Berita Terkini Nasional

Kecelakaan Tragis 3 Pekerja Meninggal Terjerumus ke Dalam Bak Penampungan Aspal

Tiga pekerja meninggal dunia terjerumus ke dalam bak penampungan aspal di Demak, Jawa Tengah. Lima orang lainnya mengalami luka-luka.

(istimewa)
Situasi bak penampungan aspal di Wonosalam, Demak seusai terjadi kecelakaan kerja yang menyebabkan tiga orang meninggal, Selasa (5/10/2021). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, DEMAK - Teriakan minta tolong seorang pekerja yang berada di dalam bak penampungan aspal berubah menjadi peristiwa tragis.

Tiga pekerja meninggal dunia terjerumus ke dalam bak penampungan aspal di Demak, Jawa Tengah. Lima orang lainnya mengalami luka-luka.

Peristiwa tragis tersebut berawal saat para pekerja hendak membersihkan bak penampungan produksi aspal.

Kemudian terdengar teriakan minta tolong dari seorang pekerja hingga rekan kerja yang lain berdatangan.

Saat hendak menolong temannya, dua pekerja lainnya terjerumus ke dalam bak penampungan dan meninggal dunia.

Baca juga: Warga Berlarian Mendekati Suara Ledakan, Ternyata Suami Istri Tewas Ditabrak Kereta

Baca juga: Kecelakaan Maut di Lampung Timur, Proses Evakuasi Korban Tewas Bikin Macet

Korban meninggal dunia adalah Alamul Huda Alfadilhil (22), Abdul Rosul (32), dan Budi Lanjar Utomo (27).

Kecelakaan terjadi di sebuah perusahaan pengolahan aspal PT Aspal Polimer Emulsindo Desa Mranak, Kecamatan Wonosalam, Demak pada Selasa (5/10/2021).

Akibat kejadian tersebut, tiga orang meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka-luka.

Semuanya merupakan warga Demak.

Dari keterangan saksi yang juga pekerja, Marmin (66) melalui seorang relawan, Ari Rukmana, kecelakaan terjadi saat para pekerja hendak membersihkan bak penampungan produksi aspal.

Semula, Huda dan rekannya tak kunjung muncul dari bak penampungan aspal sehingga teman lainnya mencari mereka.

Sontak terdengar teriakan minta tolong dari salah satu korban hingga teman lain berdatangan.

Namun, salah satu pekerja yang hendak menolong kedua korban tercebur ke dalam bak aspal hingga terluka di bagian kepala.

Korban yang berada di dalam bak meninggal seusai mengalami sesak napas akibat bau aspal yang menyengat.

Selain korban meninggal, lima orang lainnya juga mengalami sesak napas dan menjalani perawatan di RSI NU Demak.

Salah satu korban juga sempat pingsan saat menghirup bau aspal.

Korban lainnya, Listiyo (22), yang kini dirawat di RSI NU Demak.

Listiyo menuturkan, sebelum kejadian berlangsung, ada pekerja yang bertugas melakukan pengelasan bagian bawah tangki tempat mengolah bahan baku aspal mentah menjadi aspal cair.

Kebetulan tangki tersebut isinya sudah habis.

Saat dilakukan pengelasan tangki dimungkinkan ada asap bekas las lasan itu yang masuk ke dalam tangki.

“Mungkin asap belerang yang buat ngelas tangki itu masuk. Ada baunya juga. Asap atau bau itu memang tidak kelihatan. Tapi, bisa membuat pingsan setelah terhirup,” katanya.

Sementara itu, unit Rescue BPBD Kabupaten Demak mendatangi lokasi kecelakaan kerja di PT Aspal Polimer Emulsindo.

Polisi juga berada di lokasi tersebut.

Dalam penyelidikan polisi

Polres Demak tengah menyelidiki kecelakaan kerja yang terjadi di tempat pengolahan aspal di Mranak, Wonosalam, Demak, Jawa Tengah.

Kecelakaan kerja yang terjadi pada Selasa (5/10/2021) tersebut menyebabkan tiga orang meninggal dunia.

Sedangkan lima lainnya harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat kecelakaan kerja tersebut.

“Kami sudah melakukan olah TKP dan memeriksa para saksi terkait kejadian tersebut," ungkap Kapolres Demak, AKBP Budi Adhy Buono ketika ditemui di Mapolres Demak, Kamis (7/10/2021)..

"Kami juga bekerja sama dengan ahli dari Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian dalam hal ini,” imbuhnya.

Mengenai adanya penetapan tersangka, ia mengatakan pihaknya harus melakukan penyidikan lebih dalam dan mencari bukti bahwa peristiwa tersebut merupakan kecelakaan atau kelalaian.

“Kami juga harus melakukan penyidikan terkait SOP atau prosedur dari tempat tersebut.

Untuk korban yang dirawat di rumah sakit sebagian besar sudah sembuh dan nanti juga akan kami jadikan saksi untuk tindaklanjut kami,” imbuhnya.

AKBP Budi juga menambahkan bahwa pihaknya telah memasang garis Polisi di sekitar bak penampungan aspal tersebut.

Para pekerja di sana juga melanjutkan aktivitasnya seperti biasa setelah kejadian tersebut.

“Agar TKP tidak rusak kami beri Police Line. Jadi kalau mereka masih mau melanjutkan produksi ya silakan saja tapi bagian yang terdapat kejadian pekerja meninggal tersebut yang kami beri garis Polisi,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di jateng.tribunnews.com

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved