Apa Itu
Apa Itu Hewan Amfibi
Katak atau kodok dikenal sebagai contoh hewan amfibi. Lalu apa itu hewan amfibi?
Penulis: Virginia Swastika | Editor: Kiki Novilia
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dalam keseharian, katak atau kodok dikenal sebagai hewan amfibi. Lantas, apa itu hewan amfibi?
Secara umum, satu di antara kategori hewan ini merupakan kelompok hewan yang dapat hidup di dua alam, yaitu daratan dan perairan.
Hal tersebut sesuai dengan pengertian hewan amfibi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Di laman websitenya, KBBI menuliskan hewan amfibi adalah adalah binatang berdarah dingin yang dapat hidup di air dan di darat.
Sedangkan National Geographic menyebutkan pengertian amfibi sebagai vertebrata kecil yang membutuhkan air, atau lingkungan yang lembab, untuk bertahan hidup.
Baca juga: Apa Itu Negasi dalam Logika Matematika
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, istilah ini berasal dari bahasa Yunani 'amfibi' yang berarti "menjalani kehidupan ganda".
Tercatat, sekitar 8.100 spesies amfibi hidup di seluruh dunia.
Hewan ini pertama kali muncul sekitar 340 juta tahun yang lalu.
Mereka adalah salah satu kelompok hewan paling awal yang menyimpang dari kelompok ikan tetrapoda selama evolusi hewan berlangsung.
Adapun contoh amfibi diwakili oleh katak dan kodok, kadal air dan salamander, serta caecilian.
Baca juga: Apa Itu Galaksi dalam Tata Surya
Semua hewan amfibi ini bisa bernapas dan menyerap air melalui kulit mereka yang sangat tipis.
Amfibi juga memiliki kelenjar kulit khusus yang menghasilkan protein yang berguna.
Beberapa difungsikan untuk mengangkut air, oksigen, dan karbon dioksida baik ke dalam atau keluar dari hewan, sementara yang lainnya untuk melawan bakteri atau infeksi jamur.
Namun setidaknya satu kelenjar kulit dalam setiap spesies hewan digunakan untuk kepentingan pertahanan.
Seperti reptil, amfibi berdarah dingin.
Akibat kulit mereka yang begitu tipis, mereka membutuhkan kondisi hidup yang sangat spesifik.
Apabila terlalu banyak sinar matahari, maka dapat merusak sel-sel hewan amfibi itu.
Namun, terlalu banyak angin juga dapat mengeringkan kulit mereka dan membuatnya dehidrasi.
Akibatnya, amfibi adalah hewan yang pertama mati ketika habitatnya terganggu atau terkontaminasi bahan kimia seperti pembunuh gulma.
Meski begitu, tidak semua jenis hewan amfibi benar-benar bisa hidup di darat dan air.
Beberapa jenis di antaranya ada yang hanya hidup di air.
Akan tetapi, hewan-hewan itu juga bisa hidup di tempat yang lembap, misalnya di rawa-rawa dan hutan hujan tropis.
Umumnya, jenis hewan satu ini akan memiliki alat pernapasan insang atau paru-paru.
Namun, beberapa jenis hewan lainnya bisa memiliki keduanya pada satu daur hidup.
Sebagian hewan amfibi menghabiskan masa pertumbuhannya di dalam air hingga akhirnya menjadi dewasa dan hidup di darat.
Untuk cara berkembang biak, hewan amfibi melakukannya dengan cara bertelur atau yang kemudian disebut dengan ovipar.
Proses pembuahan hewan jenis ini pun dilakukan di luar tubuh.
Hewan amfibi ini lebih sering berkembang biak di air dan berpindah ke darat saat melakukan kegiatan hidupnya.
Adapun jenis hewan amfibi yang dapat dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu:
1. Ordo Caudata, yaitu hewan amfibi yang hidup di rawa dalam hutan. Contohnya salamander sungai dan jenis salamander yag hidup di daratan Asia.
2. Ordo Stegoephalia, yang jarang ditemukan di Indonesia. Contohnya adalah Ichyuopsis.
3. Ordo Anura, contohnya katak pohon, katak, katak besar, dan kintel atau kodok.
Baca juga: Apa itu Cerita Fiksi dan Contohnya
Itulah rangkuman penjelasan tentang apa itu hewan amfibi. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )