam kasus ini Komnas Perempuan dukung korban.

Bahkan pihaknya pun mengajak masyarakat untuk tidak menyudutkan korban tindak asusila yang berusaha bersuara.

"Komnas Perempuan mengajak semua pihak untuk mendukung upaya korban, dengan mendengarkan pengalaman mereka, jangan disudutkan dan distigma," kata Bahrul Fuad yang dilansir dari Tribun Seleb, Jumat (11/6/2021) lalu.

Pihaknya juga sempat mengapresiasi keberanian korban dalam menceritakan kejadian traumatis itu kepada publik.

Baca juga: Dinda Hauw Melahirkan, Komentar Rizky Billar di Postingan Rey Mbayang Jadi Sorotan

Terlebih, ada kemungkinan korban tindak asusila itu dapat diserang balik lantaran tak memiliki bukti kuat untuk mengungkap kasus yang dialaminya.

"Serangan balik yang paling sering adalah justru menyalahkan korban, penyangkalan bahkan menuntut balik korban," lanjutnya.

Ilustrasi Gofar Hilman. Soal dugaan pelecehan Gofar Hilman, Komnas Perempuan dukung korban
Ilustrasi Gofar Hilman. Soal kasus dugaan pelecehan Gofar Hilman, Komnas Perempuan dukung korban (Instagram/@pergijauh)

Fuad mengatakan bahwa posisi perempuan yang rentan terhadap diskriminasi gender menjadikan perempuan sering disudutkan dan disalahkan dengan dalih pakaian yang dianggap memancing tindakan asusila. 

"Pada perempuan, kerentanan pada pelecehan seksual dan untuk disalahkan atas tindak tersebut berakar pada diskriminasi berbasis gender.

"Diskriminasi ini yang menyebabkan perempuan dalam posisi subordinat dan obyek seksual.

"Dengan posisi tersebut, perempuan gampang disalahkan dengan menggunakan latar belakang, gerak gerik, dandanan, cara busana dan lingkungan pergaulannya sebagai alasan pembenar tindak pelecehan seksual," imbuh Fuad.

Hal tersebut membuatnya geram.

Belum lagi ditambah dengan belum adanya payung hukum mengenai perlindungan korban tindak asusila.

Untuk meminimalisir kejadian lain, Fuad juga mengatakan saat ini pihaknya tengah berusaha dalam membuat aparat penegak hukum untuk mengambil langkah tegas dalam menyikapi kasus tindak asusila.

Kasus tersebut pun termasuk kasus dugaan pelecehan Gofar Hilman yang masih hangat diperbincangkan ini.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved