Aksi Umi Kalsum Labrak Rumah Orang yang Hina Ayu Ting Ting Dinilai Arogan

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Aksi orangtua Ayu Ting Ting mendatangi rumah penghina anak dan cucunya dinilai arogan dan berlebihan.

Diketahui, Umi Kalsum dan Abdul Rozak melabrak rumah orang tua pelaku penghina anak Ayu Ting Ting di Bojonegoro, Jawa Timur.

Aksi kedua orang tua Ayu Ting Ting itu pun mendapatkan sorotan dari anggota DPRD Jawa Timur.

Anggota DPRD Jawa Timur menilai apa yang dilakukan orang tua pedangdut asal Depok itu sangat kelewatan.

Terlebih, aksi tersebut di unggah di Instagram ibu Ayu Ting Ting, Umi Kalsum.

Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur Fauzan Fuadi menyebut aksi yang dilakukan orang tua Ayu Ting Ting itu terkesan arogan dan berlebihan.

Legislator muda dari dapil Bojonegoro dan Tuban itu mengatakan tidak membenarkan tindakan bullying yang dilakukan oleh Kartika Damayanti.

Baca juga: Umi Kalsum Minta Bantuan KBRI Singapura Agar Penghina Ayu Ting Ting Dipulangkan ke Indonesia

Namun, Fauzan Fuadi menyayangkan sikap orang tua Ayu Ting Ting yang ikut menyeret keluarga Kartika Damayanti.

“Tindakan bullying bagaimanapun tidak bisa dibenarkan, kita harus menentangnya. Akan tetapi, orang tua dari haters atau pembully tersebut seharusnya tidak perlu dilibatkan,” kata Fauzan.

Oleh karena itu, Fauzan Fuadi mengecam kelakuan tak bijak orang tua Ayu Ting Ting yang mengunggah foto ibu dan ayah pelaku, Kartika Damayanti.

“Apalagi sampai diposting di media sosial. Ada wajah ayah dan ibunya. Ada wajah anak kecil juga yang tidak tahu apa-apa juga diposting,” sambungnya.

Anggota DPRD Jatim ini khawatir dengan psikologi keluarga pelaku lantaran viralnya foto yang diunggah tersebut.

Hal yang ditakutkan pula, kata Fauzan, adanya stigma negatif terhadap keluarga tersebut.

“Keluarganya pasti shock, padahal ayah KD juga sudah minta maaf sampai berulang-ulang atas kesalahan anaknya, tentu tak perlu diposting itu,” ujarnya.

Baca juga: Anak Ayu Ting Ting Dihina, Sekali-sekali Harus Dikasih Pelajaran

Fauzan berharap keluarga Ayu Ting Ting memberikan pintu maaf atas hal yang dilakukan oleh pelaku.