Pengeroyokan Perawat di Bandar Lampung

Perawat di Bandar Lampung Dianiaya, Tiap Puskesmas Cuma Punya 1 Tabung Oksigen

Insiden penganiayaan yang dialami tenaga medis Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung dipicu kebutuhan pasien terhadap tabung oksigen.

Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
tribun lampung/joeviter muhammad
Ilustrasi. Insiden penganiayaan yang dialami tenaga medis Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung dipicu kebutuhan pasien terhadap tabung oksigen. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Insiden penganiayaan yang dialami tenaga medis Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung dipicu kebutuhan pasien terhadap tabung oksigen.

Sayangnya, keluarga pasien tidak memahami prosedur pemakaian tabung oksigen di puskesmas.

Apalagi saat ini kebutuhan tabung oksigen semakin meningkat.

Kepala Puskesmas Rajabasa Indah Sunarto mengatakan, keputusan petugas untuk tidak meminjamkan tabung oksigen kepada keluarga pasien sudah tepat.

Baca juga: BREAKING NEWS Video Pengeroyokan Perawat di Puskesmas Kedaton Viral di Medsos

"Tabung oksigen itu memang harus selalu standby di puskesmas untuk keperluan tak terduga," jelas Indah, Minggu (4/7/2021).

Indah membenarkan, semakin merebaknya kasus Covid-19 membuat persediaan tabung oksigen di Bandar Lampung kian menipis.

Di setiap puskesmas di Bandar Lampung hanya tersedia satu tabung oksigen.

Sementara puskesmas rawat inap mendapatkan jatah dua tabung oksigen.

"Memang rata-rata seperti itu, satu (tabung) di (puskesmas) rawat jalan. Ada tambahan satu kalau ada stok di ambulansnya," kata Kepala Puskesmas Rajabasa Indah Sunarto, Minggu (4/7/2021).

Baca juga: Artis Dewi Perssik Menyelam 16 Meter Tak Bawa Tabung Oksigen, Jelaskan Cara Bernapas

Dikatakannya, tabung oksigen hanya digunakan untuk pasien dalam kondisi darurat, terutama yang erat kaitan dengan pernapasan.

"Kita letakkannya di balai pemeriksaannya. Kalau puskesmas rawat inap biasanya memang tabung oksigennya lebih satu dibanding rawat jalan. Karena harus standby satu untuk keperluan rawat inap ya," jelas dia.

Satu unit tabung oksigen itu bisa habis dalam waktu singkat meskipun untuk keperluan rawat jalan.

"Kalau lagi tinggi tingkat kebutuhan, dua hari bisa sudah habis. Biasanya langsung kita isi ulang di tempat isi ulangnya," jelas dia.

Gara-gara Tabung Oksigen

Rendy Kurniawan (26), tenaga medis Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung, menjadi korban pengeroyokan, Minggu (4/7/2021) sekira pukul 04.00 WIB.

Saat itu korban yang sedang dinas tiba-tiba didatangi tiga orang tak dikenal.

Para pria tersebut datang dengan niat hendak meminta tabung oksigen.

"Saya tanya ke orang itu, ‘Pasiennya mana?’ Kalau mau dibawa pulang (tabung oksigen) tidak bisa," kata Rendy.

Menurut Rendy, para pelaku memaksa membawa pulang tabung oksigen untuk digunakan keluarganya.

Sedangkan prosedur di puskesmas, lanjut Rendy, oksigen hanya diberikan khusus pasien rawat inap.

"Kamu belum tahu saya? Saya ini keluarga Reihana (Kadiskes Lampung)," kata Rendy, menirukan ucapan salah satu pelaku.

Selain menyebut nama pejabat tersebut, para pelaku juga melakukan tindak kekerasan.

Akibatnya, korban mengalami luka memar di bagian kepala, wajah, dan leher.

Saat ini korban menjalani perawatan di RSUDAM.

Korban mengaku menyerahkan semua permasalahan tersebut ke aparat kepolisian.

"Sudah saya laporkan ke Polsek Kedaton," kata Rendy.

( Tribunlampung.co.id / Joviter Muhammad )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved