Diracun Teman Sendiri, 5 Orang Meninggal Dunia Akibat Miras Campur Hand Sanitizer

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Lima remaja meninggal dunia usai meminum minuman keras (miras) oplosan di Berau, Kalimantan Timur.

Diduga kelima remaja tersebut meminum miras yang telah dicampur dengan hand sanitizer.

Belakangan diketahui, pelaku yang memberi hand sanitizier ke miras itu berinisial HK (17).

HK sendiri tak lain merupakan rekan para korban.

Saat ini pelaku telah diamankan oleh aparat kepolisian dan mendekam di sel.

Baca juga: Viral 3 Orang Sekeluarga Kecelakaan Motor Jatuh dari Jembatan Gantung 15 Meter

Dari keterangan pelaku, ia menyimpan dendam lantaran sering dipalak oleh para korban.

Kapolres Berau, AKBP Anggoro Wicaksono mengatakan, bahwa peristiwa itu berawal ketika ada sekumpulan remaja yang tengah berpesta miras disebuah rumah kos di Jalan Tanjung Baru, Kelurahan Sambaliung, Jumat (10/9/2021).

Pesta miras itu, tambah Anggoro, dilakukan pada pukul 20.00 WITA di hari dan tempat yang sama.

Namun, pelaku mengibuli korban dengan mengatakan minuman yang diberi pelaku adalah miras oplosan yang biasa diminum.

Nyatanya, miras yang diminum korban dan pelaku adalah miras yang telah dicampurkan hand sanitizer oleh pelaku.

Seluruh yang menegak minuman tersebut tewas, akibat dari meminum miras yang dioplos dengan hand santizer.

 “Jadi mereka minum miras ini secara bersama-sama. Dampak dari mereka minum itu akibatnya ada yang meninggal,” kata Anggoro kepada awak media.

Korban ada yang langsung tewas di tempat, juga ada yang menghemuskan nafas terakhir di rumah sakit.

“Awalnya yang meninggal dua orang. Kemudian bertambah terus, hingga sampai kemarin, Senin (13/9/2021), sudah lima orang yang meninggal,” terangnya.

Disebutkan Anggoro, si pelaku mengaku kepada korban bahwa minuman itu adalah Ciu, bukan hand sanitizer.

“Korban percaya. Mungkin karena sudah merasa dekat, jadi percaya saja kalau (miras) itu Ciu, bukan cairan pembersih tangan,” bebernya.

Anggoro juga membeberkan motif pelaku memberikan miras hand sanitizer itu kepada para korban.

Hal itu dilatarbelakangi oleh rasa sakit hati HK, yang selalu dipalak atau dimintai uang oleh kelima temannya itu.

Menurut pengakuan HK, kata Anggoro, jika tidak memberikan uang para korban memberikan ancaman kepada HK.

“Kejadiannya (HK dipalak) sudah berlangsung sekitar 5 bulan. Apabila tidak memberikan uang, HK diancam tidak akan ditemani lagi oleh mereka,” ujar Anggoro.

Anggoro menambahkan, bahwa mayoritas yang sering memalak HK adalah temannya yang meninggal dunia.

Akan tetapi, awalnya pelaku hanya berniat ingin membuat teman-temannya sakit perut.

“Tapi kebablasan sampai dengan meninggal,” sambungnya.

Anggoro menyebut bahwa hand sanitizer didapatkan HK dari tempatnya bekerja.

Hand sanitizer itu lalu dicampurkan dengan air putih, kemudian disajikan kepada para korban.

“Akibat meminum cairan pembersih tangan itu, satu orang yakni S(18) meninggal di tempat. Sementara lima orang lainnya segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan,” terang Kapolres Berau.

“Nahas 4 orang di antaranya meninggal. Sementara satu orang, yakni PT (20) masih menjalani perawatan,” tambahnya.

Saat ini, lanjut Kapolres Berau itu, pihaknya masih melakukan penyidikan lebih mendalam terkait kasus tersebut.

Pelaku disangkakan pasal 204 ayat (2) KUHP karena perbuatannya menyebabkan orang mati atau meninggal dunia.

“Diancam dengan pidana seumur hidup atau pidana penjara selama waktu tertentu paling lama 20 tahun,” ucapnya.

Namun, lantaran pelaku masih di bawah umur, pihaknya akan menerapkan aturan terhadap anak yang berhadapan dengan hukum.

Sehingga, tambahnya, proses hukumnya akan berbeda dengan pelaku yang berusia dewasa.

“Namun tetap akan kita proses lebih lanjut,” ujarnya. ( Tribunlampung.co.id / Putri Salamah )