Berita Terkini Nasional

Preman di Medan Ciut Nyali saat Diajak Duel Polisi, Awalnya Gara-gara Palak Badut

Seorang preman di Medan ciut nyali saat diajak duel polisi, awalnya gara-gara palak badut yang sedang mengais rezeki.

HO via Tribun Medan
Polisi berjaket merah mengajak duel preman yang memalak badut di Jalan Gajah Mada, Medan, Sumatera Utara. Seorang preman di Medan ciut nyali saat diajak duel polisi, awalnya gara-gara palak badut yang sedang mengais rezeki. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MEDAN - Seorang preman di Medan ciut nyali saat diajak duel polisi, awalnya gara-gara palak badut yang sedang mengais rezeki.

Polisi tersebut emosi melihat aksi pemalakan itu hingga membuat preman ciut nyali.

Ternyata, preman tersebut adalah anggota ormas.

Kejadian tersebut terekam melalui video amatir yang viral di media sosial.

Dalam rekaman video itu, preman yang diajak duel polisi sedang bersama rekannya memalak badut.

Baca juga: VIRAL Penjual Gorengan Bongkar Celengan dari Ember, Isinya Sampai Ratusan Juta Rupiah

Peristiwa itu terjadi di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara.

Tampak dalam rekaman, sang polisi begitu marah dan emosi melihat preman tersebut.

Sang polisi merasa perbuatan para preman itu sudah di luar kewajaran.

"Kau minta pula uangnya," kata polisi berjaket merah tersebut preman bertubuh kurus tersebut.

"Mana ada," sangkal si preman.

Baca juga: Sungai Cisadane Tiba-tiba Berwarna Merah, Berikut Faktanya

"Jadi kalian kasih dia uang," tanya polisi ke pria yang mengenakan boneka badut.

"Seribu perak pun uang dia kau minta, parah kali kau."

"Orang capek-capek cari nafkah, kau mintain uangnya," tegas si polisi ke preman.

Kesal melihat aksi sok jago si preman, si polisi lalu menantang si preman untuk berduel.

"Udah kuat badan kau, ayok main kita yok," tantang si polisi.

"Ayok main kita," ajak si polisi sambil menarik tangan si preman.

Mendengar tantangan itu, si preman langsung ciut.

Dia cuma diam dan tak berkata-kata lagi.

"Kau sudah kurus sok keras, minta-minta pula, udah tua kau."

"Kau orang mana, ormas mana kau, apa kau minta-minta," teriak si polisi menceramahi si preman.

Si preman pun mengaku bahwa ia utusan dari ormas.

"Kalau ormas kau, dari mana? Ayo kita jumpai ketua kau," katanya.

"Jangan macam-macam, saya orang Propam," pungkasnya.

Si preman yang sebelumnya merasa sok jago, akhirnya menundukkan kepala dalam-dalam karena ketakutan.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Irwansyah Sitorus menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan pengecekan terkait peristiwa itu.

"Belum dapat itu pelakunya, masih kami cek itu."

"Sabarlah, baru tadi dapat informasinya," kata Irwansyah kepada Tribun-medan.com, Rabu (6/10/2021).

Sementara itu, plt Kapolsek Medan Baru, AKP Uli Lubis membenarkan bahwa oknum polisi tersebut merupakan anggota kepolisian.

"Ya anggota saya itu," sebutnya.

Namun, ia belum mau membeberkan kronologis kejadian tersebut.

"Kalau mau tahu kronologisnya datang dulu ke kantor," tuturnya.

Minta Maaf

Di sisi lain, sebanyak 3 preman di Medan minta uang keamanan renovasi rumah, ujung-ujungnya minta maaf di kantor polisi.

Aksi pungutan liar terjadi di sebuah rumah di Jalan Selam Simpang Gabus, Kecamatan Medan Area, Medan.

Tiga orang pria meminta uang dengan memaksa kepada pemilik rumah yang sedang memperbaiki rumahnya.

Personel Polsek Medan Area bergerak cepat menangkap ketiga pelaku. Video kejadian tersebut viral di media sosial. 

Di video yang diunggah akun Instagram @medanheadlines.news itu tertulis 'Preman Minta Jatah Uang Buat renovasi Rumah Di Jalan Selam Simpang Gabus Medan Area'.

Video itu diunggah para Jumat (17/9/2021), dan sudah tayang hingga 30.440 kali dengan lebih dari 300 komentar saat dipantau Sabtu (18/9/2021) pukul 17.33 WIB.

Terdengar di video berdurasi 55 detik itu, tiga orang pria itu berdiri dan duduk di depan rumah korban.

Terjadi perdebatan antara ketiga pria itu dengan seseorang perempuan yang hanya terdengar suaranya di dalam rumahnya yang dibatasi pagar besi. 

"Kalau rumah kita enggak mau sampai ambruk pun, kita pun enggak apa ya kan. Bukan apa."

"Masa kita udah susah sudah mau apa, mau kasih duit lagi kan enggak masuk akal, peraturan dari mana kalau kita enggak bayar," ujar wanita dalam video.

"Gini saja bu, ini kan rehab," kata salah satu pria. 

"Bukan rehab Pak, kalau rehab ketok semua. Kita harus minta izin," ujar wanita itu. 

"Dek, itu ngapain musti gitu dek," sambung salah satu pria.

"Iya bukan memang. Kita sama-sama kalau untuk apa, ya kita ya toleransi lah," jawab wanita dalam video itu. 

"Bantu lah kak," sambung pria yang lain.

"Iya ini udah bantu lah. Kita aja mau dapat uang cepek pun susah jual indomie sebungkus cepek, dua ratus, tiga ratus," jawab wanita itu. 

"Bantu lah kak," kata salah satu pria itu lagi. 

"Ini semampu kita, seikhlas saya," ujar wanita itu.

Dikonfirmasi melalui telepon, Kanit Reskrim Polsek Mdan Area, Iptu Rianto pada Sabtu (18/9/2021) membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Korban saat itu sedang memperbaiki rumahnya, dan kemudian datang tiga orang pelaku meminta sesuatu.

Pemilik menolak untuk memberikan sesuatu sebagaimana yang diminta oleh ketiga pelaku yang datang. 

Rianto mengatakan, setelah viralnya video tersebut, pihaknya langsung turun ke lokasi dan menangkap ketiga pelaku lalu membawanya ke Mapolsek.

Pihaknya juga memanggil pemilik rumah untuk datang ke kantor polisi. 

Saat kejadian itu, pemilik rumah tidak sempat memberikan uang kepada pelaku.

Begitupun saat bertemu di Mapolsek Medan Area, para pelaku akhirnya meminta maaf kepada korban dan ketiganya berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya kemudian dilepaskan. 

Begitupun korban tidak membuat laporan atas peristiwa itu.

Rianto mengimbau kepada masyarakat agar proaktif, jika ada orang atau sekelompok orang yang meminta sesuatu dengan cara yang tidak benar, agar tidak melayani permintaannya dengan memberi. 

"Misalnya dia kerja dapat upah kan wajar. Tapi, kalau dia enggak kerja minta uang ya jangan dikasih. Nanti jadi rutinitas. Itu kebiasaan yang salah," kata dia. 

Pihaknya selalu siap jika ada masyarakat yang datang membuat pelaporan atau mengadukan masalahnya.

Di lapangan, kata dia, selalu ada patroli rutin untuk mencegah terjadinya tindakan melawan hukum.

Pihaknya juga tidak menunggu viralnnya kejadian baru turun ke lapangan. 

"Jadi masyarakat jika ada masalah segera lapor ke polisi, kami akan bertindak."

"Kami tidak menunggu viral, patroli rutin selalu dilakukan. Tapi bisa saja kan, di sini ada patroli, kejadian di sana," kata dia. 

Artikel ini sebagian telah tayang di Tribun-Medan.com dan Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved