Bandar Lampung

Warga Bandar Lampung Penerima Vaksin Moderna Rasakan Mulut Kering dan Pegal di Lengan

Warga Bandar Lampung penerima vaksin Moderna mengaku mengalami sejumlah efek samping, di antaranya mulut kering dan pegal di lengan.

Editor: Hanif Mustafa
Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra
Ilustrasi. Warga Bandar Lampung penerima vaksin Moderna mengaku alami mulut kering dan pegal di lengan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Warga Bandar Lampung yang telah mendapatkan vaksin Moderna mengaku mengalami sejumlah efek samping.

Meski efek samping tersebut tidak begitu signifikan.

Namun membuat aktifitas sedikit terganggu.

Satu di antaranya, Haris Batani yang mendapatkan vaksin dosis pertama Moderna pada 24 Agustus 2021 di Puskesmas Rawat Inap Way Halim. 

Setelah vaksin, Ketua RT 01 Lingkungan 2 Way Halim Permai itu merasakan pegal di lengan yang disuntikkan vaksin selama tiga hari.

Selain itu, hari kedua hingga keempat setelah vaksin, dia merasakan mulutnya kering.

Kemudian Toni Suryawan. Pria berusia 43 tahun mendapatkan vaksin dosis pertama Moderna pada 24 Agustus 2021 di Puskesmas Rawat Inap Way Halim.

Baca juga: Mulut Warga Way Halim Bandar Lampung Sempat Kering Seusai Terima Vaksin Moderna

Setelah vaksin, Toni tidak merasakan apa pun di tubuhnya.

Toni merasa sehat dan bisa beraktivitas seperti biasa.

"Malahan saya besoknya langsung main tenis, karena saya merasa sehat. Tidak merasakan demam, pegal, atau apa pun itu," ujar warga BTN 2 Way Halim itu.

Lebih Kuat Dibanding Vaksin Sinovac

Kadiskes Kota Bandar Lampung Edwin Rusli ungkap efek samping vaksin Moderna lebih terasa dibandingkan dengan vaksin Sinovac.

Diketahui vaksin Moderna Covid-19 telah diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes) sebagai booster.

Tidak sedikit nakes di Bandar Lampung merasakan efek samping dari vaksin yang merupakan dosis ketiga ini seperti nyeri, pegal hingga demam.

Bahkan, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ( KIPI ) yang diterima nakes lebih 'berasa' atau terasa dibandingkan suntikan vaksin Sinovac di dua dosis sebelumnya.

Baca juga: Pria Bertato Harus Dipegangi Banyak Orang, Ketakutan saat Vaksin

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli membenarkan efek samping yang lebih tinggi ada di vaksin Moderna.

Namun, ditegaskan vaksin tersebut tetap aman untuk dipergunakan.

"Tapi hasilnya lebih bagus untuk peningkatan antibodi," kata Edwin, Kamis (19/8/2021).

Bagaimana tingkatan efek samping, Edwin mengaku hal itu bergantung dari sensitivitas masing-masing penerima vaksinasi.

Efek Samping yang dirasakan pun bersifat sementara dan penerima vaksin segera membaik.

Rasakan Efek Samping

Beberapa tenaga kesehatan atau nakes di Bandar Lampung alami efek samping yang disebut Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) usai vaksinasi covid-19 dosis ketiga.

Akibatnya, beberapa fasilitas layanan kesehatan (faskes) tidak melaksanakan vaksinasi kepada nakes secara rutin.

"Sekarang kita tidak suntikan dulu. Karena kemarin, dari beberapa yang divaksin, ada yang pegal-pegal dan ngilu karena disuntik," kata Kepala TU Puskesmas Satelit Heri, Rabu (18/8/2021).

Hal serupa juga dialami oleh sejumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Kupang Kota.

"Kita mengatur jadwal vaksinasi sebaik mungkin, karena bahaya KIPI dari vaksin Moderna yang lebih berat dari Sinovac," jelas kepala Puskesmas Kupang Kota Agustin Hadjar.

Guna meminimalisasi efek sampingnya, vaksinasi kemudian diberikan setelah jam pelayanan usai.

"Kalau di Puskesmas Sumur Batu, vaksinasi tenaga kesehatan akhirnya dilakukan mendekati jam pelayanan usai. Sehingga kalau ada KIPI tidak berpengaruh pada pelayanan," kata Kepala Puskesmas Sumur Batu Santi Sundari. 

Pengakuan Nakes

Pengakuan sejumlah tenaga kesehatan alias nakes mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPi pasca disuntik vaksin Moderna untuk dosis ketiga.

Keluhan efek samping KIPI dikeluhkan sejumlah tenaga kesehatan atau nakes di Bandar Lampun usai disuntuk vaksin Moderna hingga vaksinasi tahap ketiga untuk para nakes disetop sementara.

Vaksin dosis ketiga yang digunakan adalah jenis vaksin Moderna yang berfungsi sebagai imun booster.

Pemberian vaksin moderna ini memang diprioritaskan untuk petugas tenaga kesehatan yang berada di garda depan penanganan Covid-19.

Namun ternyata, efek samping dari vaksin Moderna  ini disebut-sebut lebih kuat dari vaksin-vaksin sebelumnya.

Dari informasi yang didapatkan, banyak nakes yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setelah disuntik vaksin Moderna.

Dilansir dari Kompas.com, gejala KIPI yang dirasakan oleh nakes pasca vaksin Moderna yakni demam, pegal, nyeri, mual, muntah, pusing, hingga mengantuk.

Sehingga, untuk mensiasati agar para nakes tidak tumbang bersamaan usai vaksin booster, dinas kesehatan di beberapa wilayah menerapkan skema tertentu.

Di mana pemberian suntikan vaksin kepada nakes dilakukan ke separuh jumlah nakes yang ada.

Agar, para nakes yang lainnya masih bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sisanya bisa beristirahat agar gejala KIPI cepat membaik.

Banyak nakes yang membagikan cerita pengalamannya usai suntik vaksin Moderna di media social, khususnya TikTok.

Salah satu nakes itu bernama Galuh Prafita Sari, yang membagikan ceritanya ke TikTok pada 7 Agustus 2021 lalu.

Dalam video itu, Galuh menuliskan ia merasa senang saat mendapatkan kabar giliran pertama untuk vaksin ke 3 Moderna dosis 1.

Namun, tak disangka Galuh merasakan efek dahsyat dari Vaksin Moderna yang tak terduga.

Galuh pun menjelaskan secara rinci efek samping yang dirasakan dirinya usai disuntik vaksin Moderna.

“Reaksi 30 menit: badan lemes kayak mau pingsan. 3jam: kaki kram, lemas, badan menggigil,” tulisnya.

Untuk jam berikutnya, Galuh mengaku merasakan efek yang lebih kuat dari sebelumnya.

“8jam: pusing, menggigil muneg/sebah perut. 10jam: tangan bekas vaksin kerasa bengkak, jarem dan kaku (gerak sakit),” ungkapnya.

Selanjutnya, ditambahkan Galuh, badannya terasa lemas meski ia sudah minum obat agar gejala KIPI berkurang.

Namun, menurut Galuh, obat yang ia minum tidak berpengaruh sama sekali.

Galuh juga mengungkapkan efek samping pada vaksin 1 dan 2 sebelumnya tidak sekuat vaksin Moderna.

“Kalau Sinovac, aku efeknya pusing ringan level 1-2 (dari 10). Smer badan mungkin 36,5 dan jarem di bekas vaksin hanya rendah tingkatan sakitnya. Beda banget sama moderna,” ujar Galuh.

Video yang ia buat itu pun kemudian viral.

Tak hanya Galuh, nakes lain bernama Mira juga membagikan ceritanya usai disuntik vaksin Moderna di TikTok miliknya.

Mira menjelaskan setelah disuntik hingga 12 jam pertama ia merasakan keliyengan, sakit kepala berat, mau muntah, lengan mulai nyeri, dan demam.

Sedangkan, setelah 18 jam lebih Mira merasakan lengannya bengkak seperti ada telur ayam dalam kulit.

“24 jam: lengan sulit digerakin, angkat ketek aja ga bisa. 36jam: demam & sakit kepala makin jadi,” tulis Mira.

Namun, setelah 48 jam, dikatakan Mira seluruh keluhan yang ia rasakan sudah berangsur membaik tanpa obat apapun.

Hanya saja, kata Mira, sisa nyeri di lengan dan bengkaknya pun mulai berkurang jauh dari awal pasca vaksin Moderna.

Sebelumnya, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Prf Hindra Irawan Satari mengungkapkan sekitar 70 persen efek samping vaksin Moderna masuk dalam kategori ringan.

Meski laporan tersebut belum mencakup keseluruhan nakes yang divaksinasi dosis ketiga.

“Jadi kalau saya lihat itu, belum semuanya masuk sih ya. Nyeri di tempat suntikan itu 70 persen, tapi kalau keluhan lain sih di abwah 25 persen,” ujar Prof Hindra saat dihubungi awak media.

Prof Hindra juga menyebut para nakes yang mengalami gejala KIPI segera melapor jika ada keluhan pasca vaksinasi.

“Yang penting segera lapor saat ada keluhan apaapun itu. Karena kan kasus berat atau perburukan, bisa dicegah dan ditangani lebih dulu di fasilitas kesehatan,” ucapnya. ( Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer / Putri Salamah / Jelita Dini Kinanti )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved