Berita Terkini Nasional

Datang Bawa Polisi, Yosef Mengaku Belum Tahu Istri dan Anaknya Dibunuh

Yosef membantah pernyataan yang menyebut dirinya menghubungi dan memerintahkan Danu untuk datang ke TKP pembunuhan di Subang sebelum polisi datang

Kolase Tribun Lampung
TKP pembunuhan di Subang (kiri). Foto Yosef bertopi merah saat hendak memasuki Satreskrim Polres Subang, Senin (6/9/2021). (Tribun Jabar/Dwiki MV) 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Yosef melalui pengacara Rohman Hidayat membantah pernyataan yang menyebut kliennya menghubungi dan memerintahkan Danu untuk datang ke rumah Tuti Suhartini sebelum polisi datang dan menemukan mayat istri dan anaknya di bagasi mobil.

Rohman menegaskan, Yosef hanya mampir ke rumah Danu karena jaraknya tak jauh dari TKP pembunuhan dan juga kantor polisi.

Menurut Rohman, Yosef tidak menghubungi Danu untuk datang ke rumahnya. Yosef hanya mampir ke rumah Danu sebelum datang ke kantor polisi.

"Karena rumah Danu dengan Polsek Jalan Cagak itu berdekatan, dia langsung ke Polsek Jalan Cagak. Pak Yosef ke TKP lagi didampingi polisi," ungkap Rohman Hidayat.

Sebelumnya, Lilis kakak Tuti korban pembunuhan di Subang blak-blakan soal gelagat Yosef di hari kejadian penemuan jasad ibu dan anak di bagasi mobil Alphard, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Baca juga: Menangis Sepulang dari TKP Pembunuhan di Subang, Danu Ternyata Cuma Disuruh

Menurut Lilis, Yosef sempat memberikan perintah pada ponakannya, Danu sebelum menemukan jasad Tuti dan Amalia. Perintah tersebut disampaikan Yosef kepada Danu sebelum polisi mendatangi TKP pembunuhan.

Seperti diketahui, Yosef adalah orang pertama yang menemukan jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), Rabu (18/8/2021).

Tak sendirian, Yosef menemukan jasad istri dan anaknya yang tewas itu bersama dengan polisi.

Diakui Lilis, Yosef sempat menyuruh Danu, keponakan Tuti untuk datang ke rumahnya pagi-pagi. Permintaan Yosef kepada Danu itu terjadi di tanggal 18 Agustus tersebut atau hari pembunuhan.

"Masalah Danu itu, Danu itu sebelum ada polisi disuruh Yosep disuruh masuk ke rumah itu (Tuti). Waktu pagi itu hari Rabu, hari pembunuhan," ungkap Lilis.

Baca juga: Pengakuan Danu Dicurigai Terlibat Pembunuhan di Subang: Mangga Wae Lah

Lilis mengungkap perintah Yosef kepada Danu. Berdasarkan cerita ponakannya, Danu disuruh Yosef untuk datang ke rumah Tuti.

"Danu itu ditelepon sama Yosef, disuruh masuk ke sana, masuk ke rumah, katanya rumahnya berantakan. Jadi Yosef yang nyuruh (Danu) masuk ke rumah," akui Lilis.

Saat itu, Yosef memerintahkan Danu untuk memeriksa rumah Tuti yang berantakan.

Yosef curiga anak dan istrinya menjadi korban penculikan. Karenanya, Yosef pun menyuruh Danu untuk datang ke rumahnya.

"Perintah, katanya Pak Yosef bi Nung sama Amel ada yang nyulik. Jadi dia (Danu) disuruh masuk sebelum ada polisi. Iya masuk (Danu masuk) disuruh Pak Yosef. (Danu) lihat-lihat aja, kaget, dia lihat katanya berantakan ada darah" ungkap Lilis.

Keterangan yang disampaikan Lilis soal Yosef memberikan perintah ke Danu itu sontak ditanggapi kuasa hukum Yosef.

Rohman Hidayat kuasa hukum Yosef menjelaskan dengan detail detik-detik kliennya menemukan jasad Tuti dan Amalia.

"Berdasarkan keterangan Pak Yosef di BAP berkali-kali. Bahwa pukul 6 sampai jam 7 kurang itu posisi Pak Yosef ada di rumah Bu Mimin. Kemudian jam 6.58 Pak Yosef berjanji dengan seorang caddy untuk ke lapang," cerita Rohman Hidayat.

Melihat ada kejanggalan di rumahnya, Yosef pun diakui Rohman Hidayat langsung cemas. Yosef pun segera masuk ke rumahnya yang tampak berantakan.

Hal tersebut nyatanya sudah disampaikan Yosef kepada polisi saat BAP.

"Lalu Pak Yosef naik motor dari rumah Bu Mimin ke rumah almarhum yang di Ciseuti. Sebelum belok ke rumah, dia berpapasan dengan Pak Ujang. Pada saat masuk ke rumah. Pak Yosef kaget karena melihat mobil sudah berbalik arah dan miring," ungkap Rohman Hidayat.

Masuk ke rumah, Yosef panik dan langsung memanggil Pak Ujang, petugas kebersihan lingkungan. Kepanikan Yosef bertambah saat melihat genangan darah di rumahnya.

"Dari situ Pak Yosef menyimpan jaketnya di pintu masuk, dan melihat kondisi rumah sudah berantakan. Kemudian dia mengikuti jejak ceceran darah hingga ke pintu belakang rumah," kata Rohman.

"Di situ dia melihat genangan darah. Kemudian memanggil Pak Ujang. Minta bantuan Pak Ujang, Pak Yosef bergegas ke kantor polisi. Sementara Pak Ujang diminta untuk menghubungi Pak RT," pungkas Rohman Hidayat.

"Pak Ujang masuk melihat ke rumah dan Pak Yosef minta Pak Ujang bantu bicara ke Pak RT, Pak Yosef ke kantor polisi. Saat itu Pak Yosef belum tahu apa yang terjadi dengan anak istrinya. Dia berpikir ada penculikan atau perampokan," jelas Rohman Hidayat.

Sebelum ke kantor polisi, Yosef diakui Rohman sempat datang ke rumah Danu. Hal itu dilakukan Yosef untuk melaporkan kabar rumahnya yang berantakan.

"Kemudian dari sana Pak Ujang ke Pak RT dan Pak Yosef ke Polsek Jalan Cagak naik motor. Sebelum ke Polsek Jalan Cagak, Pak Yosef mampir dulu ke rumahnya Danu untuk memberitahukan kondisi ini soal kemungkinan ada penculikan," ungkap Rohman Hidayat.

Cerita yang disampaikan Rohman Hidayat itu seolah disampaikan untuk membantah klaim kakak Tuti, Lilis.

Diakui Rohman Hidayat, Yosef tidak menghubungi Danu untuk datang ke rumahnya. Yosef hanya mampir ke rumah Danu sebelum datang ke kantor polisi.

"Karena rumah Danu dengan Polsek Jalan Cagak itu berdekatan, dia langsung ke Polsek Jalan Cagak. Pak Yosef ke TKP lagi didampingi polisi," ungkap Rohman Hidayat.

Ada Sidik Jari Yosef

Selama menjadi saksi pembunuhan ibu dan anak di Subang, kakak Amalia, yakni Yoris mengaku mendapatkan bocoran soal barang bukti yang ditemukan polisi.

Barang bukti yang ditemukan polisi mengarah pada terduga pelaku. Barang yang ditemukan mulai dari jaket, helm hingga sidik jari di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia.

Belum diketahui siapa pemilik barang-barang tersebut, namun beberapa diantaranya adalah milik Yosef.

Diakui Yoris, ia sempat mencurigai sang ayah, apalagi ketika mengetahui jaket Yosef terdapat bercak darah. Ditambah lagi, sidik jari Yosef ditemukan di lokasi pembunuhan ibu dan anak tersebut.

Namun sebagai anak, Yoris berusaha untuk tetap berprasangka baik kepada sang ayah, Yosef.

"Ada curiga-curiga, tapi mana mungkin. Ah gak tahulah," ucap Yeti, menirukan ucapan Yoris, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Heri Susanto.

Yeti menceritakan, Yoris memang tak mau mencurigai siapapun sebagai sosok pembunuh ibu dan adiknya.

Menurut Yoris, ia lebih memilih untuk menunggu hasil penyelidikan Polisi dalam mengungkap siapa pembunuh Tuti dan Amalia.

"Ah mana mungkin', ah gak tau ah, tapi sidik jarinya banyak si papa," kata Yeti, membocorkan curhatan Yoris.

Tak hanya sidik jari, menurut Yeti, di jaket Yosef juga terdapat bercak darah. "Dari jaket ada darahnya', ah macam-macam, jadi gak mau, harus diterima aja," imbuh Yeti lagi.

Selain Yoris, Polisi juga mengungkap fakta baru soal motor biru diduga dikendarai pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang.

Diakui Yeti, dalam hati Yoris sempat antara percaya dan tidak percaya soal temuan polisi yang mengarah pada Yosef.

"Dalam hati, pasti ada antara percaya dan tidak percaya, cuma ya mungkin gak terlalu dipikirkan, karena kan itu bapaknya sendiri,"

"Serba bingung, serba salah, kenapa," tambah Yeti meniru ucapan Yoris.

Artikel ini telah tayang di bogor.tribunnews.com

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved