Bandar Lampung
477 Anak di Lampung Jadi Yatim Piatu Akibat Covid-19
Sebanyak 477 anak di Lampung menjadi yatim piatu setelah kehilangan orangtuanya akibat Covid-19. 224 anak kehilangan ayah, 238 kehilangan ibu, dan 15
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sebanyak 477 anak di Lampung menjadi yatim piatu setelah kehilangan orangtuanya akibat Covid-19.
Kadissos Lampung Aswarodi merincikan, 224 anak kehilangan ayah, 238 kehilangan ibu, dan 15 anak kehilangan kedua orangtuanya.
Menurut Aswarodi, anak-anak tersebut akan mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial.
"Anak yang orangtuanya meninggal karena Covid-19 akan diberikan santunan oleh Kemensos. Tetapi belum tahu bentuknya apa," kata Aswarodi, Minggu (5/9/2021).
Hal sama dikatakan Kepala Dinas PPPA Provinsi Lampung Fitriani Damhuri.
Pemprov telah sepakat membentuk tim bersama guna mendata anak yang terdampak Covid-19.
Tim tersebut melibatkan Dissos, Disdukcapil, dan Dinas PMD.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Tanggamus Lampung Bertambah 2 Orang Hari Ini
Menurutnya, data tersebut dipadukan dengan NIK.
Anak-anak yang kehilangan orangtuanya akan mendapatkan bantuan.
"Nantinya kemungkinan ada beasiswa pendidikan, Bosda, jaminan kesehatan, dan keterampilan," kata Fitrianita.
Penurunan Pasien Covid
Pasien konfirmasi Covid-19 di Bandar Lampung belakangan terus mengalami penurunan. Begitu pula dengan BOR (bed occupancy rate) RS di Bandar Lampung.
Laporan harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat, per tanggal 5 September hari ini, penambahan pasien covid-19 ialah sebanyak 33 orang.
Angka tersebut terbilang cukup rendah, mengingat Kota Tapis Berseri pernah mengalami penambahan kasus harian hingga tiga digit angka pasien.
Dengan penambahan tersebut, akumulasi kasus konfirmasi Covid-19 di Bandar Lampung adalah 10.818 kasus.
Baca juga: Pemkot Metro Lampung akan Rekrut Nakes dan Petugas Pemulasaran Jenazah Kasus Covid-19
Dengan rincian, 9.484 pasien telah dinyatakan sembuh, 760 pasien meninggal dunia dan sisanya masih menjalani isolasi.
Artinya, sebanyak 574 orang masih menjadi pasien aktif covid-19. Dari jumlah itu, beberapa diantaranya diisolasi dengan pendampingan medis di rumah sakit rujukan.
Data pada hari yang sama menunjukkan, rupanya hanya 181 pasien diantara jumlah di atas yang mengisi kamar isolasi rumah sakit rujukan.
"Jumlah TT (tepat tidur) pasien covid-19 di RS Rujukan Covid-19 di Bandar Lampung ialah 757 set. Saat ini, hanya terisi 181 TT saja. Secara total artinya, BOR Bandar Lampung hanya 23,91 persen saat ini," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bandar Lampung Ahmad Nurizki Erwandi, Minggu (5/9/2021).
Berdasarkan perinciannya hanya satu RS tersisa dengan BOR (bed occupancy rate) atau keterisian tempat tidur yang menyentuh angka di atas 50 persen.
"Yaitu RS Imanuel, dengan keterisian 22 TT dari total 44 TT," ujarnya.
Sementara 11 RS sisanya berada pada rasio rataan belasan hingga puluhan persen.
"Tiga RS Rujukan Covid-19 yang BORnya terrendah ialah RS Unila dan DKT dengan 1 TT terisi. Menyusul setelahnya RS A Dadi Tjokrodipo dengan 2 TT terisi," jelas dia.
Vaksinasi Terus Berjalan
Membahas prihal vaksinasi covid-19, ia memaparkan data bahwa progres vaksinasi masih terus berjalan.
Per data Jumat, 3 September lusa, sebanyak 489.895 orang telah menerima vaksinasi covid-19 di Bandar Lampung.
"Dengan target 875.285 orang mendapatkan vaksin, jadi sudah 55,97 persen sudah disuntik vaksin covid-19," kata Nurizki.
Vaksinasi terhadap masyarakat Bandar Lampung masih menggunakan Vaksin Sinovac. Sementara Vaksin Moderna yang dijadikan booster bagi tenaga medis yang bertugas aktif, belakangan, dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli sudah mulai disasarkan kepada masyarakat umum.
"Moderna juga diberikan ke Puskesmas, sudah mulai bisa digunakan masyarakat selama ketersediaannya ada," kata Edwin terpisah.
Evaluasi PPKM Level IV Bandar Lampung
Evaluasi PPKM Level IV untuk wilayah di luar Jawa dan Bali akan dilangsungkan besok (Senin, 6/9/2021).
Dimana Bandar Lampung menjadi salah satu dari beberapa daerah yang masa PPKM Level IV nya diperpanjang pada dua pekan sebelumnya.
Ibu kota Provinsi Lampung ini telah berada di zona merah penyebaran Covid-19 selama beberapa bulan terakhir sudah berada pada zona oranye beberapa Minggu terakhir.
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana diwawancara sebelumnya berharap agar segera keluar dari PPKM Level IV
Menurut Eva, kebijakan yang sudah disiapi saat Bandar Lampung keluar dari status tersebut ialah penerapan sekolah tatap muka secara terbatas.
"Kalau sudah PPKM Level 3, segera setelahnya akan dipanggil kepala-kepala sekolah untuk dilangsungkan PTM (pembelajaran tatap muka) secara terbatas," kata Eva.
Agar harapan lekas terwujud, Bunda Eva, saapaanya, berharap agar masyarakat bisa tetap koorperatif untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah yang berlaku. ( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra / V Soma Ferrer )