Bandar Lampung

Pengemudi Istirahat Makan Pecel Lele di Rajabasa, Uang Rp 200 Juta di Mobil Lenyap

Pengemudi mobil Jeep Rubicon istirahat makan pecel lele di daerah Rajabasa, Bandar Lampung, uang Rp 200 juta hilang. 

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUN BATAM
ILUSTRASI Pecah kaca. Pengemudi mobil Jeep Rubicon istirahat makan pecel lele di daerah Rajabasa, Bandar Lampung, uang Rp 200 juta hilang.  

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pengemudi mobil Jeep Rubicon istirahat makan pecel lele di daerah Rajabasa, Bandar Lampung, uang Rp 200 juta hilang. 

Pencurian modus pecah kaca kembali terjadi di Bandar Lampung. Uang Rp 200 juta di dalam mobil Jeep Rubicon raib digondol pencuri. 

Pengemudi mobil Jeep Rubicon bernomor polisi B 1721 NJG sedang makan pecel lele saat kendaraannya jadi sasaran aksi pecah kaca di Rajabasa, Bandar Lampung.

Alhasil uang Rp 200 juta yang ada di dalam mobiil raib digasak komplotan pencuri.

Diketahui, saat pencurian pemilik mobil tengah makan di sebuah rumah makan di Rajabasa, Bandar Lampung.

Andre, seorang saksi mata kejadian modus pecah kaca mengaku sempat melihat gerak gerik tersangka.

Ia mengatakan, pelaku semula datang mengendarai motor dari arah Terminal Rajabasa.

"Kemudian ada orang lain, mungkin temannya datang dari arah seberang jalan," kata dia.

Tak lama berselang, motor tersebut melaju ke arah mobil korban.

"Saya kira mau parkir ke Chamart," kata dia.

Baca juga: BREAKING NEWS Pecah Kaca Jeep Rubicon, Maling di Bandar Lampung Gasak Rp 200 Juta

Karena posisi mobil yang terpaut mobil lain, ia menyebut hal itu menjadi alasan mengapa tak ada satu pun yang menyadari aksi kejahatan itu.

"Lalu keduanya kabur langsung ke arah Bundaran Raden Intan," kata dia.

Setelah disadari aksi tersebut oleh pemilik dan masyarakat, tak lama aparat kepolisian datang ke TKP guna penyelidikan.

Kasus pencurian modus pecah kaca mobil Jeep Rubicon di Rajabasa Bandar Lampung terjadi saat pemilik tengah makan di warung sekitar peristiwa.

"Korban sedang makan pecel lele," kata Fitria, salah satu saksi mata, Rabu (4/8/2021).

Ia menyebut, si korban yang hingga berita ini tayang belum diketahui namanya itu, mengaku kondisi mobil sudah dalam keadaan terkunci.

"Posisi mobil katanya sudah terkunci dan makannya juga tidak terlalu lama," kata dia.

Tidak terlihat pasti olehnya bagaimana proses modus pecah kaca itu.

Baca juga: 120 Orang Jalani Vaksinasi di Gerai Poliklinik Polres Lampung Tengah

Sejauh berita ini termuat, sosok korban atau pemilik kendaraan masih enggan memberikan keterangan apapun.

Barang bukti tertinggal

Aparat kepolisian masih menyelidiki pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) dengan modus pecah kaca yang terjadi pada Rabu (4/8/2021) kemarin, di Jalan ZA Pagaralam, Rajabasa, Bandar Lampung.

Pelaku yang belum diketahui jumlahnya ini, berhasil menggasak uang Rp 200 juta dari dalam mobil Jeep Rubicon milik YS (40) warga Natar, Lampung Selatan.

Dari hasil penyelidikan sementara, aparat kepolisian menemukan barang bukti yang tertinggal di lokasi kejadian.

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana mengatakan, untuk mengidentifikasi pelaku pihaknya langsung melakukan olah TKP pasca menerima laporan dari korban.

"Sudah dilakukan olah TKP dan kami amankan barang bukti pecahan kaca mobil serta serpihan busi motor," kata Resky, Kamis (5/8/2021).

Baca juga: Pencurian Baju Daster di Lampung Utara, Weni Mengaku Belum Lapor Polisi

Serpihan busi tersebut, lanjut Resky,  besar kemungkinan dijadikan sebagai alat oleh pelaku untuk memecahkan kaca kanan bagian belakang kabin mobil.

Pasalnya, modus operandi yang digunakan pelaku merupakan modus lama yang sebelumnya pernah diungkap oleh jajaran nya.

"Ada beberapa petunjuk lain yang mengarah ke terduga pelaku, dan saat ini kami masih melakukan pengejaran," ujar Resky.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, kerugian yang dialami  korban mencapai Rp 200 juta. Uang tersebut rencananya untuk pembiayaan di rumah sakit. 

Soalnya, korban yang baru saja melakukan transaksi di bank, lalu langsung menuju ke rumah sakit.

"Sebelum sampai di rumah sakit, korban berhenti di tempat makan yang ada di sekitaran Rajabasa. Saat korban makan, terjadi lah insiden itu," kata Resky.

Dugaannya, ujar Resky, kemungkinan ada beberapa orang pelaku yang membuntuti pelaku seusai melakukan transaksi di bank. Dan korban tidak menyadari itu.

Resky menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai modus serupa. Menurutnya sebuah tindak kejahatan terjadi ada niat dan kesempatan.

"Tentunya masyarakat apabila melakukan transaksi di bank, harus berhati-hati apabila tidak memungkinkan mengambil uang secara besar bisa memintakan pengawalan polisi," ujar Resky. ( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved