Apa Itu

Apa Itu Petir dan 4 Jenis Petir

Simak penjelasan tentang apa itu petir dan 4 jenis petir. Berikut pemaparan selengkapnya.

Penulis: Virginia Swastika | Editor: Kiki Novilia
Pixabay/RonBerg
Ilustrasi petir. Apa Itu Petir dan 4 Jenis Petir 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Suara petir yang menggelegar seringkali terdengar saat cuaca mendung dan menandai akan turun hujan. Lantas apa itu petir? Serta adakah jenis petir?

Untuk mengetahuinya, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menuliskan Petir adalah kilatan listrik di udara disertai bunyi gemuruh karena bertemunya awan yang bermuatan listrik positif dan negatif.

Sedangkan menurut National Geographic, pengertian petir berkaitan dengan pelepasan listrik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara awan badai dan tanah, atau di dalam awan itu sendiri.

Umumnya, sebagian besar petir terjadi di dalam awan.

Baca juga: Apa Itu Huruf Diftong Pada Pelajaran Bahasa Indonesia

Hal ini karena di dalam awan, baik di bagian atas, tengah, maupun bawah, terdapat muatan listrik positif.

Muatan listrik ini juga berada pada tetesan air, partikel es, atau keduanya.

Selama badai, partikel hujan, es, atau salju yang bertabrakan di dalam awan badai meningkatkan ketidakseimbangan antara awan badai dan tanah, dan sering kali secara negatif mengisi bagian bawah awan badai.

Benda-benda di tanah, seperti menara, pohon, dan bumi itu sendiri, menjadi bermuatan positif dan menciptakan ketidakseimbangan yang berusaha diperbaiki oleh alam dengan melewatkan arus di antara kedua muatan tersebut.

Petir memiliki sifat yang begitu panas, bahkan kilatnya dapat memanaskan udara di sekitar hingga suhu lima kali lebih panas dari permukaan matahari.

Baca juga: Apa Itu Paragraf Deduktif

Panas ini menyebabkan udara di sekitarnya mengembang dan bergetar dengan cepat, yang kemudian menciptakan guntur yang menggelegar yang kita dengar sesaat setelah melihat kilatan petir.

Jenis petir

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dikutip dari Kompas.com, menjelaskan bahwa setidaknya ada empat jenis petir.

Di antaranya petir yang terjadi dari awan ke tanah (cloud-to-ground), awan ke awan (cloud-to-cloud), awan ke udara (cloud-to-air), dan dalam awan yang sama (intra-cloud).

Dari keempat tipe petir ini, petir cloud-to-ground (awan ke tanah) merupakan tipe petir yang banyak menjadi tujuan riset para peneliti.

Sebab, jenis petir ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan manusia dan 90 persen data petir yang terekam adalah tipe petir ini.

1. Petir Cloud-to-Gorund (CG), Awan ke Tanah Petir

CG adalah tipe petir yang terjadi akibat adanya pelepasan muatan antara awan dan tanah.

Pada proses pembentukannya, pemisahan muatan akan menghasilkan medan listrik.

Medan listrik ini dapat berubah secara drastis karena berbagai alasan, terutama akibat daya dipole vertikal medan listrik selama badai atau akibat pemisahan muatan oleh gravitasi dan pergerakan vertikal angin.

Selama badai terjadi, maka selain menghasilkan medan listrik, juga terdapat daya dipole induksi antara bagian bawah awan dan tanah.

"Ketika daya dipole antara awan dan tanah mencapai batas yang disebut breakdown dielectric, maka terjadilah petir CG," tulis Lapan.

2. Petir Cloud-to-Cloud (CC), Awan ke Awan

Untuk jenis petir berikutnya adalah petir Cloud-to-Cloud (CC) atau awan ke awan.

Tipe petir CC ini adalah tipe pelepasan muatan listrik yang berbeda.

Diketahui bahwa tipe petir ini tidak menimbulkan ancaman terhadap bangunan dan kehidupan di tanah, tetapi justru dapat membahayakan penerbangan.

3. Petir Intra-Cloud (IC), Awan ke Awan

Tipe petir ketiga adalah petir Intra-Cloud (IC) atau antara awan-awan yang sama.

Disebutkan bahwa tipe petir yang ketiga ini adalah yang paling umum terjadi.

Tipe petir IC ini diakibatkan oleh pelepasan muatan antara pusat-pusat muatan yang berlawanan dalam awan yang sama.

Perbedaan jenis petir yang satu ini bisa terlihat dari kemunculannya berupa kilatan cahaya yang berhamburan secara kelap-kelip.

Bahkan, terkadang kilatan cahaya tersebut keluar dari batas awan, sehingga tampak seperti saluran yang bercahaya dan terlihat hampir seperti tipe petir CG.

4. Petir Cloud-to-Air (CA), Awan ke Udara

Terakhir adalah jenis petir CA yaitu petir awan ke udara, di mana biasanya terjadi jika muatan positif dalam awan berinteraksi dengan udara yang bermuatan negatif.

"Jika interaksi muatan itu terjadi di bagian bawah awan, maka akan terlihat seperti step leader pada petir tipe CG," jelas Lapan.

Baca juga: Apa Itu Angin, Udara yang Bergerak

Itulah penjelasan apa itu petir dan jenis petir. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )

Baca apa itu lainnya

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved