Berita Terkini Nasional

Anggota TNI AL Terjun dari Jembatan Suramadu, Tinggalkan Surat Wasiat yang Menyentuh

Seorang anggota TNI AL di Surabaya mengakhiri hidupnya dengan terjun dari jembatan Suramadu. Ia meninggalkan surat wasiat kepada anak istrinya.

Editor: Hanif Mustafa
Kolase Tribunjatim.com dan Surya
Ilustrasi. Anggota TNI AL akhiri hidupnya dengan terjun dari Jembatan Suramadu, sebelum meninggal korban meninggalkan surat wasiat. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang anggota TNI AL di Surabaya mengakhiri hidupnya dengan terjun dari Jembatan Suramadu.

Peristiwa ini terjadi pada pada Senin (6/9/2021) malam.

Adapun anggota TNI tersebut bernama Widodo (53).

Widodo diketahui sebagai anggota TNI AL.

Sebelum melakukan aksi nekatnya Widodo sempat meninggalkan surat wasiat.

Surat tersebut ia tinggalkan di dalam jok motornya.

Motor korban ditinggal di pinggir jembatan.

Dengan kondisi lampu sein menyala.

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Disebut Jadi Panglima TNI, Jenderal Dudung Jabat KSAD

Baca juga: Baksti Sosial TNI, Kodim 0410 Bersihkan Taman Makam Pahlawan Kedaton

Widodo (53) meninggalkan surat wasiat menyentuh yang ditemukan petugas di jok sepeda motornya.

Isi surat wasiat yang ditulis Widodo sebelum mengakhiri hidupnya ditujukan kepada istri dan anak-anaknya.

Ia minta maaf kepada istri dan keempat anaknya. Ia juga berharap, anak-anaknya tumbuh secara baik meski tanpa ada Widodo di sampingnya.

Surat wasiat yang ditinggalkan korban, yang diduga melakukan bunuh diri dengan lompat dari jembatan Suramadu ditemukan di dalam tas miliknya.

Surat tersebut berisikan wasiat terkahir korban yang sengaja ditulis untuk keluarganya.

Dalam surat wasiat tersebut, korban mengungkapkan kekecewaannya kepada sang istri.

"Papa juga merasakan, sebagai seorang istri, mama kurang total melayaniku sebagaimana seorang istri," tulis korban dalam surat wasiatnya.

Baca juga: Korban Pinjol Bunuh Diri karena Depresi, Tiap Hari Ditagih Utang Pinjaman Online

Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas Mengenaskan, Diduga Bunuh Diri di Rel Kereta Api

Sementara itu polisi masih mencoba mencari saksi dan memeriksanya untuk mendapat keterangan utuh dalam kasus tersebut.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Giadi Nugraha menyebut jika korban merupakan anggota TNI AL.

"Saat ini kami masih memeriksa saksi-saksi dan berkoordinasi dengan POM AL," singkatnya.

Penggalan Surat Wasiat

Berikut penggalan surat wasiat Widodo :

Buat mama dan anak-anakku

Maafkan Papa, selama mendampingimu belum bisa membuat Mama bahagia.

Terima kasih sudah memberikan anak-anak yang hebat

Jadilah ibu yang baik bagi anak-anak kita.

Papa telah gagal jadi imammu.

Papa bukan imam yang baik Aku titip ke-4 anakku, anak-anak kita.

Semua ini papa putuskan karena papa tak pantas mendampingimu dan membesarkan anak-anak kita.

(Rumah kita tak pantas untukku)

Untuk anak-anakku, maafkan Papa ya sayang.

Kalian harus jadi orang-orang hebat meski tanpa papa di tengah-tengah kalian

Selamat tinggal semuanya.

Sebelum terjun dari Jembatan Suramadu, Widodo meninggalkan sebuah motor Honda Beat hitam, Senin (6/9/2021) malam.

Motor berplat nomor L 5625 FE itu ditinggal dalam kondisi lampu dan reting kiri menyala.

Sementara, pemilik motor nekat menceburkan diri ke laut.

Hal itu dikuatkan temuan polisi sebuah surat wasiat dan dompet yang dibawa oleh korban.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKP Giadi Nugraha belum dapat memastikan kejadian yang diduga bunuh diri tersebut.

"Masih kami cek, infromasinya begitu (bunuh diri). Ini masih kami cek dulu," singkatnya saat dihubungi SURYA.co.id.

Saat ini, motor korban dan barang miliknya tengah diamankan ke pos polisi Suramadu.

Hasil temuan kepolisian, korban Widodo merupakan anggota TNI AL yang ditugaskan di kesatuan Rumasakit Angkatan Laut Dr Ramelan Surabaya.

AKP Giadi Nugraha masih berkoordinasi dengan pihak Pom AL untuk melakukan penyelidikan atas kasus bunuh diri tersebut.

"Kami koordinasi dengan Pom AL dulu. Sementara jasad korban sudah ditemukan dan dievakuasi ke Rumah Sakit," singkatnya

Ditemukan

Widodo ditemukan dalam kondisi tak bernyawa oleh tim SAR gabungan di perairan sekitar Jembatan Suramadu pada Selasa (7/9/2021) pukul 09.15 WIB.

Jenazah Widodo terapung di posisi koordinat 7° 11.068’ S 112° 46.505’ E.

Widodo yang mulanya mengendarai sepeda motor diketahui terjun dari Jembatan Suramadu pada Senin (6/9/2021) malam hari sekitar pukul 20.00 WIB.

Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo menuturkan, ketika terjun, Widodo meninggalkan sepeda motor Honda Beat hingga sejumlah barang lainnya, termasuk surat wasiat.

"Selain motor juga ditemukan sepatu, helm, kunci, kartu identitas dan sebuah surat wasiat," kata Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo dikonfirmasi, Selasa (7/9/2021) siang.

Dalam pencarian untuk menemukan jasad Widodo, Tim SAR mengerahkan satu tim operasi yang beranggotakan lima orang personel ABK.

Mereka menyisir dengan menggunakan satu unit RIB, didukung dengan sejumlah peralatan pertolongan dan dibantu oleh semua pihak terkait di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak.

Selanjutnya, jenazah korban yang telah ditemukan dibawa ke Dermaga Distrik Navigasi Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan Tribunjatim.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved