Berita Terkini Nasional

Oknum Anggota TNI Dilaporkan Polisi, Aniaya 2 Bocah hingga Dirawat di Puskesmas

Dua bocah remaja dianiaya seorang oknum TNI hingga harus dirawat di Puskesmas. Salah satu korban bahkan harus dirawat menggunakan bantuan alat pernafa

via Tribunnews
Mikhael Juventus Ukat, dirawat menggunakan bantuan alat pernafasan oksigen, (kiri) dan Yakobus Naisasu (kanan) dirawat di Puskesmas Manufui, Kecamatan Biboki Selatan, Nusa Tenggara Timur. Mereka berdua korban penganiyaan oknum TNI. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dua bocah remaja dianiaya seorang oknum TNI hingga harus dirawat di Puskesmas. Salah satu korban bernama Mikhael Juventus Ukat bahkan harus dirawat menggunakan bantuan alat pernafasan oksigen.

Oknum anggota TNI yang diduga menganiaya dua bocah di bawah umur adalah Kopral Kepala EP.

Oknum anggota TNI yang bertugas sebagai Babinsa tersebut diduga mabuk alkohol saat menganiaya MJU (15) dan YN (17).

Akibatnya, kedua korban dirawat di Puskesmas Manufui, Kecamatan Biboki Selatan, kurang lebih 45 km dari ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.

Diketahui, setelah menganiaya kedua remaja, EP pergi begitu saja.

Baca juga: VIRAL Ambulans Dihalangi Mobil Sedan, Polisi Kantongi Identitas Pemilik Kendaraan

Tapi sebelum itu, sambil menyalakan kendaraan motor trailnya, Kopral Kepala EP berkata

"Mau lapor ke mana saja silakan."

“Sampai pagi ini, Sabtu (31/7/2021), MJU dan YNmasih dirawat di Puskesmas Manufui,” ujar Viktor Manbait, pendamping kedua korban kepada Tribunnews.com.

Kronologi kejadian

Kopral Kepala EP yang bertugas sebagai Babinsa Desa Tainsala, Kecamatan Biboki Selatan, melintas di depan arena permainan biliar, sekira pukul 18.00 Wita, Jumat (30/7/2021).

Ia melihat tiga orang anak sedang bermain biliar.

Baca juga: Penjual Cilok Menangis Dagangannya Ditawar Rp 300 Ribu

Babinsa yang mengendari sepeda motor dinas jenis trail berhenti.

Ia turun dari motornya lalu mengambil gambar ketiga anak bermain biliar menggunakan kamera kandphonenya.

Bintara TNI itu kemudian menghampiri ketiga anak tersebut, lalu menayai satu per satu mengenai nama, sekolah, kelas berapa, serta siapa orang tuanya dan tinggal di mana.

Ketiga anak tersebut masing masing BL (14 tahun), YN, 17 tahun, dan MJU 15 tahun.

Setelah anak-anak ini menyebut nama orang tua masing-masing, dan tempat tinggal mereka, Kopral Kepala Ellias mengarahkan anak-anak tersebut ke rumah salah satu orang tua anak, yakni Pak Marsel, yang rumahnya tidak jauh dari tempat biliar.

Saat akan berjalan ke rumah Pak Marsel, BL ketakutan dan lari meghindari Kopral Kepala Ellias.

Adapun Yakobus Naisasu lalu diperintahkan membonceng Juventus Ukat, menuju ke rumah Pak Marsel, kakak Yakobus Naisasu.

Tiba di halaman rumah Marsel, dan mereka memarkir motor, EP turun dari motornya lalu menendang motor Honda Revo YN.

Saat itu Pak Marsel yang tengah makan malam dengan istri, anaknya, serta 3 orang lainya, yakni Agus Siki, Dion Alupan dan Selvi Naijes, keluar ke halaman menjumpai bintara TNI yang datang bersama Yakobus dan Juventus.

Kopka EP bertanya kepada Marsel, apakah mengenal kedua anak tersebut.

Marsel, menjawab kenal mereka berdua , dan Yakobus adalah adiknya.

EP lalu menujukkan foto pada handphone memperlihatkan tiga anak tengah bermain biliar.

Kemudian, EP bertanya ke Marsel:

“Mengapa anak-anak tersebut, di saat PPKM Corona justru bermain biliar di luar. Kenapa dong tahu ini Corona, masih keluyuran di sana?”

Lalu Marsel meminta maaf kepada Kopral Kepala Ellias.

Tidak hanya bertanya dan amarah-marah. EP berjalan ke MJU dan menganiayanya.

Ia juga menganiaya YN.

Setelah puas menghajar, EP pergi meninggalkan mereka.

Menurut warga, Kopka EP  tercium aroma minuman alkohol dan terlihat seperti sedang mabuk.

Tribunnews.com masih berusaha mengonfirmasi peristiwa ini kepada Kopka Elias Punef, dan pihak TNI.

Setelah Kopral Kepala EP pergi, keluarga Mikhael Juventus Ukat dan Yakobus Naisasu membawa mereka melaporkan peristiwa penganiayaan itu ke Polsek Biboki Selatan di Manudsui.

Pihak Polsek Bibooki Selatan membawa mereka ke Puskesmas Manufui untuk divisum dan berobat.

Namun di sana tidak ada dokter karena, menurut perawat, dokternya menjalani isolasi karena terpapar Covid-19.

Mikhael Juvetnus Ukat mendapat perawatan yang intensif dengan menggunakan bantuan oksigen.

Ia susah bernafas dn kesakitan pada bagian ulu hatinya. Yakous Naisasu juga dirawat di Puseksmas Manufui karena masih Pusing.

Sekitar pukul 22.00 Wita, kedua korban dibawa untuk visum di Puskesmas Oelolok, Kecmatan Insana, Kabupaten TTU. 

Artikel ini telah tayang di jateng.tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved