Berita Terkini Nasional

Dituduh Jadi Dukun Santet, Nenek 60 Tahun Tewas Dibunuh Tetangga di Sumbawa

Dituduh jadi dukun santet, nenek 60 tahun tewas dibunuh dan jasadnya ditemukan di ladang jagung.

Kolase Tribunnews.com: TribunLombok/Istimewa
(Kanan) Polisi saat melakukan olah TKP dan (Kiri) Pelaku saat diamankan oleh pihak kepolisian. Dituduh jadi dukun santet, nenek 60 tahun tewas dibunuh dan jasadnya ditemukan di ladang jagung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SUMBAWA - Dituduh jadi dukun santet, nenek 60 tahun tewas dibunuh dan jasadnya ditemukan di ladang jagung.

Nenek 60 tahun berinisial SR itu dihabisi seorang pria berinisial AL (43).

AL menghabisi nyawa korban dengan cara menganiaya.

Jasad korban ditemukan tergeletak di ladang jagung Desa Tengah, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Belakangan terungkap fakta, korban dihabisi oleh pria AL alias Masten (43).

Ia merupakan tetangga satu desa dengan korban.

Kronologi

Kasus ini bermula dari penemuan jasad korban pada Senin (16/8/2021), pukul 09.00 Wita.

Baca juga: Terungkap Momen saat Yosef Minta Uang ke Amalia sebelum Ditemukan Tewas Bersama Ibunya

Dikutip dari TribunLombok.com, nenek malang itu ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.

Korban meninggalkan rumah pagi hari untuk mencari asam di kebun jagung miliknya.

Jaraknya sekitar 50 meter dari rumah korban.

Dia berangkat seorang diri karena suaminya terbaring sakit di rumah.

Tidak lama suasana menjadi heboh.

Sebab cucu korban menemukan korban dalam kondisi tak bernyawa.

Diduga kuat saat itu, korban meninggal dunia karena dibunuh.

3 Orang diperiksa

Penyidik Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Sumbawa yang di-backup jajaran Polsek Utan melakukan pendalaman terkait tewasnya korban.

Kasat Reskrim Polres Sumbawa, AKP Akmal Novian Reza mengatakan, ada tiga orang yang dimintai keterangan.

"Tiga orang yang diamankan masih berstatus saksi dan belum tersangka," katanya dikutip dari TribunLombok.com.

Pelaku ditangkap

Selelah bekerja keras, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku yang tega menghabisi korban.

Pelaku berinisial AL alias Masten (43), asal Desa Tengah, Kecamatan Utan, Sumbawa ditangkap Tim Puma Polres Sumbawa, pukul 00.15 Wita, Senin (23/8/2021).

Baca juga: HP Suami Korban Pembunuhan di Subang Disita Polisi sebagai Bukti, Yosef Sewa Pengacara

Pelaku masih satu desa dengan korban.

Saat ditangkap di rumahnya, pelaku tidak melakukan perlawanan.

Tim menggeledah rumah pelaku dan mengamankan barang bukti.

Pelaku beserta barang bukti kemudian dibawa ke Sat Reskrim Polres Sumbawa untuk diperiksa.

Barang bukti yang diamankan berupa parang yang digunakan untuk melakukan pembunuhan.

Baju milik pelaku dan celana milik pelaku yang dipakai saat pembunuhan.

Korban dituduh jadi dukun santet

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB Kombes Pol Hari Brata menerangkan, pembunuhan dilatarbelakangi rasa curiga pelaku pada korban.

Meski kecurigaan itu tanpa bukti, AL tega menghabisi nyawa si nenek.

"Pelaku sakit hati kepada korban karena menduga korban memiliki ilmu santet," katanya, dikutip dari TribunLombok.com.

Selain itu, pelaku beranggapan kalau anaknya meninggal karena perbuatan pelaku.

Sehingga pelaku menyimpan dendam kepada korban.

Sedang Cari Rumput

Peristiwa nenek dibunuh juga pernah terjadi di Boyolali.

Seorang nenek di Boyolali didatangi dua orang saat ia sedang mencari rumput untuk pakan ternaknya.

Siapa sangka, dua orang ini kemudian membunuh sang nenek.

Nenek berinisial M (65) tewas setelah dianiaya dua pelaku hingga tewas di area ladang tak jauh dari rumahnya, Sabtu (17/7/2021) sekira pukul 10.30 WIB.

Baca juga: Misteri Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Ponsel Amalia Hilang dan Belum Ditemukan

Polisi mengungkap sosok dua orang yang mendatangi nenek M (65) untuk meminta uang lantas membunuhnya.

"Awalnya, korban sedang mencari rumput untuk makan ternak di sebuah ladang, kemudian datang 2 orang," kata Kapolsek Mojosongo, AKP Joko Winarno.

Hal tersebut diketahui, menurut pengakuan korban sebelum dinyatakan meninggal dunia. 

Dua orang diduga pelaku, terdiri dari seorang laki-laki, dan seorang perempuan. 

"Kedua diduga pelaku, mendatangi korban, kemudian meminta uang ke korban," ujarnya. 

Setelah korban memberikan sejumlah uang, lantas pelaku memukuli korban. 

"Setelah dianiaya oleh pelaku, korban meninggal dunia, untuk mengetahui penyebab kematian, jenazah korban dibawa ke RS Moewardi, untuk di autopsi," jelasnya. 

Saat ini, polisi masih mencari saksi lainnya, untuk mencari keterangan lebih lanjut. 

Perhiasan Dirampas

Di tempat lain, viral di media sosial aksi perampokan yang menimpa seorang nenek di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Diketahui, cerita tersebut pertama kali dibagikan oleh akun Facebook yang bernama Elfa SE.

Diketahui, korban adalah ibunya yang sudah berusia 63 tahun.

Perampokan terjadi di Jalan Sutan Syahrir Tarok, Bukittinggi sekitar apotek kimia farma.

Pelaku menggunakan mobil minibus warna hitam dan tidak memakai plat nomor kendaraan di belakang.

Pelaku diperkirakan ada 3 orang dan salah satunya adalah seorang wanita menggunakan kemeja putih.

Selanjutnya, pelaku meninggalkan korban di sebuah jalan sebelah Pengadilan Agama Gulai Bancah, Bukittinggi.

Korban diduga disekap dan dicekik pelaku agar dapat mengambil paksa barang berharganya.

Akibat kejadian itu, perhiasan dan uang korban dibawa kabur pelaku.

Sedangkan, korban didorong saat diturunkan dari mobil.

"Telah terjadi perampokan di Jalan Sutan syahrir (Tarok, Bukittinggi) sekitar apotek kimia farma.

Pelaku menggunakan mobil jenis avanza/ xenia warna hitam cat doff tanpa plat nomor di belakang.

Pelaku 3 orang satu di antaranya wanita menggunakan kemeja putih.

Pelaku meninggalkan korban di Jalan sebelah pengadilan agama gulai bancah setelah menyekap, mencekik, dan mengambil paksa perhiasan dan uang di saku. Korban didorong saat menurunkan dari mobil.

Korban ditarik paksa ke mobil di sekitaran tarok dan dibawa arah ke lapangan kantin, lalu ke belakang balok, ( ditutup mata) sampi akhirnya di samping pengadilan agama gulai bancah. Korban orang tua berusia 63 tahun.

Elfa SE di grup fb Kaba Bukittinggi," tulis @kaba.bukittinggi.

Kata Polisi

Kapolsek Bukittinggi, AKP Dedy Adriansyah, saat dihubungi TribunPadang.com membenarkan kejadian tersebut.

"Korban saat ini sudah melapor ke Polsek Bukittinggi. Terkait kasusnya masih lidik oleh anggota di lapangan," kata Dedy Adriansyah, Sabtu (12/6/2021).

Ia menceritakan, kejadian itu terjadi pada Selasa (8/6/2021) sekitar pukul 12.30 WIB.

"Sekitar pukul 12.30 WIB, korban berjalan kaki dari Simpang Tarok menuju Aur Kuning," ujarnya.

Namun, sesampainya di depan sebuah bengkel samping Apotek Kimia Farma Tarok berhenti 1 unit mobil Toyota Avanza warna hitam.

"Salah seorang penumpang perempuan di mobil tersebut memanggil korban dan mengajak korban untuk mengambil paket," katanya.

Kata dia, karena korban merasa tidak ada memesan paket maka korban menolak ajakan tersebut.

Namun, perempuan tersebut langsung menarik korban ke dalam mobil dan membawanya.

"Sesampai di dekat Masjid Al Hanif Kodim, kepala korban disekap dengan kain hitam oleh penumpang yang duduk di bangku bagian belakang," katanya.

Pelaku yang ada di dalam mobil melepaskan 2 buah cincin dan 1 buah gelang yang ada di tangan korban.

Baca juga: Korban Pembunuhan Sempat Minta Tolong, Anjing Pelacak di TKP Bingung Pelakunya Tanpa Jejak

"Setelah berhasil mengambil perhiasan korban, maka korban diturunkan di depan Kantor Pengadilan Agama Gulai Bancah, Kota Bukittinggi" sebutnya.

Dikatakannya, atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian sebesar lebih kurang 15 juta rupiah.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved