Berita Terkini Nasional

Teguh Patah Hidung Usai Dihajar Oknum TNI, Keluarga Tolak Damai

Teguh, seorang driver ojek online (ojol) di Pontianak, Kalimantan Barat, mengalami patah hidung setelah dipukuli oleh anggota TNI.

Editor: Kiki Novilia
Tribunnews.com/Gita Irawan
DIHAJAR TNI - Ilustrasi prajurit TNI. Teguh, seorang driver ojek online (ojol) di Pontianak, Kalimantan Barat, mengalami patah hidung setelah dipukuli oleh anggota TNI. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Pontianak - Teguh, seorang driver ojek online (ojol) di Pontianak, Kalimantan Barat, mengalami patah hidung setelah dipukuli oleh anggota TNI. Keluarga pun menolak untuk berdamai.

Teguh tampak terbaring lemah di ruang perawatan dengan pipi memar, bengkak, dan mata kiri tertutup, saat ditemui Tribunpontianak di RS Medika Djaya, Minggu (21/9/2025). Ia bahkan harus segera dioperasi akibat lukanya itu. 

Peristiwa penganiyaan terjadi lantaran pelaku tersinggung korban membunyikan klakson sebagai peringatan di jalan. Pelaku langsung menghajar Teguh secara membabi buta.

Keponakan korban, Jani, mengungkapkan pamannya baru saja dipindahkan dari ICU ke ruang perawatan setelah sempat dirawat intensif. Ia menyebut kondisinya masih sulit bernapas. 

“Sekarang kondisinya sudah mendingan, tapi masih susah bernapas karena hidungnya patah. Di dalam juga ada darah beku yang belum bisa dibersihkan,” ujar Jani kepada wartawan.

Dokter memutuskan operasi harus dilakukan karena patah tulang hidung cukup parah dan dikhawatirkan berdampak pada mata kiri. Namun tindakan tersebut baru bisa dilakukan pada Rabu (24/9/2025) karena dokter spesialis masih berada di luar kota.

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan keluarga, insiden bermula ketika Teguh selesai mengambil pesanan makanan untuk pelanggan. Saat melintas, mobil pelaku yang baru keluar dari ATM mundur mendadak hingga hampir menabrak motor korban.

Teguh kemudian membunyikan klakson sebagai peringatan. Pelaku yang tidak terima langsung mengejar dengan mobil dan menghadang motor korban. Setelah sempat adu mulut, pelaku memukul Teguh dengan siku, tepat mengenai wajah.

“Cuma sekali pukulan, tapi sangat keras karena badannya besar. Paman saya tidak melawan, hanya berusaha membersihkan darah di hidungnya,” tutur Jani.

Usai kejadian, Teguh dibawa rekan-rekan sesama driver ojol ke RS Bhayangkara untuk mendapat pertolongan pertama, sebelum akhirnya dipindahkan ke RS Medika Djaya. Sementara itu, pelaku langsung meninggalkan lokasi.

Upaya Hukum dan Mediasi

Pihak keluarga menyebut adik pelaku sempat mendatangi rumah sakit dan menawarkan upaya damai, termasuk menanggung biaya operasi. Namun keluarga dan komunitas ojol menolak tawaran tersebut dan memilih menempuh jalur hukum.

“Biarpun operasinya ditanggung pihak pelaku, keluarga besar tetap tidak mau damai. Kami ingin kasus ini diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Jani.

Pelaku F telah melakukan mediasi dengan keluarga korban dan perwakilan komunitas ojol. Ia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan berjanji menanggung seluruh biaya pengobatan Teguh.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved