Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung

Pemkot Bandar Lampung Tutup Pasar Pasir Gintung, Bambu Kuning Trade Center Tutup

Pemkot Bandar Lampung tutup Bambu Kuning Trade Center (BTC) Bandar Lampung selama sisa waktu pemberlakuan PPKM Darurat hingga 20 Juli nanti

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer
Pemerintah Kota Bandar Lampung Bambu Kuning Trade Center (BTC) Bandar Lampung ditutup selama sisa waktu pemberlakuan PPKM Darurat hingga 20 Juli nanti. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,  BANDAR LAMPUNGPemkot Bandar Lampung Bambu Kuning Trade Center (BTC) Bandar Lampung ditutup selama sisa waktu pemberlakuan PPKM Darurat hingga 20 Juli nanti.

Penutupan salah satu pusat perbelanjaan itu dimulai dari Kamis,15 Juli 2021 kemarin.

Penutupan itu dilakukan mulai dari gerbang depan hingga tiap-tiap kios yang ada di dalam bangunan tersebut.

"Iya, Bambu Kuning ditutup dalam rangka PPKM. Menimbang perbelanjaan itu didominankan oleh usaha sektor non esensial," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung Adiansyah, Jumat (16/7/2021).

Untuk diketahui, sebelum ditutupnya Bambu Kuning Trade Center, sempat terjadi cekcok antara pedagang dan tim Patroli Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pada Selasa (13/7/2021) kemarin.

Ketua Asosiasi Pedagang Bambu Kuning Ernita mengatakan, cekcok yang terjadi sebelumnya akibat dari kurangnya koordinasi antara pedagang dan pemerintah setempat.

Baca juga: Pemkot Bandar Lampung Tutup Pasar Pasir Gintung, Pasar Tengah dan Pasar Bawah Ramayana Juga Tutup

"Karena sebelumnya belum ada kejelasan apakan pedagang pasar Bambu Kuning boleh buka atau harus tutup," kata dia.

"Namun, secara tiba-tiba tim Satgas Covid-19 datang dan melarang membuka toko, sementara pedagang masih dalam keadaan berdagang untuk mencari penghasilan," lanjutnya menambahkan.

Menurut Ernita, setelah adanya koordinasi pada Rabu (14/7/2021) kemarin, pedagang non esensial di Pasar Bambu Kuning tak bekeratan bila harus tutup.

"Sebenernya tidak keberatan, tapi karena kemarin itu pedagang belum siap saja untuk persiapan tutup, dan beberapa lainnya sudah terlanjur keluar uang bensin," ungkap dia.

Diketahui, pasar sejenis dengan Bambu Kuning, yakni Simpur Center, telah menutup aktivitas perdagangan untuk sektor non esensial pada hari pertama pemberlakuan PPKM Darurat pada 12 Juli lalu.

Tiga Pasar di Bandar Lampung Tutup

Pemerintah Kota Bandar Lampung menutup tiga pasar. Ketiganya yakni  Pasar Pasir Gintung, Pasar Tengah dan Pasar Bawah Ramayana.

Sedagkan untuk Pasar Pasir Gintung ditutup satu hari, karena Pemkot melakukan sterilisasi pada lingkungan pasar, setelah beberapa pedagang didapati positif terpapar Covid-19. Untuk pasar Bawah Ramayana tutup selama pemberlakukan PPKM Darurat sejak 12 Juli lalu hingga 20 Juli, karena lokasinya yang diapit oleh penyekatan jalan dalam kota.

Baca juga: BREAKING NEWS Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung di Lockdown, Beberapa Pedagang Positif Covid-19

"Pasar Pasir Gintung hanya sehari, kalau Pasar Bawah Ramayana tutup karena penyekatan. Akibatnya pedagang dan pembeli pun berkurang," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung Adiansyah.

Ia menjelaskan, masyarakat masih bisa berbelanja di pasar tradisional lainnya yang ada di Bandar Lampung.

"Yang lain masih buka, di pasar lain belum ditemukan adanya pedagang yang terpapar secara menyebar. Hanya satu ata dua, dan dirasa masih aman," ujar Adiansyah.

Pemkot Sterilkan Pasar Pasir Gintung.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung Adiansyah mengatakan penutupan Pasar Pasir Gintung guna pensterilkan lingkungan pasar.

Hal itu dilakukan setelah sejumlah pedagang di pasar tersebut terpapar Covid-19.

"Dari sampel yang dirapid tes antigen secara random, memang beberapa diantaranya kedapatan hasil yang reaktif," kata Adiansyah.

Ia menjelaskan, langkah mensterilkan lingkungan Pasar Pasir Gintung dilakukan dengan melakukan penyemprotan disinfektan di setiap bagian dari pasar tersebut.

Penutupan aktivitas pasar, lanjutnya, hanya akan dilakukan selama satu hari.

"Satu hari saja, dan akan kita semprot disinfektan tiga kali," ujar Adiansyah.

Penutupa aktivitas Pasar Pasir Gintung pada hari ini, kata dia, sudah juga disosialisasikan kepada para pedagang.

"Pedagang sudah disosialisasikan," kata Adiansyah.

Awalnya, beberapa pedagang mengaku merasa keberatan, namun seiring waktu pedang mulai mengerti akan urgensi dilakukannya penutupan pasar.

"Karena bahwasannya ini kepentingan para pedagang juga,"

"Kalau ada yang covid-19 kan bisa menyebar ke pedagang lain maupun pembeli," ujar Adiansyah.

Beberapa pedagang Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung tetap berada di lokasi pasar, meski pemerintah kota menutup sementara aktivitas pasar.

Padahal, petugas dari BPBD Kota Bandar Lampung sedang melakukan sterilisasi di lingkungan pasar, setelah beberapa pedagang diketahui positif terpapar Covid-19.

 Para pedagang yang tetap berada di pasar ini,  yang berdagang di oprokan-oprokan.

"Kalau ditinggal nanti diambil orang dagangan saya, kalau diangkut perlu ongkos lagi," kata Dengkek, salah satu pedagang sayuran di pasar Pasir Gintung.

"Ya gimana, kan sudah sampai disini sayur, kemarin datang sayurnya tidak lama dari itu ada petugas yang datang kasih informasi untuk tutup," lanjutnya menambahkan.

Selain Dengkek, beberpa pedagang lain juga memilih untuk tetap di sana dengan alasan yang serupa. Terlebih mereka yang berdagang sayur-mayur, buah-buahan dan daging segar.( Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved