Berita Terkini Nasional

Ayah, Ibu dan Anak 8 Bulan Meninggal Dunia Kecelakaan Motor Masuk Jurang

Tiga orang meninggal dunia adalah ayah, ibu dan anaknya yang masih berusia 8 bulan yang jatuh dari motor ke jurang sedalam 15 meter.

Istimewa
ILUSTRASI Kecelakaan maut. Tiga orang meninggal dunia adalah ayah, ibu dan anaknya yang masih berusia 8 bulan yang jatuh dari motor ke jurang sedalam 15 meter. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANJARNEGARA - Tiga orang meninggal dunia dalam kecelakaan maut yang terjadi di Sembawa, Kalibening, Banjarnegara, Jawa Tengah,  Senin (13/9/2021) sekitar pukul 13.30 WIB.

Tiga orang meninggal dunia adalah ayah, ibu dan anaknya yang masih berusia 8 bulan yang jatuh dari motor ke jurang sedalam 15 meter.

Pengendara motor diduga hilang kendali karena kondisi jalan yang menikung dan menurun.

Kasatlantas AKP Erwin Chan Siregar mengatakan, kejadian bermula ketika sepeda motor yang dikendarai W (31) warga Kecamatan Banjarmangu dengan pembonceng istri IP (23) dan anak QNJ (8 bulan) berjalan dari arah selatan menuju ke utara, atau dari Desa Sukawera Karangkobar menuju Desa Sembawa Kalibening.

Sepeda motor itu mulanya melaju dengan kecepatan sedang.

Baca juga: Anak, Mantu, Cucu Meninggal Kecelakaan: Orangtua Korban Datang, Tak Sadar Keluarganya Tewas

Nahas, sesampai di lokasi kejadian, kondisi jalan menurun dan menikung ke kiri hingga membuat pengendara hilang kendali. 

"Pengendara tersebut mengalami hilang kendali dan jatuh ke bahu jalan sebelah kanan sedalam 15 meter," katanya, Selasa (14/9/2021) 

AKP Erwin mengungkapkan, akibat kejadian tersebut, 3 orang meninggal dunia karena cedera kepala berat.

"Karakteristik TKP, aspal halus, jalan belok ke kiri, jalan menurun dan situasi cerah," tuturnya.

Agar kejadian serupa tak terulang, Kasatlantas mengimbau  agar masyarakat selalu berkonsentrasi dalam berkendara dan memastikan "Tri Siap" sebelum berkendara.

Baca juga: Pengendara Motor Terjerumus ke Lapangan Sepak Bola, 3 Orang Meninggal Dunia

"Siap mematuhi peraturan lalu lintas, siap secara fisik dan siap kendaraan,"katanya.

Kecelakaan serupa: ayah, ibu dan anak meninggal ditabrak truk 

Pengendara motor bersama istri dan bayinya meninggal dunia ditabrak truk saat hendak berangkat kerja.

Empat korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut yang terjadi di turunan Sigar Bencah Kota Semarang.

Tiga korban meninggal dunia adalah satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan balita umur tiga bulan.

Bayi Alif Kendra Tama (3 bulan) meninggal dunia bersama dua orangtuanya, yakni Nurul Huda (36) dan istrinya yakni Erna Puji Rahayu (32).

Tiga orang sekeluarga tersebut tertabrak truk dari depan saat sedang mengendarai motor Vario bernopol K 2955 GY.

Baca juga: Istri Tewas Dibunuh Suami, Korban Minta Dipeluk Ayahnya Sebelum Meninggal Dunia

Nurul Huda bersama istri dan anaknya saat itu hendak menuju tempat kerjanya.

Nahas, di tengah perjalanan, motornya ditabrak truk dari belakang yang hilang kendali diduga akibat rem blong. 

Seorang korban meninggal dunia lainnya yaitu pengendara NMAX bernopol H-5748-BBG bernama Soni Arifianto (41) warga Meteseh Kota Semarang.

4 mobil dan 4 motor tersapu truk 

Korban yang tertabrak truk dari belakang tak hanya motor yang dikendarai Nurul Huda sekeluarga, tapi juga ada kendaraan lain.

Baca juga: Kecelakaan Truk di Sleman, 6 Orang Meninggal Dunia

Truk tangki air yang mengalami rem blong tersebut menyapu empat mobil dan empat motor di kawasan Sigar Bencah, Tembalang, Kota Semarang, Kamis (9/9).

Empat orang tewas dalam kecelakaan maut itu. Sementara empat orang lainnya terpaksa dilarikan ke Puskesmas Rowosari.

"Setelah tikungan truk tidak bisa menguasai kendaraannya," ujar kata Kasat lantas Polrestabes Semarang, AKBP Sigit kepada wartawan, Kamis (9/9).

"Korban meninggal sampai saat ini 4 orang, salah satunya balita," imbuhnya.

Polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi truk tangki dengan nomor polisi H 1983 AY, dan kendaraan terlibat kecelakaan.

Orangtua korban sempat memotret TKP

Babinsa Bulusan, Serda Jumari mengatakan menurut keterangan saksi, saat itu ada seorang bapak yang mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) setelah kecelakaan terjadi.

Pria tersebut datang memotret kejadian kecelakaan dan tidak tahu kalau tiga korban kecelakaan meninggal adalah anak, menantu dan juga cucunya.

"Namun tidak saya ceritakan kalau satu keluarganya anak mantu dan cucunya meninggal. Saya tidak tega saat itu," kata dia.

Ia mengatakan korban tersebut saat akan naik menuju ke tempat kerjanya yang ada di Tembalang. Namun saat perjalanan mengalami kecelakaan.

"Korban ini kerja di Tembalang, jadi satu dengan orangtuanya kerja di tempat fotocopyan. Balita yang meninggal umur 3 bulan," tuturnya.

Kronologi kecelakaan menutur korban selamat

Menurut keterangan saksi mata dan korban luka, Saiful Dedi Saputra, saat melaju dari arah bawah, ia sudah melihat truk hilang kendali dan menabrak kendaraan di depannya.

Saiful segera berusaha menghindar dengan banting setir ke arah yang berlawanan.

"Saya langsung banting ke kiri, motor sempat kena belakang. Saya lihat langsung yang meninggal satu perempuan di tengah jalan," ujarnya.

Akibat kecelakaan itu, Saiful mengalami luka ringan di bagian tangannya.

Saiful adalah montir yang hendak mencoba sepeda motor NMax milik konsumennya.

"Pada kejadian tersebut truk tangki dari arah atas (Tembalang) banting setir ke arah kanan dalam keadaan kencang dan mengenai sejumlah motor. Sedangkan saya dari arah bawah ambil sisi kanan. Pas motor saya gas tahu-tahu truk juga menabrak," jelasnya.

Dia tidak mengetahui persis jumlah korban tertabrak truk itu.

Dirinya hanya mengetahui satu orang yang meninggal pada kejadian tersebut.

Polisi mengungkap kesaksian sopir truk yang diduga hilang kendali dan menjadi penyebab kecelakaan ini.

"Dari keterangan saksi dan sopir truk tangki, jadi dugaan awal, dia hilang kendali dari tikungan sebelum Sigar Bencah kemudian tidak bisa mengerem atau kuasai kendaraan," ujar Kasat Lantas Polrestabes Semarang, AKBP Sigit.

Adapun kronologi kecelakaan terjadi sekira pukul 10.30 WIB.

Truk tangki kehilangan kendali kemudian menghantam mobil Brio H 9157 FW yang melaju searah dengan truk.

Kemudian truk belok ke kanan menghantam motor NMAX H 5748 BBG.

Truk kembali ke lajur kiri dan menabrak mobil pikap Grand Max K 8933 NY, sekaligus menghantam motor vario K 2955 GY dari arah berlawanan.

Tak berhenti di situ, truk juga menabrak dua kendaraan lain yaitu mobil Avanza H 8973 QY dan motor NMAX bernopol H 3789 BNF.

Truk tangki akhirnya berhenti setelah terguling di tengah jalan.

Akibat peristiwa itu, empat orang tewas.

Tiga korban meninggal dunia di antaranya sekeluarga yakni Nurul Huda (36) dan istrinya yakni Erna Puji Rahayu (32), serta Alif Kendra Tama (3 bulan) yang mengendarai motor Vario bernopol K 2955 GY.

Ketiganya merupakan warga Desa Wado, Kabupaten Blora.

Sedangkan seorang korban lainnya yaitu pengendara NMAX bernopol H-5748-BBG bernama Soni Arifianto (41) warga Meteseh Kota Semarang.

Terkait kejadian itu, polisi mengamankan sopir truk yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. "(Sopir) Kita amankan," kata Kasat Lantas Polrestabes Semarang, AKBP Sigit.

Sopir bernama Agus Sutanto (51), warga Pekalongan itu dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

"Masih dilakukan penyelidikan, dari keterangan saksi dan sopir truk agar valid," tandasnya.

 
Artikel ini telah tayang di jateng.tribunnews.com
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved