Lampung Selatan
Ada Oksigen Gratis Bantuan PT Pupuk Indonesia di Natar Lampung Selatan, Syaratnya Cukup Bawa KTP
Gerai oksigen yang berada di area Lampung Gas, Jalan Candimas Km 24,5, Desa Candi Mas, Kecamatan Natar, Lampung Selatan ini mulai dibuka untuk umum.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Kabar baik bagi masyarakat Lampung yang membutuhkan oksigen gratis.
Polda Lampung membuka gerai oksigen presisi.
Gerai oksigen yang berada di area Lampung Gas, Jalan Candimas Km 24,5, Desa Candi Mas, Kecamatan Natar, Lampung Selatan ini mulai dibuka untuk umum sejak Jumat (6/8/2021).
Kapolda Lampung Irjen Pol Hendro Sugiatno mengatakan, siapa saja yang membutuhkan, baik masyarakat maupun rumah sakit, bisa mengisi ulang oksigen di gerai tersebut.
Baca juga: Stok Oksigen RSUD Sukadana Lampung Timur Tinggal 15 Tabung
Syaratnya, lanjut Hendro, cukup membawa kartu identitas diri atau KTP.
"Kami akan catat identitasnya. Ini untuk menghindari penyalahgunaan," kata Hendro.
Untuk itu juga, jajaran Polda Lampung akan melakukan pengawasan dalam penyaluran oksigen bantuan dari perusahaan BUMN tersebut.
Hendro menjelaskan, untuk tahap awal pihaknya akan menyalurkan bantuan 15 ton oksigen dari PT Pupuk Indonesia.
Ke depannya, menurut Hendro, akan terus berlanjut agar masyarakat di Lampung tidak lagi kesulitan mendapatkan oksigen.
Baca juga: Kondisi Ayah Vicky Prasetyo Terpapar Covid-19, Sampai Harus Pasang Oksigen
"Terima kasih atas bantuan dari PT Pupuk Indonesia yang memercayakan kepada kami untuk pengelolaannya," tutur Hendro.
Hendro menambahkan, oksigen tersebut dapat langsung disalurkan ke masyarakat setelah dipindahkan dari tangki ke penampungan.
Dia berharap bantuan tersebut tidak disalahgunakan untuk dijual kembali.
"Pastinya kita awasi proses penyalurannya. Jangan sampai niat baik ini dimanfaatkan untuk yang tidak baik," imbuh Hendro.
Rita (35) warga Natar, Lampung Selatan, mengaku sangat terbantu dengan adanya gerai oksigen yang dibuka oleh Polda Lampung.
Pasalnya, Rita menyebut saat ini sangat sulit untuk mengisi ulang tabung oksigen.