Apa Itu

Apa Itu Revolusi Bumi yang Berdampak bagi Kehidupan Sehari-hari

Apa itu revolusi bumi yang berdampak bagi kehidupan Sehari-hari manusia. Simak penjelasannya.

Editor: taryono
Kompas.com
Ilustrasi planet bumi. Apa itu revolusi bumi. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -  Apa itu revolusi bumi yang berdampak bagi kehidupan sehari-hari umat manusia.

Selain rotasi bumi, ada pula pergerakan lainnya yang disebut sebagai revolusi bumi. Berikut ini penjelasan apa itu revolusi bumi.

Pembahasan ini juga tak akan lepas saat mempelajari sistem tata surya.

Meski materi apa itu revolusi bumi hanya disinggung sedikit dalam pelajaran IPA, tetapi tak ada salahnya untuk mengenal pergerakan planet Bumi ini lebih jauh.

Sama seperti rotasi, gerakan revolusi bumi juga berkaitan dengan perputaran bumi pada porosnya.

Sebab, revolusi bumi adalah perputaran bumi terhadap matahari.

KBBI juga memaknai pengertian revolusi dengan maksud serupa.

Hanya saja yang membedakan revolusi bumi dengan rotasi bumi adalah perputaran serta dampak yang ditimbulkan.

Saat bumi berevolusi, pergerakannya akan memakan waktu sebanyak 365 hari 9 menit dan 10 detik.

Baca juga: Apa Itu Alat Musik Tradisional, Simak Penjelasannya

Gerakannya akan berawal dari arah barat menuju timur dengan kecepatan 30 km/detik.

Jika diperhatikan, posisi matahari saat terbit di sebelah timur tidak selalu di tempat yang sama.

Terkadang, agak bergeser ke arah selatan atau utara. 

Hal tersebut terjadi karena lintasan peredaran bumi berbentuk elips dan poros bumi juga tidak tegak lurus, melainkan miring sekitar 23,5 derajat.

Gerakan revolusi bumi ini juga tak kalah penting dan berpengaruh terhadap kehidupan manusia di Bumi.

Berikut dampak revolusi bumi bagi kehidupan sehari-hari:

1. Perbedaan lama siang dan malam

Wilayah Bumi di belahan utara dan selatan memiliki lama waktu yang berbeda.

Hal itu karena kemiringan sumbu bumi dan gerakan revolusi bumi.

Ketika berevolusi, bumi bisa berada di apotema atau hipotema.

Apotema adalah titik terjauh bumi dengan matahari, sementara hipotema adalah titik terdekatnya.

Dalam kurun waktu antara 21 Maret hingga 23 September, maka ada fenomena alam yang terjadi karena dampak revolusi bumi:

a. Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari.

b. Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi selatan.

Baca juga: Apa Itu Karst, Simak Penjelasannya

c. Waktu siang di belahan bumi utara lebih lama daripada di belahan bumi selatan.

d. Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam.

e. Ada daerah di sekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.

f. Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.

g. Kutub utara paling dekat dengan matahari pada 21 Juni. Pada saat itu, masyarakat yang di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5 derajat ke utara.

Sementara pada rentang waktu antara 23 September hingga 21 Maret, hal serupa juga akan terjadi dengan waktu sebelumnya.

Hanya saja, arahnya yang berbeda, yaitu ke arah selatan.

Sedangkan dalam rentang waktu 21 Maret dan 23 Desember:

a. Kutub utara dan kutub selatan memiliki jarak yang sama ke matahari.

b. Belahan bumi utara dan selatan menerima sinar matahari sama banyaknya.

c. Waktu siang dan malam lamanya sama di seluruh belahan bumi.

d. Di khatulistiwa matahari tampak tepat di atas kepala.

2. Gerak semu tahunan matahari

Gerak semu tahunan matahari juga merupakan dampak revolusi bumi.

Gerakan ini merupakan perubahan gerakan posisi matahari sepanjang tahun.

Dalam prosesnya revolusi, bumi juga berotasi.

Akan tetapi. sumbu rotasi tidak sejajar dengan sumbu revolusi.

Sumbu bumi yang miring juga membuat matahari tak selalu terlihat di atas garis khatulistiwa.

Posisinya bisa bergeser sedikit ke arah lainnya.

Selama setengah tahun, matahari akan lebih banyak menerangi bumi bagian utara.

Namun setengah tahun sisanya, matahari akan lebih banyak menerangi bumi bagian selatan.

3. Perubahan musim

Adanya gerak semu matahari menyebabkan terjadinya perbedaan intensitas penyinaran matahari di berbagai wilayah bumi.

Perbedaan ini pula akan menimbulkan perbedaan musim.

Wilayah Bumi di belahan utara dan selatan akan mengalami empat musim.

Baca juga: Apa Itu Alat Musik Tradisional

Sedangkan, wilayah belahan Bumi yang berada di garis khatulistiwa seperti Indonesia hanya akan mengalami dua musim.

Itulah penjelasan apa itu revolusi bumi. ( Tribunlampung co id / Virginia Swastika )

Baca apa itu lainnya

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved