Bandar Lampung
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Tinjau Kapal Pesiar Isoter, 'Kapasitasnya Sekitar 400 Orang'
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi tinjau kapal pesiar PT Pelni KM Lawit yang sandar di Pelabuhan Panjang direncanakan sebagai isolasi terpadu (isoter).
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Kiki Novilia
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi tinjau kapal pesiar PT Pelni KM Lawit yang sandar di Pelabuhan Panjang direncanakan sebagai isolasi terpadu (isoter) untuk pasien COVID-19 yang OTG (orang tanpa gejala), Kamis (19/8/2021).
Peninjauan KM Lawit tersebut langsung didampingi oleh Kadiskes Lampung dr Reihana, Kadiskominfo Lampung Ganjar Jationo, Kasat Pol PP Lampung M Zulkarnain, Kepala Bapeda Lampung Mulyadi Irsan, Direktur RSUDAM Lukman Pura dan kapten KM Lawit Herman Orbein.
Dalam kunjungan tersebut Gubernur Arinal Djunaidi langsung mengecek semua ruangan yang akan dijadikan tempat isolasi bagi pasien covid tersebut.
Mulai dari dek bawah hingga dek atas serta kamar tempat isolasi atau perawatan, ruang makan, hingga toilet juga dicek.
"Kalau kapasitasnya lebih kurang 400 tempat tidur, saya menempatkan lebih kurang 20-30 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter dan juga perawat," kata Arinal.
Baca juga: Kursi Curian di Bandar Lampung Dijual Lagi, COD Lewat Facebook
Hal ini merupakan bentuk perhatian khusus pemerintah karena saat ini dalam posisi darurat kesehatan.
"Artinya hukum tertinggi kita adalah menyelamatkan rakyat, tidak ada alasan maka rakyat harus kita selamatkan," kata Arinal
Sementara itu Kadiskes Provinsi Lampung dr Reihana mengatakan, bahwa pasien yang datang ke isoter ini adalah pasien dengan kategori asimtomatis atau tanpa gejala.
Jadi untuk menghindari masyarakat yang positif tidak isoman di rumah.
"Karena ditakutkan kalau pasien covid ini dirumah itu ada orang tua yang rentan ada anak kecil, sehingga mudah menular dan gejalanya lebih berat, " kata Reihana.
Baca juga: Melawan Saat Diamankan Polisi, Pencuri Kursi Antik Bandar Lampung Dapat Hadiah Timah Panas
Maka dari itu mereka yang isolasi mandiri ini harus bekerjasama dengan puskemas dan mereka harus dipantau langsung dan dibawa ke isoter.
Ada tenaga kesehatan yang nanti akan dipersiapkan dokter dan perawat, ahli gizi untuk melihat kondisi kesehatan pasien.
Nanti mereka harus terkontrol saturasinya, tensi dan juga akan diajak berjemur.
Dengan rekreasi ke kapal pesiar ini harapannya cepat sembuh dan ini juga mereka yang isoman hanya 10 hari saja di isoter.
Lalu nanti dicek kalau sudah membaik nanti bisa diturunkan dari kapal.
Baca juga: Pemkot Bandar Lampung Tunggu Skema Bansos Bagi Anak yang Terdampak Covid-19
"Jadi mereka yang ke kapal ini hanya OTG saja dan kalau ada bergejala akan dioper ke RS rujukan dan berharap pekan depan digunakan," tandasnya. ( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )