Berita Terkini Nasional

Keluarga Ketakutan 2 Orang Jadi Kambing Hitam Pelaku Pembunuhan di Subang

Kakak korban pembunuhan di Subang takut dua keponakannya dikambinghitamkan dan dijebloskan ke penjara dan dianggap sebagai pelaku pembunuhan.

Kolase Tribun Lampung
Amalia Mustika Ratu semasa hidup (Istimewa, kiri) dan Yoris kakak kandung Amalia (Foto Tribun Jabar, kanan) 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kakak korban pembunuhan di Subang takut dua keponakannya dikambinghitamkan dan dijebloskan ke penjara dan dianggap sebagai pelaku pembunuhan atas kasus kematian ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Yeti Mulyati, kakak kandung Tuti Suhartini mengaku takut jika dua keponakannya, yakni Yoris dan Danu disangka sebagai pelaku pembunuhan di Subang.

"Takutnya dijeblosin, Dikambing hitamkan," kata Yeti dikutip dari channel youtube Heri Susanto, Kamis (23/9/2021).

Apalagi, Danu sudah 7 kali diperiksa polisi dan sempat menginap 3 hari di kantor kepolisian. 

Akhirnya keluarga korban pembunuhan di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu merasa lega. 

Baca juga: Akhirnya Keluarga Korban Pembunuhan di Subang Kini Merasa Lega

Dua kerabat yang selama ini diperiksa intensif polisi terkait pembunuhan di Subang kini telah dilepaskan. 

Mereka adalah Yoris Raja Amanullah, anak tertua korban Tuti Suhartini dan Muhammad Ramdani alias Danu, keponakan Tuti. 

Sebelumnya Yoris dan Danu memang menjadi perhatian polisi dan harus menjalani pemeriksaan berkali-kali.

Bahkan Danu hingga 7 kali dan sempat menginap 3 hari di kantor kepolisian. Namun, baru-baru ini, keduanya tak lagi menjalani pemeriksaan intensif. 

Baca juga: Pembelaan dan Alibi Yosef Dicurigai Anak Sendiri sebagai Pelaku Pembunuhan di Subang

Barang bukti milik keduanya berupa ponsel dan sepeda motor pun sudah diserahkan kembali.  Terkait hal itu, Yeti Mulyati, bibi mereka mengaku sudah lega.  

Yeti mengaku sempat khawatir Yoris dan Danu akan dijebloskan ke penjara dan dikambinghitamkan. 

"Takutnya dijeblosin, Dikambing hitamkan. Tapi Alhamdulillah sekarang udah lega, keponakan udah lepas," kata Yeti dikutip dari channel youtube Heri Susanto.

Meski lega, Yeti masih menyimpan kesedihan karena adiknya telah tiada. "Sebenarnya kalau udah meninggal ya udah ya, tapi masih ingat. Di balik kebahagiaan, adik saya gak ada," katanya.

Yeti berharap pembunuh adik dan keponakannya itu bisa cepat tertangkap dan dihukum seberat-beratnya. 

Baca juga: Menangis Sepulang dari TKP Pembunuhan di Subang, Danu Ternyata Cuma Disuruh

Perbincangan terakhir Yoris dan Amalia

Perbincangan terakhir Amalia Mustika Ratu dan sang kakak Yoris Raja Amanullah sebelum tewas terbunuh di rumahnya bersama sang ibu, Tuti Amanullah terungkap. 

Perbincangan terakhir Amalia Mustika Ratu dan sang kakak itu diungkapkan Muhammad Ramdanu alias Danu, sepupu mereka yang menjadi saksi kunci pembunuhan ibu dan anak di Subang

Danu mengungkapkan, pagi sehari sebelum pembunuhan itu terjadi dia diperintahkan Yoris ke rumah Amalia untuk meminta uang Rp 100 ribu.  Uang itu akan dipakai untuk membeli double tip. 

"Itu sekitar jam 11.00 WIB lebih," terang Danu dikutip dari channel youtube Heri Susanto.  

Setelah mendapat double tip, Danu lalu ke rumah Yoris.  Danu cukup lama berada di rumah Yoris sebelum akhirnya Amel datang sekitar pukul 13.00 WIB.  

"Setelah itu tidak ada bincang-bincang. Jam 14.00, Yoris meminta ngeliwet, makan-makan," terang Danu. 

Setelah makan-makan itu, Amel sempat bertanya ke Yoris mengenai miniatur mobil.  Lalu, sekitar pukul 16.00 dia pamit untuk pulang. 

Sore sekitar pukul 17.30, dia pergi ke warnet lalu malam sudah pulang ke rumah.

"Malamnya gak kemana-mana. Tidur, main game, tik tokan, lihat grup SMA Setengah tiga (02.30 WIB)  tidur," kata Danu yang mengaku baru bangun setelah mendengar teriakan Yosep di depan rumahnya. 

Kejanggalan Jaket Yosep

Setelah merasa plong, Danu akhirnya mengungkap kejanggalan sikap Yosef setelah kejadian pembunuhan ibu dan anak di Subang

Yosep yang merupakan suami korban Tuti Suhartini dan ayah Amalia Mustika Ratu itu tampak berperilaku yang dianggap aneh oleh saksi Danu.

Disebutkan Danu, di pagi hari setelah pembunuhan itu terjadi Yosep mendatangi rumahnya menggunakan motor sambil berteriak-teriak. 

"Tanggal 18 (Agustus 2021), ada yang teriak-teriak pakai motor. Kayak Pak Yosep," ungkap Danu dikutip dari channel Youtube Heri Susanto, Senin (20/9/2021). 

Tak lama setelah itu, ibu Danu membangunkan dia mengabarkan kalau Amel diculik dan rumahnya acak-acakan. 

Mendengar hal itu, Danu langsung bawa motor ke rumah Amel tanpa sempat cuci muka lebih dahulu. 

Saat itu dia tidak sempat berbincang dengan Yosep karena keburu Yosep sudah kabur dari depan rumahnya. 

Meski begitu, dia sempat melihat saat itu Yosep masih menggunakan jaket. Danu akhirnya tiba di rumah korban yang saat itu sudah ada beberapa warga. 

Danu lalu melihat keanehan karena saat itu Yosep yang datang dilihatnya sudah tidak memakai jaketnya. 

"Ke rumah Danu, pakai jaket. Pas ke rumah TKP tidak pakai jaket. Itu yang aneh," kata Danu. 

Lalu, dimana jaket Yosep? Danu mengaku sempat melihat jaket Yosep diletakkan di meja depan rumah bagian kiri. 

Selain keanehan itu, ada juga keanehan mengenai kabar Yosep yang harus ke rumah dahulu sebelum melapor ke polisi. 

Terkait hal ini, Danu malah mengungkap dua versi yang berbeda. Namun, dia mempercayai versi pertama dimana Yosep ke rumah dia dahulu sebelum melapor ke polisi. 

Terkait tudingan dia memiliki akses di rumah korban, Danu mengaku setiap mau ke rumah korban dia selalu meminta izin lebih dahulu. 

"Kalau tiba-tiba ke rumah, buka pintu kan gak sopan juga, walaupun masih keluarga. Jadi gak benar," katanya. 

Pernyataan Danu ini selaras dengan perkataan Lilis Sulastri, bibi Danu yang juga saudara korban Tuti Suhartini.

Lilis mengakui, sang keponakan memang mendatangi rumah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu sebelum polisi datang. 

Menurut Lilis, Danu datang ke rumah korban atas perintah Yosep, suami Tuti Suhartini. 

"Sebelum ada polisi disuruh Yosep ke rumah itu. Jadi danu disuruh masuk. Itu setelah kejadian," terang Lilis dikutip dari program Apa Kabar Indonesia Malam TVOne, Minggu (19/9/2021).

Diceritakan, pada Rabu (18/9/2021) pagi, Danu diminta Yosep di suruh ke sana. Saat itu Yosep meminta Danu mengecek karena ada penculikan. 

Akhirnya, Danu pun mendatangi rumah tersebut. Apa yang dilakukan Danu di rumah itu? 

Menurut Lilis, Danu sangat kaget melihat kondisi rumah yang sudah berantakan dan banyak bercak darah. 

Setelah itu, Danu langsung ke rumahnya, menceritakan kondisi itu dengan mengatakan kalau ada yang menculik Amel. 

Diakui Lilis, Danu memang tinggal bersama orangtuanya tak jauh dari rumah korban. 

Dia memang sering ke rumah korban karena sering mendapat tugas dari Yoris terkait surat menyurat. 

Danu diketahui juga sebagai pegawai di yayasan Bina Prestasi Nasional yang didirikan Yosep dan kini dikelola Yoris, anak tertuanya.

"Masih saudara, akrab sama adek saya (Tuti Suhartini), sama Amel juga," katanya. 

Di bagian lain, Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosep tak membantah adanya perintah kliennya kepada Danu untuk mendatangi rumah korban. 

Rohman pun menceritakan jika saat memberikan perintah itu, Yosep tidak mengetahui ada pembunuhan di rumahnya. Dia masih menduga ada penculikan. 

Rohman menceritkan, berdasarkan keterangan Pak Yosep, bahwa pukul 06.00 sampai jam 07.00 kurang di berada di rumah ibu Mimin (istri muda).

Lalu, 06.58 berjanji untuk ketemu caddy. Setelah itu baru berjalan naik motor, ke rumah korban.

Sebelum belok ke rumah, berpapasan dengan Ujang. Pada saat masuk ke rumah kaget, Yosep melihat posisi mobil berbalik arah, lihat ke arah pintu rumah.

Lalu, masuk kondisi rumah sudag berantakan. Dia mengikuti jejak ceceran darah dari rumah hingga ke belakang.

Dia lalu memanggil Ujang untuk mengetahui kondisi rumahnya. Setelah itu, Yosep meminta Ujang melapor ke Pak RT, sementara dia mau ke kantor polisi. 

Saat perjalanan ke Polsek Jalan Cagak itu lah, Yosep mampir ke rumah Danu untuk mengabarkan kondisi rumahnya. 

"Dia mengatakan, kemungkinan ada penculikan, lalu ke polisi," jelas Rohman.

Artikel ini telah tayang di surabaya.tribunnews.com
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved