Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Ditangkap

Nia Ramadhani Dapat Sabu dari Jaringan Kaum Elit, Kenalkan ke Ardi Bakrie Seusai Coba

Fakta baru terungkap dari penangkapan Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie atas kasus dugaan penyalahgunaan narkotika jenis sabu.

Tribunnews/Reza Deni
Ilustrasi. Fakta baru terungkap dari penangkapan Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie atas kasus dugaan penyalahgunaan narkotika jenis sabu. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Fakta baru terungkap dari penangkapan Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie atas kasus dugaan penyalahgunaan narkotika jenis sabu.

Fakta tersebut diungkapkan oleh Kasat Narkoba Polres Jakarta Pusat, Kompol Indraweny Panjiyoga.

Menurut Indraweny, Nia Ramadhani menjadi orang pertama yang mengenal sabu.

Sang artis mendapatkan barang haram tersebut dari seorang bandar yang memang mendistribusikan sabu bagi kaum elit.

Setelahnya, Nia mengenalkan barang haram tersebut ke sang suami Ardi Bakrie.

Hal ini terungkap setelah polisi terus menggali keterangan Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie sebagai tersangka kasus narkoba.

Baca juga: Nia Ramadhani Suaranya Bergetar saat Minta Maaf, Singgung Soal Anak

"Dari si Nia dulu (yang pertama kali gunakan sabu)," ujar Indraweny.

Indraweny dan pihaknya masih akan terus mendalami lebih lanjut mengenai kasus dugaan penyalahgunaan narkoba pasangan selebriti ini.

Bandar pemasok kaum jetset alias kaum elit

Polres Metro Jakarta Pusat terus mengembangkan penyelidikan terhadap penangkapan Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie yang terjerat narkoba.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan fakta menarik tentang bandar yang mendistribusikan narkoba ke pasangan selebritas tersebut.

"Kami temukan lagi fakta yang unik. Kami temukan bandar."

"Nanti barbuk cukup banyak. Nanti kami tampilkan," kata Kombes Pol Hengki Haryadi dalam konferensi pers virtual di Polres Jakarta Pusat, seperti diberitakan Kompas.com, Sabtu (10/7/2021).

Baca juga: Nia Ramadhani Tertunduk, Minta Maaf di Bawah Sorotan Kamera

Menurut dugaan Hengki, narkoba yang dipasok sang bandar tertuju untuk orang-orang tajir atau kaya raya.

"Kami duga berdasarkan penyelidikan kami, bahwa ini digunakan kalangan-kalangan tertentu, kaum-kaum jetset, kalangan-kalangan elit," tutur Hengki Haryadi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved