Berita Terkini Nasional
Pegawai Korban Pelecehan di KPI Mengaku Pernah Lapor Polisi tapi Tak Digubris
Viral, kasus dugaan pelecehan pegawai di KPI. Korban alami pelecehan dan perundungan sejak 2011.
Penulis: Putri Salamah | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Kasus dugaan pelecehan pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kini tengah menjadi sorotan publik.
Baru-baru ini seorang pegawai KPI Pusat menceritakan kisahnya alami pelecehan dan perundungan oleh rekan kerjanya viral di Twitter, Rabu (1/9/2021).
Korban pelecehan itu membuat surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo.
Cuitan viral kisah korban pelecehan pegawai KPI itu pertama kali diunggah oleh akun @mediteraniaq.
Hingga hari ini cuitan di Twitter itu telah disukai lebih dari 71.000, dan 39.000 kali dibagikan ulang.
Baca juga: Viral Wanita Alami Pelecehan Saat Sedang Menyapu
Dalam mengunggah kisah tersebut, akun @mediteraniaq menuliskan kalimat kekesalannya dengan menandai akun Twitter miliki KPI Pusat @kpipusat.
“Trigger Warning! Bejatnya kelakuan ASN di @kpipusat. Tolong cari nama-nama pelakunya spill dikomen ya. Kita kasih paham,” tulis @meditaraniaq.
Salah satu pernyataan korban pelecehan itu meminta tolong kepada Presiden, ia sangat trauma dengan perundungan dan pelecehan yang dilakukan rekan kerjanya di KPI Pusat.
Diketahui, korban pelecehan pegawai di KPI ini merupakan seorang laki-laki.
“Tolong Pak Jokowi, saya tak kuat dirundung dan dilecehkan di KPI, saya trauma buah z*kar dicoret spidol oleh mereka.”
Baca juga: Gadis Teriaki Pelaku Pelecehan, Warga Langsung Turun Tangan
Tangkapan layar kisah korban pelecehan yang dialami pegawai KPI Pusat berinisial MS.
“Sepanjang 2012-2014, selama 2 tahun saya dibully dan dipaksa untuk membelikan makan bagi rekan kerja senior,” isi cerita dalam tangkapan layar yang dibagikan oleh @meditaraniaq.
Kala itu, korban mengaku tak berdaya lantaran para terduga pelaku mengintimidasi, merendahkan, dan menindas ia agar menjadi pesuruh pelaku.
Korban berinisial MS ini mulai bekerja di KPI Pusat pada tahun 2011.
Korban menceritakan bahwa ia mulai dirundung dan dibully di awal ia bekerja di KPI Pusat.