Bandar Lampung
3 SMP di Bandar Lampung Akan Gelar Simulasi PTM
Untuk diketahui, pemerintah pusat telah mengizinkan daerah-daerah yang berada di PPKM Level 3 di luar Jawa-Bali untuk menerapkan belajar tatap muka.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Kota Bandar Lampung menunjuk tiga sekolah untuk percontohan simulasi kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM).
Ketiga sekolah itu yakni SMP Negeri 1 Bandar Lampung, SMP Negeri 2 Bandar Lampung, dan SMP Negeri 6 Bandar Lampung.
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, Senin (30/8/2021), mengungkapkan, simulasi dilakukan sebagai sarana persiapan PTM di sekolah saat Bandar Lampung lepas dari status PPKM Level 4 nanti.
"Sekolah-sekolah tersebut merepresentasikan Kota Bandar Lampung. Karena posisinya satu di tepi wilayah kota, satu di tengah, dan satunya lagi di tepi lainnya," jelas Eva Dwiana.
Baca juga: 9 Poin dalam SE Bupati Lampung Utara soal PTM
Untuk diketahui, pemerintah pusat telah mengizinkan daerah-daerah yang berada di PPKM Level 3 di luar Jawa-Bali untuk menerapkan belajar tatap muka.
Pelonggaran aturan ini terjadi karena secara nasional kasus Covid-19 di Indonesia sudah mengalami tren penurunan.
Meski begitu, jumlah siswa yang mengikuti belajar tatap muka ini hanya 50 persen dari kapasitas ruang dan dengan prokes ketat.
Lebih lanjut Eva menjelaskan, tidak seluruh siswa nantinya mengikuti PTM percontohan ini.
Hanya siswa kelas 9 atau kelas 3 SMP yang akan mengikuti PTM.
Baca juga: Masih PPKM Level 4, Wali Kota Bandar Lampung Sebut PTM Tetap Dipersiapkan
Jumlah siswa yang mengikuti PTM pun terbatas yaitu 50 persen dalam satu kelasnya.
Sementara siswa lainnya tetap belajar secara daring.
"Nanti disimulasikan, maksimal siswa hanya 50 persen," tambah Eva.
Orang nomor satu di Kota Bandar Lampung ini juga menjelaskan, penerapan protokol kesehatan di setiap proses pendidikannya akan dipantau ketat.
"Minggu depan rencana akan dimulai simulasinya. Sementara menunggu Satgas Sekolah dibentuk, prokesnya akan dipantau oleh guru-guru," jelas Eva.
Jika simulasi berjalan lancar, kata Eva, simulasi serupa akan dijalankan di lingkungan sekolah dasar (SD).
"Nanti harapannya kelas 6 dan kelas 9 ada percontohannya," ujar dia.
Sekolah Siap
Kepala SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tri Priyono mengaku menyambut baik rencana simulasi kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) tersebut.
"Memang beberapa murid dan walinya sudah mengharapkan ini," katanya, Senin.
"Meski demikian, bila ada wali murid yang tidak berkenan karena masih diterapkannya PPKM Level IV di Bandar Lampung, maka anaknya tetap boleh melaksanakan pembelajaran secara virtual, sama seperti sebelumnya," tambah dia.
Tri Priyono mengatakan, PTM terbatas sudah disiapkan jauh hari sebelumnya.
Namun, persiapan tersebut belum bisa terimplementasikan karena sebaran Covid-19 yang dinamis dan tak tertebak.
Tenaga pendidik maupun fasilitas protokol kesehatan juga sudah disiapkannya.
Bahkan menurutnya, hampir setiap sekolah sudah mempersiapkan hal itu.
"Saat diterapkan, tinggal nanti bagaimana agar siswa ini aman saat menuju rumah maupun sekolah. Karena itu, mohon kerjasamanya dari orang tua. Orang tua, saat PTM terbatas, bisa kita izinkan untuk berada di lingkungan sekolah guna memantau anaknya di luar proses pembelajaran formal berlangsung," jelasnya.
Terkait teknis, kata Tri, PTM terbatas hanya dilakukan maksimal dua jam. "Belajarnya sesuai hari belajar, yakni Senin sampai Jumat dengan maksimal siswa yang datang secara fisik 50 persen dan durasi waktu tidak lebih dari 120 menit saja," jelasnya.
"Jadi, saat satu kelas ada 32 siswa misalnya, maka yang boleh datang hanya 16 siswa saja. Dan itu hanya untuk siswa kelas sembilan," lanjutnya.
Setelah habis 120 menit, kata dia, siswa akan diarahkan kembali melaksanakan pembelajaran secara daring. Dua jam sehari tersebut akan digunakan untuk memberi pelajaran yang tak maksimal dilakukan secara virtual. "Matematika misalnya," ujar Tri.
Pelajar Divaksin
Tidak hanya menyiapkan simulasi belajar tatap muka, Pemkot Bandar Lampung juga akan menggelar vaksinasi untuk pelajar.
"Jadwalnya dimulai pada Jumat (3/9/2021)," kata Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, Senin.
Adapun pelajar yang menjadi sasaran adalah mereka yang berusia 12 tahun ke atas atau untuk jenjang pendidikan menengah pertama (SMP).
"Yang akan divaksin sesuai data pelajar, ada 7.000 pelajar," jelas Eva.
Pelaksanaan vaksinasi di sekolah dengan melibatkan dinas pendidikan melalui tenaga pendidik di setiap sekolahan. Eva juga menegaskan bahwa pelajar yang akan divaksin wajib mendapat izin dari orang tua atau wali murid.
"Persetujuan orang tua dalam bentuk surat yang menjelaskan kesediaan anaknya untuk divaksin. Karena kalau tidak disetujui, kita (Pemkot) juga tidak asal-asalan," tambah Eva.
Selain anak yang berstatus pelajar, anak-anak yang tidak dalam proses pendidikan juga akan dijadwalkan divaksin di kemudian waktu.
"Yang tidak sekolah juga akan divaksin nanti, tapi nanti," kata wali kota.
Kasus Covid-19
Di sisi lain, kasus harian Covid-19 Lampung terus mengalami penurunan.
Pada Senin, penambahan kasus Covid sebanyak 117 orang. Angka ini lebih rendah dibandingkan angka konfirmasi Covid-19 hari sebelumnya yakni 163 kasus baru dan 2 hari sebelumnya yakni 248 kasus baru.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Lampung, total kasus Covid di Lampung menjadi 46.431 kasus. Sebanyak 39.362 pasien diantaranya telah selesai menjalani isolasi atau dinyatakan sembuh dari paparan virus corona.
Untuk kasus kematian akibat Covid, ada penambahan 16 orang sehingga totalnya menjadi 3.535 orang dari sebelumnya 3.519 orang. Kasus suspek sebanyak 228 orang dan 371 orang probable.
Dari 15 kabupaten/ kota di Lampung, 13 diantaranya berzona oranye (resiko sedang) penyebaran Covid-19. Sementara dua kabupaten yakni Lampung Timur dan Pesisir Barat, berzona kuning.
( Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer / Sulis Setia Markhamah )