Apa Itu

Apa Itu Angka Romawi atau Bilangan Romawi Dalam Pelajaran Matematika

Dilansir dari beberapa sumber, angka romawi atau bilangan romawi adalah sistem penomoran yang berasal dari Romawi kuno.

Editor: Dedi Sutomo
Tribunpalu.com
Ilustrasi. Apa itu angka romawi atau bilangan romawi dalam pelajaran matematika. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Istilah angka romawi mungkin sangat familiar bagi kita. Terutamayang kerap menulis makalah.

Penandaan setiap bab, atau bagian dari tulisan kerap menggunakan angka romawi.

Penggunaan angka romawi juga kerap dilakukan dalam penulisan periode penyelenggaraan satu even atau kegiatan. Juga untuk menuliskan peringatan hari jadi.

Angka romawi juga terdapat dalam pelajaran matematika.

Lalu apa itu angka romawi?. Berikut pengertian apa itu angka romawi atau bilangan romawi dalam pelajaran matematika.

Baca juga: Apa Itu Aurora, Cahaya yang Menari di Langit

Dilansir dari beberapa sumber, angka romawi atau bilangan romawi adalah sistem penomoran yang berasal dari Romawi kuno.

Sistem penomoran ini memakai huruf Latin untuk melambangkan angka numerik: Untuk angka yang lebih besar, sebuah garis ditempatkan di atas simbol indikator perkalian dengan 1.000.

Pada awalnya, simbol untuk menuliskan angka romawi cukup kompleks sehingga dilakukan penyederhanaan tulisan.

Dalam sistem bilangan romawi tidak dikenal adanya simbol untuk angka nol “0”. Berikut merupakan beberapa simbol yang digunakan untuk menuliskan angka romawi.

I : representasi angka 1.

V : representasi angka 5.

X : representasi angka 10.

L : representasi angka 50

C : representasi angka 100.

D : representasi angka 500.

M : representasi angak 1.000.

Baca juga: Apa Itu Teks Prosedur, Berikut Ciri-ciri dan Contoh Teks Prosedur

Penulisan pada angka romawi memakai empat macam jenis cara yaitu:

1. Pengulangan

2. Pengurangan

3. Penjumlahan

4. Gabungan

Pengulangan, dalam sistem pengulangan, tidak semua angka romawi dapat ditulis ulang.

Angka Romawi yang bisa diulang antara lain I, X, C, dan M.

Sedangkan Angka Romawi yang tidak dapat diulang antara lain V, L, dan D. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini.

I = 1

II = 2

III = 3

IV = 4

Dari contoh tersebut, jelas bahwa setelah tiga kali pengulangan tidak akan diulangi kembali untuk kali keempat.

Pengurangan, jika angka romawi yang lebih kecil ditulis didepan angka yang lebih besar ini artinya sistem pengurangan.

Pengurangan yang demikian ini hanya dapat dilakukan satu kali. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh di bawah ini.

IV = 5 - 1 = 4

XL = 50 - 10 = 40

XC = 100 - 10 = 90

Penjumlahan, Jika bilangan romawi yang bernilai sama atau lebih kecil ditulis dibelakang bilangan romawi yang lebih besar ini artinya penjumlahan.

Dalam hal ini, penjumlahan hanya dapat dilakukan maksimal tiga kali.

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.

VI = 5 + 1 = 6

VII = 5 + 2 = 7

VIII = 5 + 3 = 8

XV = 10 + 5 = 15

LX = 50 + 10 = 60

Gabungan, Selain dengan menggunakan sistem pengurangan dan sistem penjumlahan, terdapat sistem lain yaitu gabungan antara sistem pengurangan dan sistem penjumlahan.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh di bawah ini.

XIV = 10 + (5 - 1) = 14

LIX = 50 + (10 - 1) = 50 + 9 = 59

CXLIV = 100 + (50 - 10) + (5 - 1) = 100 + 40 + 4 = 144

Sistem bilangan romawi memiliki keunikan tersendiri sehingga penulisannya memiliki aturan tertentu.

Penulisan dilakukan dengan metode pengulangan simbol.

Dalam penulisan angka romawi, pengulangan simbol paling banyak yaitu tiga kali.

Misalkan untuk bilangan 3 dapat dituliskan dengan III, bilangan 300 dengan CCC, dan lainnya.

Sedangkan untuk bilangan 4, 40, dan 400 dapat dituliskan dengan IV, XL, dan CD.

Operasi Angka Romawi

Beberapa operasi yang ada yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Untuk pernjumlahan dilakukan seperti penjumlahan biasa kemudian ganti bilangan hasil penjumlahan dengan representasi simbol dari angka romawi.

Misalnya:

XVII + XLIII = . . . .

Penjumlahan angka romawi di atas yaitu 17 + 43 = 60. Sehingga hasil penjumlahan dari XVII + XLIII adalah LX.

Sama dengan operasi penjumlahan, operasi pengurangan juga dilakukan dengan menghitung hasil pengurangan kemudian mengubahnya ke dalam bentuk angka romawi.

Misalnya:

XLVIII – XXII = . . . .

Pengurangan dilakukan dengan mengubahnya ke dalam angka desimal (biasa) menjadi 48 – 22 sehingga hasil pengurangannya yaitu 26 dalam angka romawi ditulis sebagai XXVI.

Berikutnya yaitu terkait operasi perkalian dan pembagian.

Contoh operasi perkalian yaitu perkalian XII dengan IX.

Perkalian tersebut merupakan perkalian bilangan 12 dengan 9. Diperoleh hasil perkalian 108, jika ditulis dalam bentuk angka romawi menjadi CVIII.

Berikut merupakan beberapa contoh soal unutk menguji kalian mengenai angka romawi.

Contoh Soal Angka Romawi

1. Tuliskan angka romawi dari bilangan-bilangan di bawah ini.

239

1.342

2.019

Pembahasan

239

239 = 200 + 30 + 9

239 = CC + XXX + IX

239 = CCXXXIX

1.342

1.342 = 1.000 + 300 + 40 + 2

1.342 = M + CCC + XL + II

1.342 = MCCCXLII

2.019

2.019 = 2.000 + 10 + 9

2.019 = MM + X + IX

2.019 = MMXIX

Demikian, pengertian apa itu angka romawi atau bilangan romawi dalam pelajaran matematika. ( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )

Baca  Berita Apa Itu Lainnya Disini

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved