Kasus Corona di Pringsewu

Makamkan 336 Jenazah Pasien Covid-19, Sejumlah Petugas BPBD Pringsewu Lampung Jatuh Sakit

Sampai 6 Agustus 2021, tercatat ada 336 jenazah Covid-19 yang dimakamkan dengan menggunakan protokol kesehatan di Bumi Jejama Secancanan.

Tribunlampung.co.id / Robertus Didik
Petugas BPBD Pringsewu memakamkan pasien Covid-19 dengan menggunakan protokol kesehatan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Ratusan pasien Covid-19 di Pringsewu meninggal dunia.

Akibatnya, petugas pemakaman BPBD Pringsewu kewalahan.

Hal itu berdampak banyaknya petugas pemakaman yang jatuh sakit karena kelelahan.

Berdasarkan data, pemakaman dengan protokol kesehatan Covid-19 di Kabupaten Pringsewu meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Cara Unik Satlantas Polresta Bandar Lampung Sosialisasi Prokes, Bawa Keranda hingga Boneka Covid-19

Sampai 6 Agustus 2021, tercatat ada 336 jenazah Covid-19 yang dimakamkan dengan menggunakan protokol kesehatan di Bumi Jejama Secancanan.

Kepala Pelaksana BPBD Pringsewu Edi Sumber Pamungkas membenarkan sejumlah anggota tim pemakaman jatuh sakit.

Bahkan ada dua hingga tiga orang yang harus menjalani isolasi mandiri.

Atas kondisi tersebut, Edi menyarankan kepada anggota yang mempunyai tanda-tanda kurang sehat agar beristirahat.

"Jadi saya tekankan ke anggota (tim pemakaman) kalau nggak enak badan langsung ambil istirahat, jadi jangan dipaksakan," katanya, Jumat (6/8/2021).

Baca juga: Warga Antusias Lakukan Vaksinasi Covid 19 di Kodim 0410

Ia khawatir bila dipaksakan nanti akan semakin sakit atau bahkan ikut terpapar Covid-19.

Kasus Covid-19 di Kabupaten Pringsewu terus melejit.

Total ada 2.710 kasus Covid-19 di Pringsewu.

Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Ulinnoha mengungkapkan, jumlah itu yang terdata hingga 4 Agustus 2021.

Melejitnya kasus itu lantaran Diskes memperkuat testing, sehingga begitu dites ketahuan positif.

"Tetapi angka kesembuhan tinggi, mencapai 2.211 kasus," kata Ulinnoha.

Menurutnya, tingginya angka kematian harus diantisipasi.

Ulinnoha mengatakan, banyak warga sakit enggan diperiksa di puskesmas atau rumah sakit karena takut divonis Covid-19.

“Ketika sudah parah, baru datang ke rumah sakit. Karena parah, risiko kematiannya besar,” tutur Ulinnoha.

Oleh karena itu, dia meminta supaya masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan.

Kemudian memanfaatkan vaksinasi yang diberikan pemerintah secara gratis.

"Segera memeriksakan diri kalau merasakan keluhan gangguan kesehatan. Segera memeriksakan diri kalau ada keluhan gangguan kesehatan yang dirasa perlu pertolongan. Jangan menjadi dokter untuk diri sendiri," pesannya.

( Tribunlampung.co.id / Robertus Didik Budiawan )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved