Berita Terkini Nasional
Mengaku Keponakan Jenderal, Pemuda yang Terjaring Razia Dihukum Push Up
Bahkan pria yang tak diketahui namanya itu menyebut sebagai keponakan jenderal polisi bintang dua.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -- Viral video seorang pemuda ngamuk saat terjaring razia masker. Pria tersebut tampak melawan saat cekcok dengan polisi, tentara dan Satpol PP di Tangerang Selatan.
Bahkan pria yang tak diketahui namanya itu menyebut sebagai keponakan jenderal polisi bintang dua.
"Kita lagi patroli, dia lewat karena kita razia masker terkait PPKM Darurat. Dia ngaku orang saudara omnya di Mabes," ujar Kabid Penegak Perundang-undangan Satpol PP Tangsel, Sapta Mulyana.
Video yang memperlihatkan seorang remaja terjaring razia masker oleh aparat gabungan di Bilangan Jalan Maruga, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (5/7/2021) viral di media sosial.
Pasalnya, remaja tersebut tampak tak gentar cekcok dengan sejumlah aparat kepolisian, TNI dan Satpol PP.
Baca juga: Viral Pengemudi Mobil Ngamuk Disuruh Putar Balik karena Plat Kendaraan Luar Kota
Video itu viral bermula unggahan akun Instagram Trantib Ciputat, @trantibciputatofficial.
Dalam unggahannya, tertulis caption bahwa remaja tersebut mengaku kerabat dari seorang jenderal bintang dua.
Pemuda tersebut tak terima dimaki petugas.
"Ponakan jenderal, seorang pemuda yang diberhentikan tim yustisi gabungan tidak terima dan mengaku keponakan jenderal bintang dua. Pemuda yang tidak koperatif, kami tindak dengan pushup karena tidak menggunakan masker," tertulis pada caption.
"Siapa saudara kamu, pangkatnya?" tanya Kabid Penegak Perundang-undangan Satpol PP Tangsel, Sapta Mulyana, pada video.
"Bintang dua, Korlantas," kata si remaja menyahut.
Sapta menjelaskan kronologi razia masker yang menjadi viral itu.
Awalnya, remaja yang tidak diketahui identitasnya itu kedapatan tidak memakai masker dan dihentikan oleh aparat, di kawasan Bundaran Maruga, Ciputat.
"Kita lagi patroli, dia lewat karena kita razia masker terkait PPKM Darurat. Dia ngaku orang saudara omnya di Mabes," ujar Sapta.
Tidak mundur, Sapta justru menasehati remaja tersebut.