PROFIL Barito Putera di Liga 1 2021, Dominasi Pemain Muda di Skuad Laskar Antasari

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -Berikut ini profil Barito Putera di Liga 1 2021, pemain muda bertalenta mendominasi skuad Laskar Antasari.

Jelang bergulirnya jadwal Liga 1 2021, skuad Barito Putera sepertinya akan mengandalkan para pemain mudanya untuk bisa bersaing di kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu.

Bahkan, Barito Putera berani memasang para pemain jebolan Elite Pro Academy.

Tak hanya pemain U-18 dan U-20, pihak manajemen Laskar Antasari juga memberi kesempatan bagi pemain jebolan U-16 bergabung dengan tim senior.

Selama pandemi Covid-19, Barito Putera termasuk satu di antara tim yang masih rutin memberi program latihan.

Skuat besutan Djajang Nurdjaman juga melakukan evaluasi dengan menyoroti sektor pertahanan.

Baca juga: Profil Persita Tangerang di Liga 1 2021, Pendekar Cisadane Datangkan 11 Pemain Lokal dan Asing

Pelatih asal Majalengka itu pun akhirnya bertaruh dengan menggunakan dua bek asing.

"Kalau evaluasi selama turnamen tentunya masih banyak kekurangan," kata Djajang Nurdjaman seperti dikutip Tribunlampung.co.id dari berbagai sumber, Sabtu 24 Juli 2021.

"Kami kebobolan cukup banyak, hasil yang kurang bagus dan itu akan diperbaiki dalam latihan berikutnya."

Duet maut pemain asing Cassio de Jesus dari Brasil serta Azamat Baimatov dari Kirgistan semakin memperkuat lini pertahanan Laskar Antasari musim ini.

Selain pemain asing, materi pemain lokal Barito Putera juga tak kalah bersinar, dan banyak dihuni oleh pemain berlabel Timnas.

Baru-baru ini, Barito Putera merekrut bek kiri yang pernah bermain di tim Sloboda Tuzla di Liga Bosnia, Miftah Anwar Sani (25).

Baca juga: Profil PSM Makasar di Liga 1 2021, Ayam Jantan dari Timur Kedatangan Ilham Udin dan Friska Womsiwor

Sebelumnya, Barito Putera juga telah mendatangkan pemain keturunan yang membela Skovde AIK U-19 di Swedia, Nyoman Paul Aro (20).

Selain itu, Barito juga merekrut pemain muda potensial guna melengkapi skuadnya musim ini.

Para pemaian itu di antaranya Beni Oktovianto (eks Persib), M. Luthfi Kamal (eks Timnas), dan Chris Robert Rumbiak (Timnas Pelajar).

Melihat materi tersebut, pemain senior Barito Putera hanya bisa dihitung jari, yakni Rizky Pora, Aditya Harlan, dan Bayu Pradana.

Dengan begitu, Skuad Barito Putera diprediksi bakal menghadirkan kejutan dan warna yang berbeda di Liga 1 2021 musim ini.

Berikut, profil tim Barito Putera di Liga 1 2021

Dilansir situs resmi klub, PS Barito Putera adalah klub sepak bola Indonesia peserta Liga 1 musim ini yang berbasis di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

PS Barito Putera sendiri merupakan singkatan dari Persatuan Sepak Bola Barito Putera.

Sejak musim 2013, Barito Putera merupakan satu diantara sejumlah klub sepak bola indonesia lainnya yang bersaing di Liga 1 2021.

Klub sekota Barito Putera adalah Peseban Banjarmasin yang berlaga di Liga 3 dan klub kota tetangga Martapura FC yang berlaga di Liga 2.

Barito Putera sendiri didirikan pada tahun 1988 silam, dengan harapan memajukan sepak bola Kalimantan Selatan.

Adapun Markas bagi PS Barito Putera saat ini berlokasi di Stadion 17 Mei Banjarmasin.

Stadion 17 Mei adalah stadion yang menjadi kandang dari Barito Putera semenjak berdiri pada tahun 1988.

Stadion ini dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 1974. Renovasi dilakukan pada tahun 2007, 2010 dan 2013.

Pada musim 2013, PS Barito Putera berkandang di Stadion Demang Lehman, karena proses renovasi yang dilakukan di Stadion 17 Mei, sampai digunakan kembali pada tahun 2015.

Di awal musim Liga 1 2019, Stadion 17 Mei kembali direnovasi dan Barito kembali berkandang di Stadion Demang Lehman

Adapun Logo Barito Putera berbentuk sederhana dan khas klub Galatama.

Pola dalam logo membentuk tulisan BP yang merupakan singkatan dari Barito Putera dan angka 88 merupakan tahun berdirinya klub.

Sedangkan julukan bagi skuad Barito Putera adalah "Laskar Antasari", yang diambil dari nama pahlawan Pangeran Antasari.

Dilansir Wikipedia, Barito Putera lahir dari inisiatif H Abdussamad Sulaiman HB.

Karena ingin meraih prestasi di Kompetisi Galatama, Barito Putera mendatangkan pemain-pemain Nasional seperti Agus Salim, Muchtar, dan Abunawas dari Ujung Pandang.

Pada Kompetisi Galatama 1988, Barito hanya dapat bertengger di urutan 18 karena kalah bersaing dengan tim - tim besar yang sudah matang.

Antara 1999 dan 2002, Rudy William Keltjes dan Tumpak Sihite di tunjuk sebagai pelatih dan membuat prestasi Barito Putera seakan jalan ditempat.

Barito Putera kemudian diturunkan ke Divisi I Liga Indonesia pada tahun 2003, karena masalah keuangan.

Krisis mereka berlanjut hinnga terdegradasi ke Divisi II Liga Indonesia pada tahun 2004, meskipun telah mengganti pelatih mereka ke Gusti Gazali.

Zainal Hadi HAS kemudian diangkat sebagai manajer dan ia menunjuk Salahudin sebagai pelatih.

Pada tahun 2008, Barito Putera akhirnya memenangkan Divisi II Liga Indonesia, dan promosi ke Liga Indonesia Divisi I.

Pada tahun 2010, Barito finish di posisi delapan dan dipromosikan ke Divisi Utama Liga Indonesia.

Pada musim Divisi Utama 2010-2011 Barito mencoba untuk keluar dari keterpurukan.

Meski hanya bermaterikan pemain-pemain muda, Barito mampu bersaing dengan para kompetitor lainnya dan menjadi tim yang layak diperhitungkan.

Kepelatihan Salahudin berhasil membawa Barito Putera ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia dan berhasil menjadi Raja di Divisi Utama 2011-12 setelah mengalahkan Persita Tangerang 2 - 1 di Stadion Manahan, Solo.

Saat tiba di Banjarmasin, skuat Barito Putera disambut bak pahlawan dan mengarak trofi juara keliling Banjarmasin dengan diringi ribuan pecinta setianya mencapai kurang lebih 3km.

Coach Salahudin berhasil membawa Barito Putera ke papan atas Liga Super Indonesia dengan menduduki peringkat ke 6 Klasemen akhir Liga Super Indonesia 2013 dan menjadi klub promosi terbaik Liga Super 2013.

Demikian informasi profil tim Barito Putera di Liga 1 2021, pemain muda bertalenta mendominasi skuad Laskar Antasari. ( Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto )

Baca berita bola Liga 1 lainnya