Apa Itu

Apa Itu Larutan pada Pelajaran Kimia

Apa itu larutan, termasuk dengan jenis larutann dalam pelajaran Kimia. Berikut penjelasan selengkapnya.

Penulis: Virginia Swastika | Editor: taryono
Pixabay
Ilustrasi. Apa itu larutan, simak penjelasan selengkapnya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Apa itu larutan dalam pelajaran Kimia?

Bila merujuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), larutan diartikan menjadi dua.

Pertama sebagai luluhan (barang cair), sementara pengertian larutan yang kedua masuk dalam istilah di pelajaran kimia.

Ia dimaknai sebagai campuran homogen dari zat terlarut dan zat cair pelarut.

Makna serupa juga dibuat oleh Encyclopedia Britannica.

Baca juga: Apa Itu Satanisme, 3 Aliran Satanisme di Dunia

Disebutkan bahwa larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih, yang bisa diubah terus-menerus hingga mencapai batas kelarutan.

Istilah larutan sendiri umumnya diterapkan untuk zat cair, tetapi larutan lain yang berbentuk gas atau padat juga bisa terjadi.

Contohnya udara, yang merupakan larutan berbentuk gas karena terdiri dari oksigen dan nitrogen.

Kuningan juga bisa masuk sebagai larutan padat karena terdiri dari tembaga dan seng.

Contoh lain dari larutan adalah sabun mandi, sabun cuci, penghilang noda, sirup, cuka, soda kue, dan garam dapur.

Melansir Kompas.com, ukuran zat terlarut (zat yang dilarutkan) di dalam larutan diketahui sangat kecil, bahkan diameternya kurang dari 1 nanometer dan tidak bisa dilihat dengan mikroskop ultra.

Maka, larutan terlihat serba sama (homogen) sehingga zat terlarut dan pelarut (cairan dalam larutan) tidak dapat dibedakan.

Baca juga: Apa Itu Hernopol, Istilah dalam Administrasi Berkendara

Adapun jenis larutan yang bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu larutan asam, basa, dan garam.

1. Larutan asam

Larutan asam ini dapat ditemukan di dalam buah-buahan, seperti lemon dan tomat, serta sayuran.

Contoh larutan asam adalah cuka, aki kendaraan bermotor, dan asam pada lambung manusia.

Tanda atau ciri-ciri larutan asam, antara lain:

1. Rasanya asam (tidak boleh dirasa kecuali dalam makanan);

2. Dapat menimbulkan korosif atau bersifat merusak.

3. Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.

Sayangnya, larutan asam bisa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

Misalnya, hujan asam yang dapat merusak bangunan gedung dan patung-patung di kota, tumbuh-tumbuhan, bahkan mengganggu kehidupan makhluk hidup lain seperti ikan dan insektisida.

2. Larutan basa

Contoh larutan basa sebenarnya merupakan barang-barang yang ada di sekitar kita.

Di antaranya, sabun mandi, pasta gigi, sampo, sabun cuci, obat maag, dan pupuk.

Sementara ciri-ciri atau sifat basa adalah:

1. Terasa licin di kulit;

2. Berasa agak pahit;

3. Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.

Larutan asam sering direaksikan dengan larutan basa sehingga menghasilkan senyawa netral atau dikenal dengan reaksi netralisasi.

Larutan basa akan menetralkan larutan asam dan yang membentuk air (H2O) yang nantinya bisa menghasilkan garam.

Contoh penerapan reaksi netralisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk pengobatan bagi penderita sakit maag, pengobatan untuk sengatan serangga, melindungi kerusakan gigi, dan pengolahan tanah pertanian.

3. Garam

Senyawa garam ini diketahui terbentuk karena adanya reaksi netralisasi dari reaksi asam dan basa.

Contoh reaksi asam dan basa yang membentuk berbagai jenis garam adalah:

HCl + NaOH -> NaCL + H2O

Asam klorida + Natrium Hidroksida -> Garam NaCl + air

Umumnya, jenis senyawa garam yang paling dikenal adalah garam dapur, yang memiliki nama unsur kimia berupa Natrium Klorida (NaCl).

Sementara penggunaan garam dalam kehidupan sehari-hari biasanya untuk industri pupuk, obat-obatan, pengolahan makanan, serta bahan pengawet. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )

Baca apa itu lainnya

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved