Bandar Lampung
Unila Pastikan Rasio Dosen dengan Mahasiswa Cukup, Beberapa Guru Besar Meninggal karena Covid-19
Universitas Lampung (Unila) memastikan rasio dosen dengan mahasiswa cukup, meskipun ada beberapa dosen meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) memastikan rasio dosen dengan mahasiswa cukup, meskipun ada beberapa dosen meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Hal itu disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik Unila Prof Heryandi saat dihubungi Tribunlampung, Kamis (15/7/2021).
Menurut dirinya, rasio dosen yang dimiliki Unila itu 1:30 (satu dosen banding 30 mahasiswa) itu dirasa cukup, karena dosen yang dimiliki Unila mencapai 1.300 orang, berikut dosen kontrak.
“Kita tidak kekurangan untuk dosen dalam melakukan pembelajaran, kita maksimalkan dosen kontrak,” kata Heryandi
Terkait persoalan banyaknya dosen yang meninggal dunia akibat Corona, Rektor memutuskan untuk Belajar Dari Rumah (BDR) 100 persen mulai dari 9 Juli hingga 20 Juli mendatang.
“Jadi kita tidak berpengaruh untuk perkuliahnnya, karena semua dilakukan dengan daring,” ujar Heryandi yang juga mantan Dekan Fakultas Hukum (FH) Unila ini.
Baca juga: Mantan Dekan FK Unila Prof Muhartono Meninggal akibat Covid-19
Beberapa guru besar yang dimiliki Unila meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Tercatat diantaranya Prof Sunarto (Fakultas Hukum), Prof Sindung Haryanto (FISIP), Prof Muhartono (Fakultas Kedokteran)/
Setidaknya ada sekira 20 civitas akademika, baik dosen maupun staff Unila yang meninggal dunia karena terpapar Covid-19.
“Pada hari ini saja wakil dekan (wadek) FEB bidang kemahasiswaan Saimul meninggal dunia akibat Corona, kita minggu terakhir banyak sekali musibah banyak yang terkena Covid,” kata Heryandi.
Dirinya mengatakan, civitas akademika Unila sangat terpukul dan berduka. Rencananya mala mini akan digelar doa bersama secara virtual melalui zoom atau pun link Youtube.
Heryandi pun meminta kepada seluruh civitas akademika Unila, dosen, staff, mahasiswa dan kariyawan menjalani protokol kesehatan (Prokes) secara disiplin. Lebih mawas diri menghindari terpapar Covid-19.
Terpisah, Rektor Unila Prof Karomani mengatakan bahwa dirinya secara pribadi dan lembaga sangat berduka dan setiap hari terus berurai air mata.
“Kita sudah 1.5 tahun benar-benar berduka, dan kita tidak bisa bicara apa-apa lagi. Ya Allah ampuni kami yang banyak alpa, hilap dan salah,” kata Karomani
“Dan juga sudah banyak warga Unila yang meninggal dunia, dan berharap dalam keadaan sahid,” ujarnya menambahkan.
Unila juga memberlakukan PPMK di kampus hingga 20 Juli mendatang, karena Bandar Lampung juga adanya PPKM darurat.