Advertorial

Pidato Ketum DPP Golkar Airlangga Hartarto tentang Demokrasi dan Kesejahteraan Jelang HUT Ke-50 CSIS

Airlangga mengatakan, tema ini sungguh sangat relevan untuk terus kita kemukakan agar arah bangsa menuju terwujudnya kesejahteraan rakyat yang menjadi

Editor: soni
dokumentasi
Pidato Ketum DPP Golkar Airlangga Hartarto tentang Demokrasi dan Kesejahteraan Jelang HUT Ke-50 CSIS 

 
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Ketua Umum DPP Partai Golkar DR. IR. H. Airlangga Hartarto, MM. M.BA menyampaikan Pidato Kebangsaan yang bertema Demokrasi, Kebangsaan dan Kesejahteraan. 

Airlangga mengatakan, tema ini sungguh sangat relevan untuk terus kita kemukakan agar arah bangsa menuju terwujudnya kesejahteraan rakyat yang menjadi cita- cita bersama menjadi kenyataan.

Apalagi di saat menjelang peringatan Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan RI yang ke-76, menggaungkan semangat kebangsaan harus terus kita gelorakan disertai optimisme kita bahwa bangsa kita akan mencapai kesejahteraan menuju Indonesia maju.

"Partai Golkar sesungguhnya telah memiliki Visi Negara Kesejahteraan 2045. Partai Golkar meyakini bahwa Indonesia akan menjadi negara maju dan sejajar dengan negara ekonomi besar lainnya di dunia," kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Rabu 11 Agustus 2021.

Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, membuat kita harus melakukan restarting dan rebooting tentang skenario kita untuk mewujudkan visi 2045 tersebut. Hampir dua tahun, dunia dilanda pandemi Covid-19, termasuk di Indonesia, negara yang kita cintai ini. Berbagai upaya dan kerja keras telah dilakukan Pemerintah dan seluruh komponen bangsa untuk menekan penularan Covid-19 disertai dengan langkah-langkah untuk mengatasi dampak sosial-ekonomi dari yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19. 

Tidak ada negara yang memiliki pengalaman dalam pengendalian Covid-19 ini. Apalagi saat ini muncul berbagai varian baru Covid-19 yang penularannya sangat cepat. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan pemerintah untuk menahan laju persebaran Covid-19 dan dampak sosial yang diakibatkannya. 

Program vaksinasi nasional terus digenjot pemerintah hingga ke pelosok-pelosok daerah. Penanganan kesehatan, penyediaan obat-obatan, fasilitas kesehatan dan perhatian terhadap para tenaga kesehatan terus diberikan. Kebijakan bantuan sosial dikeluarkan pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar agar masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan pokoknya.

Pemerintah juga mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menahan laju pelambatan ekonomi dengan berbagai stimulasi dan insentif bagi pekerja dan dunia usaha agar tetap bergairah. Pemerintah mengambil tindakan non-medis, yaitu memberlakukan
Pembatasan kegiatan masyarakat di seluruh Indonesia dengan kasus tinggi sejak tanggal 5 Juli sampai dengan 22 Juli dan diperpanjang 2 kali hingga tanggal 9
Agustus 2021. 

Di samping itu, pemerintah juga akan melakukan intensifikasi vaksinasi secara luas, meningkat dari rata-rata 1 juta pada bulan Juli menjadi rata-rata 2,5 juta per-hari pada bulan Agustus dan September 2021, sehingga kita sudah akan dapat menyuntikkan sekitar 220 juta dosis vaksin sampai dengan September 2021.

Pengendalian pandemi secara terintegrasi ini diharapkan akan mengurangi kasus aktif ke tingkat yang bisa ditolerir dan memberikan ruang pelonggaran tekanan pada fasilitas kesehatan, Rumah Sakit, oksigen dan obat obatan. Seiring 
dengan pengurangan tekanan pandemi ini, maka kita pun akan bisa merelaksasi 
pembatasan kegiatan sehingga kegiatan ekonomi masyarakat bisa pulih kembali 
pada kwartal keempat tahun 2021.

Tanda-tanda ke arah membaiknya pemulihan ekonomi sudah terlihat
positif dengan pertumbuhan ekonomi pada 7,07% pada kuartal kedua ini, sebagaimana sudah saya singgung tadi. Tentu kita berharap tren yang positif akan terus meningkat sehingga pemulihan ekonomi kita akan mempercepat kita
untuk keluar dari krisis.

Kita telah memilih demokrasi sebagai pilihan sistem dalam tata kelola
politik dan pemerintahan kita. Pancasila sebagai dasar negera kita, yaitu sila ke-
4, menyiratkan pilihan kita tentang demokrasi tersebut. Sebagai sebuah sistem, praktek demokrasi di Indonesia selalu mengalami pasang surut seiring dinamika kehidupan sosial politik yang terjadi pada setiap masanya. 

Kini, demokrasi di Indonesia pada era reformasi, dalam prakteknya terus mengalami penyempurnaan seiring dengan dinamika kehendak rakyat dimana kedaulatan itu berada.

Partai Golkar sebagai salah satu partai politik yang menjadi pilar demokrasi di negara kita, selalu berkomitmen untuk menjaga dan mempertahankan demokrasi di negara yang kita cintai. Dengan berdemokrasi, kita dapat mengelola keragaman kehendak, keinginan dan aspirasi masyarakat Indonesia yang majemuk dan plural ini. 

Dengan begitu, demokrasi yang kita praktekkan saat ini justru harus memperkuat bagi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai ini. Kita telah berhasil menyelenggarakan pemilihan presiden langsung selama empat kali disertai dengan pemilihan kepala daerah di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved