Berita Terkini Nasional
Pelaku Pembunuhan Gadis Asal Subang Terekam CCTV, hingga Kini Tak Kunjung Ditangkap
Seorang gadis asal Subang, gadis bertato burung hantu meninggal dunia dibunuh pada 2020 silam dan hingga kini belum terungkap
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Lamanya pengungkapan kasus pembunuhan di Subang yang menewaskan ibu dan anak mengingatkan kita pada kasus pembunuhan lain yang melibatkan warga Subang.
Seorang gadis asal Subang, Intan Marwah Sofiyah, warga Desa Pringkasap, Kecamatan Pabuaran, meninggal dunia dibunuh pada 2020 silam dan hingga kini kasusnya belum terungkap.
Intan Marwah Sofiah atau Anjani Bee ditemukan meninggal di dalam selokan di Jalan Raya Lembang, Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, 5 Maret 2020.
Perempuan bertato burung hantu itu mendapat luka parah di leher.
Saat ditemukan pada Kamis (6/3/2020), kondisi mayat wanita itu terbalut seprai dan terbungkus plastik hitam serta terdapat luka bekas hantaman senjata tajam pada leher, kepala dan wajah korban.
Baca juga: Wanita Bertato Tewas di Dekat Hotel Berbintang, Kepala Terbungkus Plastik Diduga Dibunuh
Sejak saat itu, polisi sudah memeriksa 120 saksi.
Pihak Polres Cimahi yang menangani kasus tersebut juga sudah memeriksa 120 orang saksi untuk mengungkapkan kasus pembunuhan perempuan berusia 20 tahun, Anjani Bee.
Kapolres Cimahi saat itu AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki mengakui pihaknya kesulitan mengungkap kasus tersebut.
"Hampir 120 orang kami periksa tapi belum ada yang mengerucut. Kami coba patahkan semua alibi mereka, tapi masih juga belum jelas. Teman dekat, pacar, dan keluarganya sudah kita periksa semua," kata Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki, saat ditemui di Mapolres Cimahi, Rabu (22/7/2020).
Yoris mengatakan, ia mendapati laporan bahwa korban mempunyai kekasih namun setelah ditelusuri tak ada kaitan dengan kasus pembunuhan terhadap Anjani Bee.
Baca juga: Wanita Bertato Burung Hantu Tewas di Dekat Hotel Berbintang, Pelaku Terekam CCTV
"Kami langsung kejar yang bersangkutan, tapi dia (kekasih Anjani) juga tidak terlalu berkaitan dengan kasus tersebut, apalagi posisinya dia masih di dalam lapas," ujarnya.
Sebelumnya, pembunuhan Anjani Bee diduga lebih dari satu orang dan sudah terencana lantaran pembunuhan tersebut dilakukan dengan sangat rapi tanpa ada jejak para pelaku.
"Dugaan kami terorganisir. Ada peran-peran berbeda dari para pelaku, mulai dari yang mengeksekusi sampai yang membuang korban. Kami terus berupaya mengungkap kasus ini," katanya.
Bukan Anggota Geng Motor
Polisi memastikan Intan Marwah Sofiyah yang mayatnya ditemukan di selokan Jalan Raya Lembang, Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), bukan anggota geng motor.
Dari foto-foto yang beredar WhatsApp Group ( WAG), foto Intan memang banyak yang memakai jaket salah satu geng motor.
Sementara dari dua pemberitaan yang diunggah Tribun Jabar pada akun Instagramnya, beberapa komentar dari pengunjung instagram menuliskan "anjanii bee".
"Korban ini bukan anggota geng motor, hanya mungkin tergabung saja (hanya ikut-ikutan)," ujar Kapolres Cimahi, AKBP Mochamad Yoris Maulana Yusuf Marzuki saat ditemui di Mapolres Cimahi, Jumat (6/3/2020).
"Korban juga meninggal, bukan karena masalah geng motor," kata Yoris.
Ada beberapa tato yang menempel di bagian lengan dan tangan jenazah.
Bagian lengan kanan jenazah, terdapat tato bergambarkan menyerupai burung hantu berwarna merah, hijau, dan hitam.
Bagian bawah burung hantu tersebut ada tato bergambarkan menyerupai pot bunga dan bintang-bintang.
Pada tangan kiri korban, juga ada tato yang bertuliskan "Fuck My life" yang ditulis seperti tegak bersambung berwarna hitam, panjangnya sekira 10 cm.
Bagian lengan kiri jenazah juga ada tatto bergambarkan kartun "Stitch" berwarna biru dipadukan warna merah.
Di bawah tatto "Stitch" tersebut ada tulisan "Than".
Keluarga korban mulai membuka sedikit tabir pembunuhan tersebut.
Salah seorang keluarga Anjanii Bee, demikian nama gadis itu di akun medsos, mengungkap kalau Intan tewas kemungkinan karena masalah geng motor.
Selain itu, disebut juga ada video penyiksaan.
Pihak keluarga mengetahui Intan ditemukan meninggal dunia dari teman ibunya asal Karawang.
Dia memberikan informasi ke pihak keluarga ciri-ciri korban berupa tato.
"Tidak lama kemudian, ada telepon dari polisi ke keluarga. Saat itu keluarga langsung kaget dan membenarkan itu memang Intan. Keluarga langsung menjemput ke rumah sakit," katanya.
Sebelum adanya pembunuhan ini, kata Asep, korban sempat ngekos di daerah Kota Bandung selama tiga minggu.
Belakangan, diketahui selama itu korban sering bertemu dengan pacarnya.
"Kalau kata ibu korban, sempat ada video penyiksaan terhadap korban yang direkam oleh adik pacar Intan. Tapi kata polisi, pacarnya datang ke kantor polisi," ucap Asep.
Berdasarkan informasi yang diterima pihak keluarga, korban memang masuk sebagai anggota salah satu kelompok bermotor.
Namun, terkait hal ini pihak keluarga belum bisa memastikan.
"Kabarnya, gara-gara masalah korban memakai jaket anggota kelompok bermotor," ucapnya.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Subang Gagal Bawa Mayat Korban karena Mobil Alphard Mendadak Mati
Sementara Kapolres Cimahi AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki mengatakan, saat ini pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk memburu pelaku pembunuh wanita bertato itu.
"Sejak kejadian kemarin, kami langsung membentuk tim khusus. Ada tim penyelidikan dan tim sidik melakukan pemeriksaan," ujar Yoris saat ditemui di Mapolres Cimahi.
Jenazah Intan yang dipastikan merupakan korban pembunuhan itu sudah diautopsi dan sudah diserahkan pihak kepolisian ke keluarganya untuk dimakamkan.
Pelaku diminta serahkan diri
AKBP M Yoris Maulana mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah mendapatkan sejumlah data dan bukti. Mulai dari rekaman CCTV hingga fakta-fakta lainnya di lapangan.
"Ada beberapa CCTV yang memang terlihat, namun untuk di TKP hanya selintas."
"Tapi itu sudah bisa memberikan kita bukti dan fakta-fakta di lapangan," kata AKBP M Yoris Maulana saat ditemui di Mapolres Cimahi, Senin (9/3/2020).
Ia melanjutkan bahwa tidak ada kendala dalam mengungkap kasus pembunuhan Anjani Bee ini.
"Kita sedang mencari pelakunya siapa, karena sampai saat ini tidak ada satu orang saksi pun yang melihat kejadian tersebut (pembunuhan)," terangnya.
Ia pun memastikan jika pihaknya bakal segera mengungkap pelaku pembunuhan wnaita bertato burung hantu itu.
"Hanya tinggal menunggu waktu untuk kita menentukan siapa pelakunya. Dari 35 saksi yang diperiksa, kita sudah mendapatkan kesimpulan," ujar AKBP M Yoris Maulana.
Pihak kepolisian pun mengimbau pelaku agar menyerahkan diri lantaran selama penyelidikan ini sudah mengarah ke pelaku.
Artikel ini telah tayang di jabar.tribunnews.com