Berita Terkini Nasional

Kehabisan Bekal, 2 Warga Aceh Tersesat di Hutan Selama 2 Hari

2 warga Aceh tersesat di hutan Geumpang selama 2 hari setelah kehabisan bekal yang dibawa.

Editor: Kiki Novilia
Instagram @inforangkasbitung
Ilustrasi hutan. Kehabisan Bekal, 2 Warga Aceh Tersesat di Hutan Selama Dua Hari. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - 2 warga Aceh tersesat di hutan Geumpang selama 2 hari setelah kehabisan bekal yang dibawa.

Kedua warga itu adalah Syahril Huda (15) warga Gampong Pulo Mesjid I, Kecamatan Tangse.

Sementara Saifullah (25) warga Gampong Adan Jumpo, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie.

Keduanya dilaporkan hilang sejak Sabtu (18/9/2021) sekitar pukul 08.00 WIB.

Berdasarkan informasi dikumpulkan Serambinews, Senin (20/9/2021), warga tergiur mencari buah jernang warna hitam karena harganya sekitar Rp 250.000 per kg.

Baca juga: Istri Yoris Ungkap Gelagat Aneh Sebelum Insiden Pembunuhan Tuti dan Amalia

Untuk memperoleh buah jernang itu, warga harus melalui medan yang sangat susah karena tidak adanya akses jalan.

Tanaman jernang tumbuh di kawasan lembab.

Pohon jernang tersebut hampir sama dengan rotan yang melilit di pepohonan kayu lain.

Sehingga, saat dipanen jernang harus ditebang pohon lain.

"Kedua pemuda itu diduga tersesat saat mencari buah jernang sehingga tidak mengetahui arah pulang ke translok. Sebab, mencari buah jernang di hutan belantara yang tidak adanya akses jalan," kata Kapolres Pidie AKBP Padli SIK MH, melalui Kapolsek Geumpang, Ipda Jufri. 

Baca juga: Dituding Mangkir Pajak Miliaran, Pemilik Bakso Sony Tak Keberatan 18 Gerainya Disegel

Ia menambahkan, buah jernang itu memang diburu masyarakat karena bernilai ekonomis.

Namun, lokasinya sangat jauh sehingga membutuhkan waktu sedikit lama, mengingat jalannya sulit ditembus karena lebatnya pepohonan di dalam hutan.

Belum lagi, bahaya binatang buas di hutan Geumpang.

Kapolsek Geumpang, Iptu Jufri mengaku, masyarakat yang melakukan pencarian kedua warga melaporkan bahwa mereka sudah ditemukan.

Keduanya dalam kondisi sehat, tapi sangat lelah karena tidak ada bekal lagi setelah tersesat selama dua hari di dalam hutan.

"Kedua warga yang diduga tersesat itu sudah ditemukan, tapi kita belum bisa memberikan informasi secara detail karena sulit berkomunikasi dengan masyarakat, mengingat sinyal ponsel," jelanya.

Ia menyebutkan, dirinya akan memberikan informasi lengkap terhadap proses pemulangan kedua warga yang hilang tersebut.

“Kalau sudah bisa berkomunikasi dengan masyarakat yang membawa pulang korban, nanti akan saya berikan keterangan,” pungkasnya.

Jernang Diburu, Maut Mengintai

Getah jernang atau biasa disebut ‘darah naga’ merupakan serbuk atau resin yang terdapat pada buah rotan jernang (Daemonorops sp.).

Hasil uji fotokimia menunjukkan resin jernang berpotensi sebagai antioksidan dan prokoagulasi darah karena mengandung senyawa semi-polar yang terdeteksi positif sebagai obat-obatan, karena di dalamnya terdapat kandungan senyawa flavonoid, triterpenoid, dan tanin.

Mengutip data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kebutuhan getah jernang meningkat hingga 400 ton per tahun, sementara suplai semakin terbatas.

Hal ini menyebabkan harga buah segar meningkat dari Rp 150.000-Rp 200.000/kilogram pada tahun 2013 menjadi Rp 400.000/kilogram pada 2015, dan sekitar Rp Rp 500.000-Rp 600.000/kilogram pada 2017.

Sedangkan resin jernang kualitas super dihargai hingga Rp 8 juta/kilogram.

Karena harga jernang begitu menggoda, dalam beberapa tahun terakhir sudah banyak warga yang menjadi korban saat memburu ‘darah naga’ di hutan belantara.

Setidaknya dalam sebulan terakhir beberapa orang telah menjadi korban.

Seorang pemuda Desa Blang Mane, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, yang mencari jernang di kawasan hutan perbatasan Aceh Utara dengan Aceh Timur terinjak gajah, sehingga dua kakinya patah.

Korban bernama Mukhlis (22) sedangkan dua teman sekampungnya, Muhammad (27) dan Basri (24) selamat.

Informasi yang diperoleh Serambi, ketiga pemuda tersebut, pada Selasa 27 Februari 2018 mencari jernang di kawasan hutan perbatasan Aceh Utara dengan Kabupaten Aceh Timur atau yang lebih dikenal Camp IV.

Kawasan itu juga sudah berdekatan dengan Kabupaten Bener Meriah.

Sedangkan kasus terbaru menimpa Asnawi (27), warga Meunasah Trieng, Cot Girek, Aceh Utara.

Dia diterkam beruang saat mencari jernang di hutan kawasan desa setempat, Kamis 8 Maret 2018.

Baca juga: Penista Agama M Kece Dianiaya dan Dilumuri Kotoran Manusia oleh Irjen Napoleon

Tingginya harga jernang di pasaran membuat para pemburu semakin nekat, meskipun berisiko diterkam binatang buas atau diserang penyakit malaria. ( SerambiNews.com )

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Kehabisan Bekal, Dua Warga Pidie Tersesat di Hutan Geumpang Selama Dua Hari.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved