Berita Bola Liga 1
PROFIL Tim Persiraja di Liga 1 2021, Klub yang Sulit Dikalahkan di Kandangnya
Simak, profil tim Persiraja di Liga 1 2021, klub sepak bola asal Aceh yang sulit dikalahkan ketika bermain di kandang sendiri.
Persiraja terkenal dengan permainan taktis terutama saat bermain di kandangnya yang terkenal angker bagi tim-tim lawan yang bermain di Banda Aceh.
Satu di antara yang membuat Persiraja sulit dikalahkan di kandangnya sendiri, adalah dukungan luar biasa yang ditunjukkan oleh para penonton dan suporter mereka, yang dikenal dengan 'Skuller.'
Merupakan julukan untuk anggota organisasi S.K.U.L.L alias Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju.
'Skuller' juga terkenal sebagai suporter yang sangat sportif.
Persiraja Banda Aceh didirikan pada tanggal 28 Juli 1957 dan telah mengikuti berbagai kompetisi sepak bola tanah air.
Prestasi terbaik yang dicapai Persiraja yakni tampil sebagai juara perserikatan pada tahun 1980.
Di babak final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Persiraja sukses mengalahkan Persipura Jayapura dengan skor 3-1.
Kala itu, 2 gol Persiraja berhasil disarangkan oleh Bustamam dan 1 gol lainnya dicetak oleh Rustam Syafari.
Pada musim 2008/2009 Persiraja bermain di Divisi Utama Liga Indonesia.
Persiraja terkenal dengan permainan taktis dan kerasnya, terutama saat bermain di kandangnya yang terkenal angker bagi tim-tim lawan yang bermain di Banda Aceh.
Salah satu yang membuat Persiraja sulit dikalahkan di kandangnya sendiri adalah dukungan luar biasa yang ditunjukkan oleh para penonton dan suporter mereka yang dikenal dengan SKULL (Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju).
Persiraja berhasil mengangkat marwah persepak bolaan Aceh yang sebelumnya tenggelam akibat Konflik Aceh dengan menjadi juara 2 Divisi Utama Liga Indonesia musim 2010/2011.
Setelah kalah tipis dengan skor 1-0 di partai final oleh tim asal Yogyakarta, Persiba Bantul.
Dengan lolosnya Persiraja sebagai runner-up, maka untuk musim 2011/2012 Persiraja bermain di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia yang lebih dikenal Indonesia Super League (ISL).
Namun pada pertengahan tahun 2011, terjadi kisruh di tubuh PSSI dikarenakan kepengurusan yang saat itu dipegang oleh rezim Nurdin Halid dianggap gagal memajukan prestasi sepak bola Indonesia.